Penempatan Serasah Daun di Lokasi Penelitian

kumpulkan sekitar 5400 gram 50 g serasah x 9 perlakuan x 3 ulangan x 4 kelom- pok. Serasah daun R.apiculata yang terkumpul hanya berupa komponen daun yang telah mengalami senescense dari pohon.

3.5.2 Penempatan Serasah Daun di Lokasi Penelitian

Serasah daun R.apiculata sebanyak 50 g dimasukkan ke dalam jaring kasa yang berukuran 40 x 30 cm yang terbuat dari nilon Gambar 3. Kemudian jarring kasa di tempatkan pada lokasi penelitian pada lokasi peneliian pada berbagai ting- kat salinitas yang telah diukur dengan hand refractometer 0-10 ppt, 10-20 ppt, 20-30 ppt, dan 30 ppt. Jaring kasa ditenggelamkan pada lantai hutan mangrove dan diikat pada akar pohon mangrove yang terdekat. 5 cm Kain Kasa Nilon 40 cm Jahitan 30 cm 30 cm Gambar 3. Bentuk dan Ukuran Kantong Serasah Yang Digunakan Untuk Penem- patan Serasah Pada Beberapa Lokasi di Lapangan Dengan Berbagai Tingkat salinitas. Pada lokasi dengan tingkat salinitias yang telah ditentukan di atas dibuat satu plot berukuran 170 cm x 500 cm dengan jumlah plot keseluruhan sebanyak empat plot Gambar 4. Kantong serasah yang berisi serasah daun Rhizo- phora apiculata ditempatkan secara acak pada plot-plot ini. Agar tidak dihanyut- kan oleh pasang air laut maka keempat ujung kantong serasah diikatkan pada po- tongan pancang yang dibuat dari kayu dengan panjang 100 cm dan diameter 2 cm. Keempat potongan kayu yang sudah diikatkan dengan kantong serasah, selanjut- nya ditancapkan di tanah sampai kedalaman 40 cm. Sebanyak 3 kantong berisi serasah diambil dari tiap tingkat salinitas sekali dua minggu dan pengambilan kantong berisi serasah dilakukan sampai hari ke-120 sebanyak 8 kali pengambi- lan setelah serasah diletakkan di lapangan. Pada hari ke-120, semua serasah diperkirakan telah mengalami dekomposisi dengan sempurna. Gambar 4. Letak Plot untuk Penempatan Kantong Serasah pada Beberapa Lokasi Di Lapangan dengan Berbagai Tingkat Salinitas Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian 40 cm 30 cm f b g d e a 170 cm Gambar 6. Plot Penempatan Kantong Serasah di Lapangan 3.5.3 Isolasi Fungi dari Serasah Daun

R.apiculata

500 cm Kantong Serasah Penentuan populasi fungi baik yang terdapat pada control belum men- galami proses dekomposisi maupun pada perlakuan mengalami proses dekom- posisi dilakukan dengan metode pengenceran yaitu dengan membuat suatu seri pengenceran dilution series. Pengenceran serasah daun R.apiculata dan isolasi fungi dalam cawan petri Gambar 7 dilakukan tahapan sebagai berikut: Sebanyak 10 g serasah daun R. apiculata yang telah dihancurkan dalam mortar dengan alu secara aseptis kemudian dimasukkan kedalam kedalam labu elemeyer 250 ml. Selanjutnya disuspensikan air laut yang berasal dari lingkungan serasah pada masing masing salinitas sampai volume mencapai 100 ml kemudian disterilkan selanjutnya dilakukan pengenceran pada tingkat yang optimal untuk isolasi fungi yaitu 10 -2 , kemudian sebanyak 0,1 ml suspensi hasil pengenceran di- tuang kedalam cawan petri yang telah berisi media PDA Potato Dextrose Agar dan dibuat ulangan sebanyak 3 kali untuk tiap pengenceran. Suspensi fungi se- banyak 0,1 ml diambil dengan pipet serologi ditanam ditempatkan pada media yang telah memadat dengan hokey stick, suspensi fungi yang ditanam disebar merata pada media metode cawan sebar. Suspensi fungi diinkubasi selama 3 sampai 12 hari dan dilakukan pengamatan terhadap koloni yang muncul. Jumlah koloni per ml dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni terhitung dengan faktor pengenceran. Koloni fungi yang berkembang selanjutnya dimurnikan den- gan membuat sub media biakan, media agar PDA dalam cawan petri untuk pen- gamatan makroskopis, dan media agar miring PDA dalam tabung reaksi untuk disimpan sebagai cadangan isolate, setelah berkembang disimpan dalam lemari pendingin agar sub biakan tidak cepat mati.Sub biakan digunakan sebagai bahan identifikasi fungi. Gambar 7. Metode pengenceran serasah daun R. apiculata untuk isolasi fungi pada cawan Petri.

3.5.4 Identifikasi Fungi dari Serasah Daun R. apiculata

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Bakteri Serasah Daun Rhizophora apiculata Yang Mengalami Dekomposisi Pada Berbagai Tingkat Salinitas Di Kota Pari Pantai Cermin Sumatera Utara

1 38 117

Keanekaragaman Jenis Fungi Pada Serasah Daun Avicennia marina Yang Mengalami Dekomposisi Pada Berbagai Tingkat Salinitas

0 30 134

Jenis-Jenis Fungi Yang Terdapat Pada Serasah Daun Rhizophora Mucronata Yang Mengalami Dekomposisi Pada Berbagai Tingkat Salinitas

0 27 70

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora mucronata Pada Berbagai Tingkat Salinitas

4 83 58

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

1 3 52

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 12

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 2

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 3

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 2

Keanekaragaman Fungi pada Serasah Daun Bruguiera cylindrica yang Mengalami Proses Dekomposisi pada Berbagai Tingkat Salinitas di Kampung Nypa, Desa Sei Nagalawan, Sumatera Utara

0 0 11