Membentuk Kualitas Loyalitas Pelanggan Tahapan Loyalitas Pelanggan

27 3. Latent loyalty loyalitas tersembunyi Situasi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat disertai pola pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar para pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor non-sikap yang sama kuat atau bahkan cenderung lebih kuat daripada faktor sikap dalam menentukan pembelian ulang. 4. Loyalty loyalitas premium Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para pemasar, dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau produsen penyedia jasa dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

2.4.1 Membentuk Kualitas Loyalitas Pelanggan

Pada tingkat persaingan usaha yang semakin tajam saat ini, maka kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya yang sudah ada merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena akuisisi pelanggan baru, selain membutuhkan biaya yang mahal, juga belum tentu merupakan pelanggan yang menguntungkan. Perusahaan dalam merebut pelanggan dari pesaing pun, belum tentu memberikan hasil yang lebih positif dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah berada dalam genggaman perusahaan. Ini terjadi karena perusahaan lain berupaya untuk menciptakan switching barrier, www.frontier.co.id. Ada beberapa langkah menurut Griffin 2003:140 untuk mendorong pelanggan berulang ke dalam zona loyalitas yang lebih mendalam, yaitu : 28 1. Lindungi pelanggan terbaik dari serangan pesaing. 2. Menjadikan pelanggan terbaik sebagai prioritas terbesar. 3. Manfaatkan mata rantai pasokan perusahaan untuk menghasilkan nilai pelanggan yang lebih baik. 4. Susunlah program frequent buyer yang benar-benar bisa dilaksanakan. 5. Carilah cara untuk menunjukkan “Saya Tahu yang Anda Butuhkan”. 6. Pekerjakan dan latih pegawai dan orang-orang front line untuk menghasilkan loyalitas. 7. Beri motivasi para staf untuk menghasilkan loyalitas.

2.4.2 Tahapan Loyalitas Pelanggan

Brown dalam Hurriyanti 2005:138 mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan terdiri dari tiga tahap sebagai berikut : a. The courtship Pada tahap ini, hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan sebatas penawaran produkjasa dan harga yang diberikan pesaing lebih baik, maka mereka akan pindah. b. The relationship Pada tahapan ini, tercipta hubungan yang erat antara perusahaan dan pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi didasarkan pada pertimbangan produkjasa dan harga, walaupun tidak ada jaminan pelanggan tidak akan melihat pesaing. Selain itu tahap ini terjadi hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 29 c. Marriage Pada tahapan ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan ketergantungan pelanggan pada perusahaan.

2.5 Kerangka Konseptual