37
menurut Suyanti 2010 akan mengembangkan sikap ilmiah antara lain skeptis, jujur, pemberani, kreatif dan lain sebagainya. Peran peserta didik dalam pendekatan
ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan pendidik berperan sebagai fasilitator dan membimbing dan memotivasi peserta didik untuk
belajar. Penerapan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory
dalam praktikum kimia diharapkan dapat membuat peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran kimia pada materi termokimia karena peserta didik
dituntut aktif menemukan suatu konsep kimia sesuai inisiatifnya sendiri. Melalui buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory tersebut diharapkan
mampu meningkatkan sikap ilmiah dan prestasi belajar peserta didiik.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang dapat diajukan adalah : 1. Ada perbedaan sikap ilmiah peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan
buku petunjuk praktikum kimia berbasis inquiry science laboratory. 2. Ada perbedaan sikap ilmiah antara peserta didik di kelas eksperimen yang
menggunakan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory dan di kelas kontrol.
3. Ada perbedaan prestasi belajar antara peserta didik di kelas eksperimen yang menggunakan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory dan
di kelas kontrol jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
jenis quasi experimental posttest only design dan pretest posttest design. Menurut Fraenkel dan Wallen 2007, desain tersebut memiliki dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan kemudian diukur variabel terikat dan kelompok kontrol yang digunakan untuk membandingkan variabel terikat.
Posttest only design digunakan untuk variabel prestasi belajar sedangkan untuk variabel sikap ilmiah menggunakan pretest posttest design Perlakuan yang akan
diberikan yaitu menerapkan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science
laboratory pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol digunakan buku petunjuk praktikum berbasis structured science experiences.
Berdasarkan tipe-tipe pembelajaran inquiry, buku petunjuk praktikum
berbasis inquiry science laboratory merupakan buku yang digolongkan dalam tipe guided inquiry dimana dalam buku tersebut memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik,
pertanyaan dan bahan penunjang lainnya ditentukan oleh pendidik. Buku petunjuk praktikum berbasis structured science experiences hanya memberikan kesempatan
peserta didik untuk menganalisis dan menyimpulkan kegiatan praktikum yang dilakukan. Perbedaan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry science laboratory