Jenis dan Desain Penelitian Definisi Operasional Pengolahan Data

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan menggunakan deskriptif analitik dengan desain cross-sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitiaan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi ini dilakukan pada asrama Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat yang berada di Kelurahan Kuala Binge Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian lapangan dilakukan pada Januari-April 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh penghuni asrama Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Notoatmodjo, 2010.

3.3.2 Sampel

Simple dalam penelitian ini adalah sebagian yang diambil diseluruh objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara simple random sampling yaitu tehnik pengambilan sampel 35 dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen sejenis, pengambilannya dapat dilakukan dengan lotere atau undian Riduwan, 2010. Banyaknya sampel dapat dicari dengan rumus Lameshow 1997 sebagai berikut: � = � �1 − ����1 − �� + �1 − ����1 − �� �� − ��² � ² � = � 1,96 �0,511 − 0,51 + 0,84�0,711 − 0,71 0,71 − 0,51² � ² � = � 0,98 + 0,38 0,04 � ² � = 1,8496 0,04 � = 46,24 = 50 sampel Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah Keterangan : n = besar sampel minimum Z1- α = nilai Z pada derajat kemaknaan 95 = 1,96 Po = proporsi kejadian sebelumnya 51,9 = 0,51 Pa = proporsi yang diharapkan 71,9 = 0,71 Pa-Po = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi dipopulasi 20 = 0,2 Z1- β = nilai Z pada kekuatan uji power 80 = 0,82 36 Tabel 3.1 Besar Sampel Setiap Kelas di Asrama Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Kelas Jumlah Populasi Besar Sampel Kelas 1 80 20 Kelas 2 90 20 Kelas 3 92 10 Jumlah 262 50 3.4 Metode Pengumpilan Data 3.4.1 Data Primer Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan mahasiswi yang terpilih dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan pilihan jawaban yang telah di sediakan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari kantor tata usaha akademi kesehatan pemerintah kabupaten langkat.

3.5 Definisi Operasional

1. Tingkat pengetahuan adalah derajat pemahanan respondent terhadap perilaku hidup bersih dan sehat yang mencakupi 9 aspek yang dibagi atas 2 indikator. Indikator perilaku yaitu kebersihan pribadi, tidak merokok, olahraga teratur, makan buah dan sayur setiap hari, mencuci tangan dengan air dan sabun. Indikator lingkungan ada jamban, ada air bersih, ada tempat sampah, dan ada SPAL 2. Sikap adalah persepsi dan tanggapan terhadap kepentingan aplikasi PHBS dalam kebiasaan sehari-hari untuk mencapai dan memelihara derajat kesehatan yang optimal. 37 3. Tindakan adalah aplikasi dalam bentuk perlakuan dan kebiasaan sehari- hari oleh respondent yang dilihat dari aspek indikator perilaku yaitu kebersihan pribadi, tidak merokok, olahraga teratur, makan buah dan sayur setiap hari dan mencuci tangan dengan air besih dan sabun.

3.6 Aspek Pengukuran

Untuk mempermudah melakukan penilaian, maka diperlukan suatu cara pengukuran variabel secara berikut:

3.6.1 Pengetahuan

Variabel pengetahuan terdiri dari 22 pertanyaan. Variabel pengetahuan diukur dengan menggunakan skala Guttman nilai 1 : memilih jawaban benar, nilai 0 : memilih jawaban salah atau tidak menjawab pertanyaan. Pengukuran pengetahuan berupa pertanyaan tertutup pilihan jawaban a,b dan c. Dari hasil penelitian diatas diperoleh maka pengetahuan responden tertinggi bernilai 22. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pengetahuan responden dapat dikategorikan sebagai berikut: Pratomo, 1986 1. Baik : 76-100 jika total skor jawaban 17-22 2. Cukup baik : 40-75 jika total skor jawaban 9-16 3. Kurang baik : 0-39 jika total skor jawaban 0-8

3.6.2 Sikap

Pengukuran tentang sikap berupa pernyataan tertutup dengan pilihan jawaban responden memilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dirinya. Variabel sikap menggunakan skala Likert dengan mengukur melalui 20 pertanyaan dengan item jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak 38 setuju Hidayat, 2009. Berdasarkan hasil penelitian diatas diperoleh skor jawaban responden tertinggi 80. Dimana pernyataan sikap terdiri dari pernyataan positif dan negatif dengan penilaian sebagai berikut : a. Untuk pernyataan positif Favorable untuk pertanyaan nomor 1,2,4,6,7,9.10,11,14,15,18,19 diberi skor: Nilai 4 : Jawaban sangat setuju SS Nilai 3 : Jawaban setuju S Nilai 2 : Jawaban tidak setuju TS Nilai 1 : Jawaban sangat tidak setuju STS b. Untuk pernyataan negatif Unfavorable untuk pertanyaan nomor 2,3,5,8,12,13,16,17,20 diberi skor: Nilai 1 : Jawaban sangat setuju SS Nilai 2 : Jawaban setuju S Nilai 3 : Jawaban tidak setuju TS Nilai 4 : Jawaban sangat tidak setuju STS Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka ukuran tindakan responden menurut Pratomo 1990 adalah seperti berikut: 1. Baik : 76-100 jika total skor jawaban 70-80 2. Cukup baik : 40-75 jika total skor jawaban 60-69 3. Kurang baik : 0-39 jika total skor jawaban 40-59 39

3.6.3 Tindakan

Pengukuran tindakan menggunakan kuesioner dengan skala Ordinal yang terdiri dari 15 pertanyaan. Bentuk pertanyaan adalah tertutup dengan 3 pilihan jawaban yaitu ‘ya’, ‘kadang’ dan ‘tidak’ tergantung kebiasaan masing-masing respondent. Bagi setiap jawaban ‘ya’ akan di beri nilai 2, pertanyaan yang dijawab dengan ‘kadang’ deberi nilai 1 dan pertanyaan yang di jawab dengan ‘tidak’ diberi nilai 0. Nilai maksimal diberikan jika semua pertanyaan dijawab dengan dengan ‘ya’ adalah 30. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka ukuran tindakan responden menurut Pratomo 1990 adalah seperti berikut: 1. Baik : 76-100 jika total skor jawaban 21-30 2. Cukup baik : 40-75 jika total skor jawaban 11-20 3. Kurang baik : 0-39 jika total skor jawaban 0-10

3.7 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut: 1. Editing pemeriksaan data Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan jawaban atas pertanyaan. Apabila terdapat jawaban yang belum lengkapan atau terdapat keluhan maka data harus dilengkapi dengan cara wawancara kembali terhadap responden. 40 2. Coding pemberian kode Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual. 3. Entry memasukkan data Data yang akan dimasukkan yakni jawaban-jwaban dari masing- masing responden yang dalam bentuk “kode” angka atau huruf dimasukkan kedalam program atau “software” computer. 4. Cleaning pembersihan Cleaning atau pembersihan data yang artinya semua data dari setiap sumber data atau respon dan selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebgainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

3.8 Analisa Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

10 151 130

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009

4 47 107

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kartasu

0 7 11

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ) Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Phbs Dengan Kelengkapan Pengisian Form Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)Di P

1 4 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Konsep Perilaku - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswi Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2015

0 1 28

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswi Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2015

0 0 13