19
mendapat penugasan di daerah terpencilterisolirrawan konflik sosialrawan bencana alam, dan mendapatkan penugasan pekerjaan
utama pada lokasi objek vital nasional.
3. Penugasan ke Samping
Penugasan ke samping merupakan penugasan yang diberikan pada karyawan di luar dari tugas rutin yang tertera pada job description
karyawan tersebut.
4. Inovasi
Inovasi merupakan pengenalan penemuan hal baru yang berbeda dari yang sudah adadikenal sebelumnya atau perbaikan, berupa
gagasankonsepatau metode atau alat, yang memenuhi kriteria Inovasi Perseroan.
Penilaian terhadap aspek-aspek kinerja yang telah dijelaskan di atas, pertama kali dilakukan dengan penilaian secara kualitatif kemudian
dikuantitatifkan menjadi sejumlah skor atau angka. Selanjutnya, skor tersebut diolah sehingga menjadi nilai akhir kinerja. Nilai kinerja yang
didapatkan karyawan dikategorikan ke dalam lima kategori. Kategori nilai kinerja tersebut yaitu :
1. Marginal, yaitu dengan nilai 0 hingga 100 2. Need Improvement, yaitu dengan nilai 101 hingga 200
Universitas Sumatera Utara
20
3. Meet Requirements, yaitu dengan nilai 201 hingga 300 4. Exceeds Requirements, yaitu dengan nilai 301 hingga 400
5. Outstanding, yaitu dengan nilai 401 hingga 500
Berdasarkan beberapa aspek-aspek kinerja yang dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan hasil penilaian kinerja
karyawan yang dilakukan oleh PT. PLN Persero Unit Induk Pembangunan II Medan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Timpe 1992, faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disposisional yaitu faktor
yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan ia mempunyai kemampuan yang tinggi atau pun ia
mempunyai tingkat inteligensi di atas rata-rata dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang
tersebut mempunyai kemampuan yang rendah dan tidak mempunyai upaya untuk memperbaiki kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan,
fasilitas kerja, dan iklim organisasi.
Universitas Sumatera Utara
21
Davis dalam Mangkunegara, 2000 berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor
motivasi motivation. Faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill, sedangkan faktor motivasi
yaitu bagaimana sikap pimpinan dan bawahan mengenai situasi kerja di lingkungan organisasinya. Situasi kerja yang dimaksud mencakup hubungan
kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pemimpin, pola kepemimpinan
kerja, dan kondisi kerja.
Menurut Gibson 2008 terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu faktor individu, faktor psikologis, dan faktor organisasi.
1. Faktor Individu