Jenis Penelitian Informan Penelitian Triangulasi Teknik Analisis Data Karakteristik Informan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam tentang penatalaksanaan program penanggulangan tuberkulosis paru dengan strategi DOTS di Puskesmas Desa Lalang. Pendekatan kualitatif menurut Benister et al yang dikutip oleh Herdiansyah 2012 adalah penelitian yang bertujuan untuk menangkap dan memberi gambaran terhadap suatu fenomena, sebagai metode untuk mengeksplorasi fenomena, dan sebagai metode untuk memberikan penjelasan dari suatu fenomena yang diteliti.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Desa Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, dengan pertimbangan yaitu : 1. Puskesmas Desa Lalang merupakan Puskesmas di Kota Medan yang telah menerapkan program penanggulangan tuberkulosis paru dengan strategi DOTS dan mempunyai tenaga kesehatan yang telah terlatih. 2. Puskesmas Desa Lalang terdapat penemuan kasus sebanyak 92 kasus dan memiliki angka kesembuhan TB paru terendah yaitu sebesar 59,52 atau belum mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu minimal 85 Dinkes Kota Medan, 2014. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah selama 15 minggu terhitung sejak bulan April sampai dengan Agustus 2015 Survei pendahuluan dan penelitian.

3.3 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive, yaitu teknik yang dilakukan untuk memilih informan yang bersedia dan mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan topik penelitian, yang terdiri dari : 1. Pegawai bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan 2. Kepala Puskesmas Desa Lalang 3. Penanggungjawab TB Paru Puskesmas Desa Lalang 4. 2 Informan Pengawas Minum Obat PMO 5. 2 Informan penderita TB Paru

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui : 1. Wawancara, yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi- terstruktur yang dilengkapi dengan pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata Herdiansyah, 2012. Universitas Sumatera Utara 2. Observasi, yaitu sebagai suatu proses melihat, mengamati, mencermati prilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu Cartwright dalam Herdiansyah, 2012. Observasi disini yaitu mengamati bagaimana penatalaksanaan program penanggulangan tuberkulosis dengan strategi DOTS oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Desa Lalang.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Desa Lalang, dan referensi buku-buku serta hasil penelitian yang berhubungan dengan penatalaksanaan program penanggulangan tuberkulosis dengan strategi DOTS.

3.5 Triangulasi

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, yaitu dengan memilih informan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan Patton dalam Moleong, 2007.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data, interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah dalam melihat data secara lebih sistematis Miles dan Huberman dalam\Herdiansyah, 2012. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Puskesmas Desa Lalang terletak di Jalan Binjai km 7,5 Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal. Puskesmas Desa Lalang melakukan pelayanan kesehatan terhadap dua kelurahan yaitu Kelurahan Lalang dan Kelurahan Sei Sikambing B dengan letak geografis sebagai berikut : - Sebelah Utara : Kelurahan Cinta Damai - Sebelah Selatan : Kelurahan Sei Sikambing B - Sebelah Barat : Kelurahan Lalang - Sebelah Timur : Kelurahan Simpang Tanjung

4.1.2 Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang pada Tahun 2014 mencapai 42.120 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21.408 jiwa 50,82 dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 20.712 jiwa 49,18. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014 No. Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase 1 Laki-laki 21.408 50,82 2 Perempuan 20.712 49,18 Jumlah 42.120 100,00 Sumber : Data Profil Puskesmas Desa Lalang Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Sumber Daya Kesehatan

Perencanaan sumber daya kesehatan meliputi sumber daya tenaga, sarana dan biaya sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan kesehatan. Secara rinci sarana kesehatan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014 No Sarana Kesehatan Jumlah 1 Apotek 11 2 RBBPBPS 12 3 Praktek Dokter Gigi 1 4 Optik 1 5 Toko Obat 1 6 Rumah Sakit Umum 1 7 Institusi Pendidikan Kesehatan 5 8 Puskesmas Pembantu Balam 1 Sumber : Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014 Tabel 4.3 Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014 No Tenaga Kesehatan Jumlah 1 Dokter Umum 7 2 Dokter Gigi 2 3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 7 4 Perawat 6 5 Perawat Gigi 1 6 Bidan 9 7 SAA 1 8 Pelaksana Gizi 1 9 Analisa Kesehatan 2 10 Farmasi 2 11 Administrasi 1 12 Honor 3 Sumber : Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

4.2 Karakteristik Informan

Karakteristik dari masing-masing informan pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Karakteristik Informan No Informan Jenis Kelamin Umur Tahun Pendidikan Jabatan 1 Hj. Dwi Sophia A. SKM Perempuan 39 S1 Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan 2 dr.Hj. Rafidah, SpAK Perempuan 45 S1 Kepala Puskesmas Desa Lalang 3 Juwita Rismauli M, AMK Perempuan 38 D3 Petugas TB Paru 4 Hamidah Perempuan 58 SMP Pengawas Menelan Obat 5 Muhammad Umar Laki-laki 26 SMA Pengawas menelan Obat 6 Ramli Laki-laki 61 SMA Penderita TB Paru 7 Muhammad Shalich Laki-laki 30 SMP Penderita TB Paru Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa jumlah informan dalam penelitian ini adalah 7 informan, yang terdiri dari 1 informan staf bidang pengendalian masalah kesehatan Dinas Kota Medan yang berusia 39 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan Kepala Puskesmas Desa Lalang yang berusia 45 tahun dengan pendidikan S1, 1 informan petugas TB Paru yang berusia 38 tahun dengan pendidikan D3, 2 informan penderita TB Paru yang masing-masing berusia 61 tahun dan 30 tahun dengan pendidikan SMA dan SMP, dan 2 informan Pengawas Menelan Obat yang merupakan istri dan adik dari penderita TB paru yang masing- masing berusia 58 tahun dan 26 tahun dengan pendidikan SMP dan SMA. Universitas Sumatera Utara

4.3 Wawancara Program Penanggulangan TB Paru Dengan Strategi