Indikator Lingkungan Manfaat PHBS Bagi Institusi Pendidikan

30

2.5.2 Indikator Lingkungan

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenihi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor laingkungan yang mempunyai derajat kesehatan manusia Azwar, 1995. Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia jamban, pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah. 1. Menggunakan jamban bersih dan sehat Jamban adalah suatu ruang yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia.Kotoran manusia merupakan masalah yang sangat penting. Pembuangan tinja tinja secara tidak baik dan sembarangan dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah menjadi sumber penyakit yang tergolong waterborne disease akan mudah terjangkit seperti tifoid, paratifoid, disentri, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis viral, dan sebagainya Chandra, 2007. Jamban harus memenuhi syarat kesehatan seperti a. Tidak mencemari sumber air minum jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter. b. Tidak berbau c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus. d. Tidak mencemari tanah sekitar. e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan. f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung. 31 g. Penerangan dan ventilasi yang cukup. h. Lantai kedap air dan luas ruangan maemadai. i. Tersedia air, sabun dan alat pembersih. 2. Menggunakan air bersih Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari. Air bersih baik secara fisik tidak berwarna harus beningjernih. Air tidak keruh harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainya. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau dan tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang. Air bersih bermanfaat bagi tubuh supaya terhindar dari gangguan penyakit Diare, Kolera, Thypus, Kecacingan, Penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan Proverawati, 2012. Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Didalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar itu terdiri dari air. Tubuh orang dewasa sekitar 55-60 berat badan dari air, untuk anak anak-anak sekitar 65 dan untuk bayi sekitar 80. Air dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi berbagai kepentingan antara lain: diminum, masak, mandi, mencuci dan pertanian. Menurut WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan dinegara-negara berkembang termasuk indonesia, tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari Notoatmodjo, 2012. Menjaga kebersihan sumber air bersih merupakan hal yang penting. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit 32 10 meter. Sumber mata air harus dilindung dari pencemaran. Air yang sehat harus mempunyai persyartan sebagai berikut: 1. Syarat fisik adalah bening tidak berwarna, tidak berasa, suhu dibawah suhu udara diluarnya, tidak keruh, bebas dari lumpur, samah busa. 2. Syarat bakteriologis adalah air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri. 3. Syarat kimia Maryunani, 2013. 3. Membuang sampah ke tempat sampah Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup. Sampah jika dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh sampah dapat menyebabkan penyakit diare, kolera, tyfus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan sumber air bersih. Penyakit DBD dapat meningkat dengan cepat. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah antara sampah organik, non-organik dan sampah bahan berbahaya Proverawati, 2012. Pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat juga sabagai media bagi kehidupan vektor penyakit yang dapat mengganggu kesehatan. Pembuangan sampah yang terbuka dapat menyebarkan penyakit seperti penyakit kulit, jamur dan penyakit kontak langsung, kontaminasi makanan dan minuman maupun melalui udara yang bersumber pada sampah. Tempat sampah harus disediakan, sampah harus dikumpulkan setiap hari dan 33 dibuang ke tempat penampungan sementara, bila tidak terjangkau oleh pelayanan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan pemusnahan sampah dengan cara di timbun atau dibakar Widyastuti, 2005. 4. Adanya SPAL Sarana Pengelolahan Air Limbah Limbah cair dapat berasal dari kamar mandi, peturasan, cucian barangbahan dari dapur, limbah cair yang bersal dari WCjamban. Limbah cair tersebut harus dikelola, karena bila dibuang sembarangan akan membuat lingkungan kotor, berbau dan mengurangi estetika dan kebersihan lingkungan, menjadi tempat perkembang biakan bibit penyakit seperti DBD, disentri, thypus dan lain-lain.

2.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

10 151 130

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Hubungan Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Keluarga Di Desa Simalingkar Kecamatan Pancurbatu

3 49 85

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009

4 47 107

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kartasu

0 7 11

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ) Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pengetahuan Kader Tentang Phbs Dengan Kelengkapan Pengisian Form Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs)Di P

1 4 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Konsep Perilaku - Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswi Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2015

0 1 28

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Mahasiswi Akademi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Langkat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2015

0 0 13