mengetahui bahwa seseorang adalah kelompok atau golongan tertentu berdasarkan fashion yang digunakan.
Meski demikian, peran fashion sebagai simbol tidak hadir dengan begitu saja. Butuh proses produksi dan identifikasi tersendiri untuk dapat menjadikan
fashion sebagai simbol, selain itu juga butuh penempatan serta penyesuaian terhadap situasi dan kondisi tertentu. Memakai fashion untuk alasan yang bersifat
sosial merupakan ciri universal dalam budaya manusia Danesi, 2010: 211. Foucault 2001: 67 juga menyatakan bahwa “hal tersebut bukan dikarenakan
manusia memiliki semua tanda yang memungkinkan, melainkan karena tidak pernah ada tanda hingga ada kemungkinan yang diketahui tentang tanda. Tanda
tidak menunggu dalam diam atas kedatangan manusia, melainkan dapat dibentuk dan diciptakan hanya dengan sebuah tindakan dan kesadaran”. Beberapa orang
akan mengenakan setelan dan gaun mewah pada acara pesta demi memunculkan citra dan derajat kemapanan yang lebih tinggi. Sebagian menghindari memakai
baju tidur di pusat perbelanjaan karena akan membuat mereka terlihat konyol. Maka dari itu, penggunaan fashion sebagai simbol juga harus disesuaikan dengan
kondisi di sekitar jika ingin makna yang tersirat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari situlah fashion memiliki peran penting dalam proses manifestasi
gagasan dan bahkan identitas.
2.3 Identitas Kelompok
Identitas atau konsep diri didefenisikan sebagai keseluruhan pemikiran dan perasaan tentang dirinya sendiri sebagai objek. Identitas menyangkut seluruh
aspek sosial dan budaya, jadi identitas sepenuhnya merupakan konstruksi sosial
Universitas Sumatera Utara
yang dibentuk berdasarkan proses sosialisasi. Singkatnya identitas adalah tentang diri dan sosial, tentang diri kita dan tentang relasi kita dengan orang lain. Identitas
bukanlah suatu hal yang paten yang kita miliki, melainkan suatu proses yang merupakan hasil dari proses sosial, dan identitas sebagai produk sosial. Diri self
akan mempengaruhi masyarakat melalui perilaku secara individual yang dengan demikian membentuk berbagai kelompok, organisasi, jaringan dan institusi.
Menggunakan ide-ide dari interaksionis simbolik dari George Herbert Mead, Jenkins dalam Anggraheni, 2009 berargumen bahwa identitas terbentuk melalui
proses sosialisasi. Melalui proses ini orang belajar untuk membedakan persamaan dan perbedaan signifikan secara sosial antara mereka dengan orang lain. Identitas
seseorang selalu dibentuk dalam hubungan dengan orang lain Anggraheni, 2009.
Dengan menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, suatu fenomena dalam lingkungan sosial akan lebih mudah dipahami melalui defenisi
individu atau interpretasi diri sendiri, orang lain dan bahkan situasi melalui identifikasi makna-makna yang diberikan aktor pada lingkungannya, untuk
memahami mengapa melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Istilah kelompok yang berarti sejumlah orang yang secara bersama-sama
memiliki aktivitas dan tujuan yang sama dalam bertindak. Identitas kelompok merupakan bentuk spesifik dari identitas budaya. Identitas kelompok bisa dilihat
sebagai sebuah kumpulan ide tentang satu kepemilikan keanggotaan kelompok Lubis, 2012. Hal ini menyangkut beberapa dimensi yaitu:
1. Identifikasi diri sendiri
Universitas Sumatera Utara
2. Pengetahuan tentang budaya kelompok tradisi, kebiasaan, nilai dan
perilaku 3.
Perasaan mengenai kepemilikan pada kelompok tertentu Memiliki sebuah identitas kelompok berarti mengalami sebuah perasaan
memiliki pada suatu kelompok dan mengetahui sesuatu tentang pengalaman yang dibagi pada anggota kelompok. Setiap kelompok masing-masing memiliki
identitas yang berbeda dan kategori komunitas community sebagai klasifikasi orang-orang dalam konteks identitas umum yang paling dasar basic most general
identity, yang ditentukan oleh kesamaan identitas di dalamnya. Simbol ataupun atribut penting yang pada dasarnya mengidentifikasi kelompok adalah faktor-
faktor primordial seperti aktivitas, atribut yang digunakan, nilai-nilai simbolik, dan teritorial. Setiap kelompok dalam komunitas memiliki identitas umum yang
paling dasar yang membentuk kesamaan antara orang-orang dalam satu kelompok tersebut.
Identitas umum tersebut juga membentuk perbedaan dengan orang-orang di luar kelompok dan identitas tersebut terlihat sehingga menciptakan sesuatu
yang khas dan unik. Identitas merupakan hal yang dinamis dan beragam, artinya identitas bukanlah suatu hal yang statis, namun pada suatu saat bisa berubah.
Sama halnya dengan identitas komunitas yang bisa saja mengalami perubahan bahkan menghilang.
2.4 Penelitian Yang Relevan