Normalitas Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik

41 2. Menentukan angka persentase terendah = 14 x 100 = 25 3. Rentang persentase = 100 - 25 = 75 4. Interval kelas persentase = 75 : 4 = 18,75 Dengan demikian tabel kategori untuk masing-masing variabel yaitu strategi guru mengajar X 1 dan strategi belajar siswa X 2 adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Kriteria strategi guru mengajar dan strategi belajar siswa No Interval Kriteria Strategi guru mengajar Strategi belajar siswa 1. 81,26 Skor ≤100 Sangat Baik Sangat Baik 2. 62,51 Skor ≤81,26 Baik Baik 3. 43,76 Skor ≤62,50 Sedang Sedang 4. 25 ≤ Skor ≤ 43,75 Tidak Baik Tidak Baik Sedang tabel kategori nilai mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 5 Ungaran sebagai berikut : Tabel 3.4. Kriteria hasil belajar siswa No Interval Kriteria 1. 90 - 100 Sangat Baik 2. 79 – 89 Baik 3. 68 -78 Cukup 4. 0 - 67 Belum Tuntas

3.7. Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan pemakaian metode regresi berganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi klasik, maka model-model asumsi klasik harus diuji. Model asumsi klasik tersebut adalah :

3.7.1. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau 42 tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Untuk menguji normalitas data, salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. “Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya” Ghozali 2006 : 112

3.7.2. Multikolinearitas

“Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1 diantara beberapa atau semua variabel independen yang menjelaskan model regresi” Algifari 2000: 84. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Diagnosis secara sederhana terhadap adanya multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut : 1 Melalui nilai t hitung , R 2 , dan F RATIO. Jika R 2 tinggi, sedangkan sebagian besar atau bahkan seluruh koefisien regresi tidak signifikan nilai t hitung sangat rendah, maka kemungkinan terdapat multikolinearitas dalam model tersebut. 2 Menentukan koefisien korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain, jika antara dua variabel independen memiliki 43 korelasi yang spesifik korelasi yang tinggi, maka didalam model regresi tersebut terdapat multikolinearitas. 3 Membuat persamaan regresi antar variabel independen. Jika koefisien regresinya signifikan, maka dalam model tersebut terdapat multikolinearitas Algifari 2000: 84 Deteksi lain adanya gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Faktor VIF dan tolerance melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolinearitas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerance diatas 0,1.

3.7.3. Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU KELAS VII DI SMP N 6 SEMARANG

1 6 124

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Variasi Mengajar Guru Dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Di Madrasah Ts

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Mengajar Guru Dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Di Madrasah Tsanawiyah Negerisukoharjo Tahun Ajaran 2014/ 2015.

0 4 7

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Variasi Mengajar Guru Dan Keaktifan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Di Madrasah Ts

0 2 10

PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGARUH SUMBER BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII DI MADRASAH TSANA

0 3 15

(ABSTRAK) PENGARUH STRATEGI GURU MENGAJAR DAN STRATEGI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 5 UNGARAN.

0 0 3