Faktor Lingkungan Pergaulan Latar Belakang Menjadi Seorang Punker

4.3.2.2 Faktor Lingkungan Pergaulan

Faktor lingkungan akan mempengaruhi individu menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial dalam lingkungan pergaulannya. Mengutip dalam Syarbaini 2009: 39 menjelaskan bahwa kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga diharapkan pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku. Salah satu kelompok yang sangat mempengaruhi sikap seseorang individu adalah kelompok pergaulan. Di dalam kelompok pergaulan individu mempelajari norma sosial, kultural, peran dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan partisipasinya yang efektif di dalam kelompok pergaulannya. Singkatnya, kelompok pergaulan ikut menentukan dalam pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya Narwoko, 2004: 94. Seorang individu menjalani hidup sebagai seorang Punker disebabkan oleh karena ia berada pada lingkungan yang di dalamnya terdapat individu-individu lainnya yang lebih dulu menjadi seorang Punker. Hal ini seperti diungkapkan oleh informan, Boy Siahaan 25 tahun sebagai berikut: “Udah lama aku menjalani hidup sebagai Punker. Sebelum pindah kemari pun aku sudah seperti ini. Waktu kelas dua SMA seingatku pertama kali aku gabung. Itu pun karena aku sering gabung-gabung sama kawan-kawan Punk. Sekolah ku di jalan mesjid itu, tiap pulang sekolah gabung kami. Kami juga ikut Punk lah. Ikut ngamen, ikut mabok, segala macam lah. Tapi kalo tindik, tatto gak ikut, aku masih sekolah waktu itu. Sampe sekarang ini lah senang aku hidup kayak ini….” Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa seorang individu akan menyesuaikan diri dengan anggota lainnya yang ada di dalam kelompoknya agar Universitas Sumatera Utara individu tersebut dapat dikatakan bagian dari kelompok. Kelompok pergaulan sangat berpengaruh pada seorang individu, hal ini ditunjukkan pada keputusan seseorang dalam mengambil keputusan menjalani hidup sebagai seorang Punker. Kepribadian seorang individu akan terbentuk berdasarkan lingkungan yang ia tempati. Semakin sering individu tersebut melakukan interaksi dengan individu lain di dalam sebuah lingkungan maka akan semakin terlihat kesamaan sikap dan perilaku individu tersebut seperti lingkungan sekitarnya.

4.3.2.3 Faktor Sempitnya Lapangan Pekerjaan

Dokumen yang terkait

EKSISTENSI KOMUNITAS PUNK DI KELURAHAN TITI KUNING KECAMATAN MEDAN JOHO.

0 2 25

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 1 14

PEMAHAMAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM KOMUNITAS PUNK (STUDI DESKRIPTIF PADA KOMUNITAS PUNK MBALAPAN SECENESTER STREET PUNK)DI KOTA BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 23

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 10

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 1

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 14

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 9

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 3

Makna Simbolik dalam Komunitas Punk. Studi Kasus: Komunitas Street Punk Gonzo di Jalan Mandala By Pass Kelurahan Bandar Set Kecamatan Medan Tembung

0 0 2