Rangkuman Hasil Wawancara Informan Tentang Penatalaksanaan

dan periksa dahak 4 kali ke puskesmas selama pengobatan supaya tidak terjadi putus obat dan jadi MDR Petugas TB Kalo penanggulangannya ya harus rajinlah penyuluhan, di posyandu kah, puskesmas ini diberi penyuluhan juga, supaya suspek tadi biasa mengerti dikasih penyuluhan juga. melalui pasien langsung dikasih tau pengetahuan tentang TB nya. Yaa gak henti-henti lah melakukan penyuluhan ke mereka, memberi edukasi kepada dia kalo putus obat penyakitnya gak sembuh dan bisa jadi ke kategori 2 dan MDR ditambah lagi bisa menular ke orang lain. Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui informan dinas kesehatan mengatakan bahwa strategi yang dilakukan agar persediaan obat selalu ada maka pendistribusian obat ke petugas TB puskesmas harus di periksa sesuai jumlah pasien TB yang ada disana, jangan sampai obat yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan nya, kemudian pihak puskesmas juga harus menjaga pasien TB uintuk minum obat selama 6 bulan dan periksa dahak 4 kali ke puskesmas selama pengobatan. Informan petugas TB mengatakan bahwa harus selalu dilakukan penyuluhan ke masyarakat baik di posyandu maupun puskesmas, pasien juga harus diberikan informasi tentang penyakit TB paru agar tidak menularkan ke orang lain.

4.4 Rangkuman Hasil Wawancara Informan Tentang Penatalaksanaan

Program Penanggulangan TB Paru dengan Strategi DOTS Tabel 4.22 Matriks Rangkuman Hasil Wawancara Informan Tentang Penatalaksanaan Program Penanggulangan TB Paru dengan Strategi DOTS Pernyataan Informan Hasil Wawancara Komitmen Politis Program penanggulangan TB dengan strategi DOTS sudah diterapkan disetiap fasyankes di Kota Medan Kerjasama Program TB Kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam penanggulangan TB Paru sudah dilakukan baik oleh Dinas Kesehatan Kota Medan maupun Puskesmas Desa Lalang Jumlah dan Pekerjaan Petugas TB Petugas TB paru di puskesmas Desa Lalang hanya terdiri 1 orang saja, pekerjaan yang dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara petugas yaitu melakukan penemuan kasus, penjaringan, fiksasi slide dan melakukan penyuluhan Pelatihan Petugas TB Petugas TB di setiap puskesmas Kota Medan sudah mendapatkan pelatihan, petugas TB di puskesmas Desa Lalang telah mendapatkan pelatihan selama 1 kali dan hanya pelatihan mengenai fiksasi slide dan menampung dahak. Pelayanan di Puskesmas Pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada pasien yang berobat di Puskesmas Desa Lalang sudah bagus dan tidak ada keluhan, baik dilihat dalam segi pengobatan maupun petugas kesehatannya. Penyuluhan TB Penyuluhan tentang TB paru tidak ada dilaksanakan kepada informan pasien TB maupun PMO, petugas hanya memberikan informasi ketika pasien datang untuk berobat saja Sumber Pendanaan Sumber pendanaan berasal dari dana APBD kota dan provinsi yang digunakan untuk pertemuan PPM, peningkatan diagnosa, dan supervisi, serta adanya donor dana Global Fund, KNCV dan JKM CEPAT yang digunakan untuk koordinasi dan penemuan penderita. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di Puskesmas Desa Lalang sudah memadai dikarenakan Puskesmas tersebut bersifat Puskesmas Satelit. Alur Pemeriksaan Penderita TB Alur pemeriksaan yang dilakukan di puskesmas Desa Lalang dimulai dengan pendaftaran diri di ruang kartu, selanjutnya dianamnese oleh dokter, apabila keluhan yang di alami sesuai gejala penyakit TB maka dilakukan pemeriksaan dahak. Namun dalam proses penampungan dahak, pasien kadang tidak mengetahui cara menampung dahak yang baik, sehingga terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil laboratorium Diagnosa Penderita TB Diagnosa TB paru sesuai strategi DOTS yang dilakukan oleh petugas TB yaitu melihat pasien yang berobat ke puskesmas dengan gejala batuk lebih dari 2 minggu maka di suspek dan ditampung dahak nya, kemudian dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis sebanyak 3 kali sewaktu-pagi- sewaktu. Penemuan pasien TB paru dilakukan secara pasif, hanya menunggu pasien datang berobat ke puskesmas. Pengobatan TB dengan OAT diawasi PMO Pemberian obat TB paru dalam strategi DOTS di Puskesmas Desa Lalang diberikan dalam bentuk FDC Fixed Doses Combination, namun jika ada Universitas Sumatera Utara keluhan maka diberikan obat kombipak. PMO yang ditugaskan untuk mengawasi pasien minum obat adalah orang yang disegani oleh pasien dan disarankan yang masih berusia muda. Tugas PMO Tugas PMO di Puskesmas Desa Lalang yaitu mengawasi dan mengingatkan pasien dalam minum obat dan memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara teratur Ketersediaan OAT Persediaan OAT di Dinas Kesehatan Kota Medan masih cukup, permintaan obat dari puskesmas disesuaikan dengan jumlah pasien sebelumnya dan pendistribusiannya harus sesuai, jika puskesmas kehabisan obat maka bisa menghubungi Dinkes untuk meminta persediaan obat lagi. Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Desa Lalang sudah melakukan pencatatan terhadap penyakit TB paru dan pelaporan yang dilakukan tepat waktu. Sistem Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dilakukan bersamaan dengan supervisi ke puskesmas. Tantangan internal dan eksternal Kendala di Puskesmas Desa Lalang yaitu adanya pasien yang mangkir dalam berobat serta kurangnya penyuluhan tentang TB paru kepada masyarakat dikarenakan tidak adanya kemauan masyarakat untuk datang mengikuti penyuluhan Strategi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan Strategi yang dilakukan oleh Petugas Dinkes Kota Medan agar persediaan obat selalu ada maka pendistribusian obat ke petugas TB puskesmas harus diperiksa sesuai jumlah pasien TB yang ada disana, sedangkan pihak puskesmas harus menjaga agar pasien TB patuh dalam meminum obat selama 6 bulan dan periksa dahak 4 kali selama pengobatan. Petugas puskesmas harus selalu melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai penyakit TB paru Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1 Masukan