Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Pengaruh Brand Trust Terhadap Loyalitas Pelanggan

66 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,483 berarti hubungan antara variabel brand image X 1 , dan brand trust terhadap loyalitas pelanggan Y sebesar 48,3. Artinya hubungannya kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0.234 berarti 23,4 variabel loyalitas pelanggan Y dapat dijelaskan oleh variabel brand image X 1 , dan brand trust X 2 . Sedangkan sisanya 76,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 0,890. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel brand image memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,139 dan nilai t hitung 2,326 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,668 dengan tingkat signifikansi 0,023. Artinya jika brand image ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka loyalitas pelanggan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,139. Suatu brand image dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Para perancang image dari brand berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok 67 sosial tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang lain, atau untuk mendefenisikan diri menurut citra yang diinginkannya. Brand image menjadi pilihan pada saat persaingan sudah menjadi taraf dimana produk-produk yang ditawarkan sudah tidak lagi memiliki perbedaan yang berarti www.jakartaconsultingroup.com. Citra merek berhubungan dengan sikap. Sikap positif konsumen terhadap sebuah merek lebih mudah mengarahkannya untuk membeli merek dan produk tersebut. Karena itu, tujuan utama strategi pemasaran, baik melalui iklan, publisitas, maupun melalui cara tradisional adalah mengembangkan citra positif terhadap merek. Citra merek dibangun dengan memasukkan kepribadian atau citra kedalam produk atau jasa, untuk kemudian dimasukkan ke dalam alam bawah sadar konsumen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Lamb 2001:421 merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan dari keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk huruf-huruf, kata- kata, dan angka-angka.

4.7.2 Pengaruh Brand Trust Terhadap Loyalitas Pelanggan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel brand trust memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif 0,166 dan nilai t hitung 2,779 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,668 dengan tingkat signifikansi 68 0,007. Artinya jika brand trust ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka loyalitas pelanggan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,166. Pengertian kepercayaan yaitu komitmen yang kuat bagi konsumen untuk memperkuat hubungan antara konsumen dengan produk atau merek. Menurut Amir 2005:62, kepercayaan adalah keyakinan kita bahwa di satu produk ada atribut tertentu. Keyakinan ini muncul, dari persepsi yang berulang, dan adanya pembelajaran dan pengalaman. pesaing. Dalam riset Costabille Ferina Dewi 2008 kepercayaan didefinisikan sebagai persepsi kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman atau terpenuhinya harapan akan kinerja produk. Dalam penelitian ini pengertian kepercayaan merek dapat didefinisikan Komitmen konsumen untuk memperkuat hubungan antara konsumen dengan produk atau merek. Kepercayaan merek adalah keyakinan konsumen terhadap suatu merek produk setelah merasakan manfaat yang diberikan oleh produk itu sendiri. Keyakinan konsumen tersebut sangat perlu dijaga oleh perusahaan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. Perusahaan harus mampu menciptakan suatu ciri khas terhadap produk yang mereka tawarkan agar calon pembeli potensial dapat tertarik untuk membelinya. Hal ini dapat dimulai oleh perusahaan dengan memberikan nama merek terhadap produk yang mereka tawarkan kepada masyarakat. 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan