Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan menggunakan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tahun pelajaran 2014 2015

(1)

i

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Jumrotus Solihah NIM : 091434036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2014


(2)

(3)

(4)

iv

Hidup bukan sekedar mencari yang terbaik, tetapi harus menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik!!

Saya persembahkan untuk :

Bapak dan Mamak Tercinta

Kekasihku Tersayang

Adik Terkasih

Almamater Universitas Sanata Dharma


(5)

(6)

(7)

vii

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan Menggunakan Media Animasi pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama masa studi dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepala Sekolahdan Staff SMA Pangudi Luhur Sedayu, yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

4. Ibu Luisa Diana Handoyo M,Si. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dan membimbing selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Markoes Padmonegoro S.Pd. selaku guru pengampu matapelajaran Biologi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, sekaligus rekan yang luar biasa yang telah membimbing dan meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

viii

7. Seluruh Dosen Pendidikan Biologi yang sangat luar biasa, yang senantiasa menuntun, memotivasi, dan membimbing penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

8. Seluruh staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas pelayanannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma

9. Orang tua. Bapak Damiran dan Ibu Siti Rahayu, Adik Pratiyas Jihati, dan seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa mencurahka ndukungan dan doa yang luar biasa.

10.Danna S.M. Motivator pribadi yang mencurahkan waktu dan member dorongan agar semangat bekerja keras menyelesaikan skripsi ini.

Thankyou for being who you are and for being with me.

11.Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membiayai seluruh perkuliahan penulis di Universitas Sanata Dharma.

12.Sahabat-sahabat penulis: Vero, Rini, Ina, Cici, Reri, Jeni, Warjuni, Andika dan Andang yang memotivasi dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman Pendidikan Biologi 2009 atas kebersamaan, dukungan, dan bantuan yang diberikan selama belajar di Pendidikan Biologi.

14.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.


(9)

ix

MEDIA ANIMASI PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Jumrotus Solihah Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2014/2015, sebanyak 36 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan menggunakan media animasi.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang meliputi 2 siklus dan 4 pertemuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini tediri dari instumen pembelajaran silabus dan RPP serta instrument pengumpulan data berupa tes evaluasi , lembar observasi dan kuisioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan kelas hasil ketuntasan evaluasi siklus 1 sebesar 72% dan meningkat pada siklus II menjadi 97,22%. Motivasi belajar siswa pada siklus I 72,22% termasuk tinggi namun belum memenuhi target , pada siklus II 97,22% sudah memenuhi target minimal 75%

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menggunakan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pagudi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.


(10)

x

INCREASE MOTIVATION AND LEARNING RESULTS OF STUDENTS IN CLASS XII OF SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU SUBJECT USING MEDIA ANIMATION ON GROWTH AND DEVELOPMENT OF PLANTS

ACADEMIC YEAR 2014/2015

Jumrotus Solihah Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

This research was conducted of student in class XII of SMA Pangudi Luhur, Sedayu, academic year 2014/2015 with 36 students. The purposes of this research was to increase motivation and learning results of students on growth and development of plants subject use to media animation.

The research was class action research with 2 cycle and 4 meeting. The instrument was consist of syllabus, lesson plan, evaluation test ,observation sheet and questioner.

This research indicate that after action was conducted, the results of evaluation completeness on the first cycle was 72 %, and it was increased on the second cycle became 97,22 %. Learning activity of students on the first cycle was 72,22 % included on categorized as ‘less’ and 97,22 % included on categorized as ‘enough’. On the second cycle learning activity of student increase became 38.09 % included on categorized as ‘very good’, Observation results of student activity target was made. The target is 75% student included on categorized as ‘good’.

In conclusion, application learning using media animation on growth and development of plants subject can increase the motivation and learning results of students in class XII IPA of SMA Pangdi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta academic year 2014/2015.


(11)

xi

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN ………. vi

KATA PENGANTAR ………. vii

ABSTRAK ……… ix

ABSTRACT ………. x

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR GAMBAR……….... xv

DAFTAR DIAGRAM………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN……… xvii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………...….. 1

B. Rumusan Masalah ………...… 4


(12)

xii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar ………...…. 9

B. Motivasi ………...……….…...…… 11

C. Hasil Belajar …...…... 19

D. Media pembelajaran …...………...….….. 24

E. Penelitian Yang relevan……...…… 36

F. Kerangka berpikir ...………...………. 36

G. Hipotesis …………...………...………. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ………... 38

B. Desain Penelitian ………... 39

C. Setting Penelitian ………... 41

D.Rancngan Tindakan ………...….... 42

1. Pra tindakan ... 42

2. Siklus 1 ... 43

3. Siklus 2 ... 46

E. Instrumen Penelitian ……….. 48

1. Instrumen Pembelajaran ... 50

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 50

F. Teknik Analisis Data ………... 52

1. Analisis Hasil Belajar ... 52

2. Analisis Motivasi ... 54


(13)

xiii

A. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ………... 55

1. Siklus I ………... 56

2. Siklus II ………... 63

B. Hasil Penelitian ……….. 70

1. Hasil Belajar Kognitif ……… 70

2. Hasil Belajar Afektif ……….. 70

3. Hasil Motivasi Belajar ……… 71

C. Pembahasan ………... 72

1. Hasil Belajar ………... 72

2. Hasil Observasi Motivasi………...….. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ………... 77

2. Saran ………... 77

DAFTAR PUSTAKA... 78


(14)

xiv

Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan Media Animasi ……… 33

Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data ………... 51

Tabel 3.2 Skor hasil Belajar Siswa Siklus I danSiklus 2 ………….. 53

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa ………..…….. 54

Tabel 3.4 Persentase Skor Motivasi Siswa Siklus I danSiklus II ……… 55

Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ……….. ……. 56

Tabel 4.1 Hasil Pretest Siswa ………. 58

Tabel 4.2 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ………. 65

Tabel 4.3 Hasil Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II………. 66

Tabel 4,7 Hasil Kuisioner motivasi Belajar Siswa Siklus II ……… 75

Tabel 4.8 Hasil Hasil Belajar Kognitf ……….………. 75

Tabel 4.9 Analisis observasi Hasil Belajar Afektif ……….……… 76


(15)

xv

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Postest I ……… 57

Gambar 4.2 Presentasi Penjelasan Guru ……….. 60

Gambar 4.3 Pengajar Menjelaskan Materi ………. 61

Gambar 4.4 Siswa Aktif Bertanya pada Guru ……… 63

Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Kelompok Didamping Pengajar……… 64

Gambar 4.6 Siswa Bekerjasama Dalam Tugas Kelompok ….. 65

Gambar 4.7 Siswa Berdiskusi Kelompok ……….. 70

Gambar 4.8 Siswa Diskusi Kelompok Gambar 4.10 Siswa Presentasi Kelompok ……… 71


(16)

xvi

Diagram 3.1 Desain Pendidikan tindakan Kelas ………….. …… 38

Diagram 4.1 Rata – Rata Dan Hasil Belaja Klasikal ……... 69

Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Afekti ……… 70


(17)

xvii

Lampiran 1

1. Silabus ...……… 80

2. RPP ...……….. 82

3. Rubrik Penilaian Afektif ... 91

4. Kisi – kisi dan Jawaban Pretest,Posttes Siklus 1 dan 2 ... 97

Lampiran 2 1. Soal Tes awal ……… 101

2. Soal Evaluasi Siklus 1 ………...………. 114

3. Soal Evaluasi Siklus II ………...………. 124

4. Kuisioner... 124

5. Lembar Kerja Siswa ... 135

Lampiran 3 1. Daftar Skor Observasi ...…………... 144

2. Daftar Nilai ...………... 148

Lampiran 4 1. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas………... 149


(18)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Perkembangan di dunia pendidikan ikut berubah seiring dengan perkembangan jaman dimana pola pikir pendidik berubah dari konservatif menjadi lebih modern.

Dan berdasarkan observasi, SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah salah satu sekolah SMA yang berciri khas katolik, sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang patut diperhitungkan prestasinya dikarenakan sudah mendapat akreditasi A sejak tahun 2005 dan bertahan hingga sekarang. Namun disekolah ini dalam pelaksanaan pembelajarannya, umumnya masih menggunakan metode ceramah dan diskusi saja, terutama pada pelajaran biologi. Seperti yang kita ketahui bahwa metode ceramah pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif dan siswa cenderung sibuk sendiri tanpa memperhatikan guru yang sedang menyampaikan pelajaran.


(19)

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran Biologi, hasil ulangan harian khususnya materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dari 32 siswa yang tidak mencapai batas tuntas atau melampaui batas KKM sekolah dengan nilai 75, sebanyak 73% dengan skor rata-rata 53-70. Aktifitas belajar juga kurang terarah dikarenakan pada saat jam pelajaran 20 menit pertama siswa memperhatikan guru dengan fokus namun beberapa menit hingga jam pelajaran berakhir fokus siswa mulai terpecah dengan ada yang bermain handphone, mengobrol, bermain laptop dan kemungkinan hanya sekitar 10% yang benar-benar berfokus pada pelajaran, selain itu siswa sedang beradaptasi dengan teman sebangku yang baru, mata pelajaran yang baru dan baru saja libur panjang kemungkinan konsentrasinya belum terfokus pada kegiatan pembelajaran disekolah. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah dan rendahnya hasil belajar pada materi ini telah terjadi dari tahun ke tahun.Hal ini disebabkan karena banyaknya materi yang harus di pelajari dan siswa kesulitan dalam mengingat materi tersebut. Oleh sebab itu, dikarenakan materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan materi awal pembelajaran siswa di kelas XII IPA maka haruslah dikemas agar mampu mengajak siswa untuk mengemari dan nyaman dengan kelas baru dan bahan pembelajaran baru yaitu dengan menggunakan media animasi agar mampu menimbulkan motivasi siswa saat menerima pembelajaran.


(20)

Motivasi belajar yang rendah dapat berdampak pada hasil belajar yang menjadi tidak maksimal sehingga menunjukan bahwa pembelajaran belum berjalan secara efektif.Materi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan merupakan salah satu materi yang sedikit lebih mudah daripada materi pelajaran biologi yang lainnya dikarenakan belajarnya dapat lebih kontekstual, namun di karenakan banyak faktor yang mempengaruhi seperti disebutkan di atas maka untuk mencapai keberhasilan proses pembelajarannya haruslah mendapatkan perhatian khusus dalam penyajiannya.

Salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar. Oleh karena itu,Hamalik (1986) yang dikutip Azhar Arsyad (2010), mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya.Bahwasanya media pembelajaran besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya


(21)

dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya.Selanjutnya menjelaskan betapa besarnya pengaruh media pemebelajaran di karenakan dapat membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid - murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan suasana pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran adalah media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio yang berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa pentingnya animasi sebagai media pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang maka permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut :


(22)

1. Apakah media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan?

2. Apakah media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan hasil belajar yang di maksud adalah nilai Postes 1 dan Postest 2 yang diukur meliputi aspek afektif dan aspek kognitif dengan menggunakan Media Animasi pada konsep atau materi pembelajaran yang di pelajari yaitu Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan :

Materi :

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Kompetensi Dasar :

1.1Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

1.2Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan


(23)

1.3Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

Agar penelitian ini lebih terarah pada ruang lingkup yang akan di teliti, maka di buat batasan masalah alternatif yang meliputi dua indikator dengan lima aspek kompetensi Afektif yaitu :

1. Karakter - Jujur

- Rasa ingin tahu - Bertanggung jawab 2. Sosial

- Komunikatif - Kerjasama

Dengan batasan untuk pengukuran motivasi belajar siswa yaitu menggunakan poin - poin pada lembar kuisioner yang diisi oleh siswa meliputi lima indikator :

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Jumlah waktu yang di luangkan untuk belajar 3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas

4. Ulet dalam menghadapi kesulitan 5. Menunjukan minat belajar


(24)

Dan batasan dalam penggunaan media animasi pada penelitian ini adalah : Menggunakan format video MPEG-4 (Motion Picture Experts Group) Animasi 2 dimensi dan animasi stop motion.

D. Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan media animasi, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah dengan menggunakan media animasi pada proses pembelajaran materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan yaitu :

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu.


(25)

F. Manfaat Penlitian : - Bagi Peneliti

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman tentang penerapan pembelajaran menggunakan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

- Bagi Guru/Sekolah

Bagi guru kelas manfaatnya memberikan informasi untuk mengembangkan kemampuan merencanakan dan menggunakan media yang sesuai dengan situasi pembelajaran yang menarik, tidak membosankan dan menyenangkan bagi siswa yang dapat meningkatkan kerja sama, keaktifan, dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

- Bagi Siswa

Siswa kelas XII IPA SMA mendapatkan suasana proses pembelajaran baru dalam kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya yang lebih menarik dan sesuai


(26)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Tinjauan filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains sepakat menyatakan bahwa belajar suatu proses perubahan (Dole & Sinatra, 1998). Siswa sendiri yang melakukan perubahan tentang pengetahuan. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Jadi, guru hanya dapat membantu proses perubahan pengetahuan siswa melalui peranannya scaffolding

dan guiding.Dengan demikian, siswa dapat mencapai tingkatan pemahaman yang

lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Dengan perkataan lain, guru menyiapkan tangga yang efektif, tetapi siswa sendiri yang memanjat melalui tangga tersebut untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.

Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar perlu kiranya di kemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk di ketahui :

a. Belajar menurut hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.

c. Belajar lebih mantap dan efektif, bila di dorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau interinsik motivation,


(27)

lain halnya belajar dengan rasa takut atau di barengi dengan rasa tertekan dan menderita.

d. Kemampuan belajar seseorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.

e. Kemampuan belajar seorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.

f. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu : 1) Diajar seorang langsung

2) kontrol,kontak,penghayatan,pengalaman langsung (seperti anak belajar bicara,sopan santun,dan lain-lain)

3) Pengenalan dan/atau peniruan

g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap,keterampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.

i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk di pelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan,kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.


(28)

k. Belajar sedapat mungkin di ubah kedalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalami sendiri.

B. Motivasi

Para ahli berpendapat bahwa motivasi adalah perilaku manusia berasal dari kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah (1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebayanya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar siswa belum memadai, maka ia akan setekun temannyayang belajar dan berhasil (3) Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai Ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersendau gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya (4) Membesarkan semangat belajar,sebagai ilustrasi, jika ia sudah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang di biayai orang tua, maka ia berusaha cepat lulus (5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja. Kelima hal tersebut menunjukan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri.Dalam hal ini maka tugas belajarakan terselesaikan dengan baik (Sardiman A.M, 2011).

Pengetahuan dan pemahaman motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, maka kuat lemahnya motivasi belajar seseorang dapat mempengaruhi


(29)

keberhasilan belajar.Karena itu, motivasi belajar perlu di tingkatkan, baik berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) maupun dari luar (motivasi ekstrinsik).

Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang di berikan maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas belajar bagi para siswa. Dengan demikian motivasi mempengaruhi adanya kegiatan dan fungsi motivasi adalah mendorong siswa untuk berbuat, untuk mencapai tujuan dan menyeleksi perbuatan mana yang akan di kerjakan.

Dengan demikian motivasi atau motiv – motiv yang akan aktif itu sangat bervariasi :

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya. a. Motif – motif bawaan

Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa di pelajari sebagai contoh misalnya : dorongan untuk makan dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif – motif ini seringkali disebut motif – motif yang diisyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives. b. Motif – motif yang di pelajari

Maksud dari motif – motif yang di pelajari, sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif – motif yang diisyaratkan secara


(30)

sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Frndsen mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerja sama didalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat – sifat ramah, koopratif, membina hubungan baik dengan sesama apalagi dengan orang tua dan guru.Dalam kegiatan belajar mengajar hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.

2. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah

Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya : refleks, insting otomatis, nafsu, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.

a. Momen timbulnya alasan

Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah raga untuk menghadapi suatu porseni disekolahnya, tetapi tiba – tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut.Dalam hal ini si pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan (kegiatan mengantar).Alasan baru itu bisa karena untuk menghormati tamu atau mungkin keinginan untuk tidak mengecewakan ibunya.


(31)

b. Momen pilih

Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu adalah alternatif– alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternative atau alasan–alasan itu. Kemudian seseorang menimbang–nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihan alternatif yang akan dikerjakan.

c. Momen putusan

Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan dipilihnya satu alternatif. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi keputusan untuk dikerjakan.

d. Momen terbentuknya kemauan

Kalau seseorang sudah menetapkan satu keputusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan keputusan itu.

3. Motivasi interinsik dan eksterinsik a. Motivasi interinsik

Adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.tg

b. Motivasi eksterinsik

Adalah motif – motif yang aktif dan berfungsinya karena ada dorongan dari luar.


(32)

Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi

Dalam buku belajar dan pembelajaran, Ali Imron (1996) mengemukakan enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut menurut Siregar (2010) adalah sebagai berikut:

a. Cita-cita/aspirasi pembelajar

Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah memiliki cita-cita. Implikasinya dapat terlihat dalam proses pembelajaran misalnya seseorang yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, maka akan terlihat motivasi yang begitu kuat untuk sungguh-sungguh belajar, bahkan untuk menguasai lebih sempurna mata pelajaran yang berhubungan dengan kepentingan menjadi dokter.

b. Kemampuan pembelajar

Manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, sehingga ia akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. Misalnya, ia lebih mampu di bidang ekonomi maka motivasi untuk menguasai bidang ekonomi akan lebih besar.

c. Kondisi pembelajar

Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik dan psikis siswa. Kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat dilihat dari keadaan fisik seseorang.


(33)

Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki motivasi yang rendah untuk belajar atau melakukan berbagai aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Pada kondisi psikis jika seseorang sedang stress maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira, atau menyenangkan maka kecendrungan motivasinya akan tinggi.

d. Kondisi lingkungan pembelajar

Lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar. Selain itu, lingkungan keluarganya, atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang tidak menunjukkan kebiasaan belajar dan mendukung kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar, tetapi jika sebaliknya, maka akan berdampak pada meningkatnya motivasi belajar.

e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran

Hal ini dapat diamati pada sejauh mana upaya motivasi tersebut dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar, dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana belajar, maka cenderung akan semakin memberi motivasi yang kuat dalam proses pembelajaran.


(34)

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

Menurut Djamarah, (2010) dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu: a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.

b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pelajaran.

c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehinga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari.

d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.

f. Menggunakan metode yang bervariasi.

Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif – motif lainnya.Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab uatama tingakh laku individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hamper tidak mempunyai pengaruh pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu saat akan menjadi sangat lemah karena ada motif lain yang lebih kuat pada saat itu. Menurut Martin Handoko


(35)

(1992: 59), untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indicator sebagai berikut :

1)Kuatnya kemauan untuk berbuat

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain 4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

Sedangkan menurut Sardiman (2001: 81) indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas.

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa. 4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas – tugas rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya.

Apabila seseorang memiliki ciri – ciri diatas berarti seseorang itu memiliki motivasi yang tinggi. Ciri – ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mngerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas.


(36)

Indikator – indikator perilaku motivasi belajar yang akan diungkap adalah : 1) Kuatnya kemauan untuk berbuat

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain 4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas

5) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

6) Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa. 7) Lebih senang bekerja mandiri

8) Dapat mempertahankan pendapatnya

C. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siwa setelah ia menerima pengalaman kerjanya. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Hasil belajar dikelompokkan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ranah kognitif terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, melakukan sintesis, dan mengevaluasi. Kemampuan mengetahui artinya mempunyai kemampuan mengetaui fakta, konsep,


(37)

prinsip, dan skill. Kemampuan memahami, artinya kemampuan mengerti tentang hubungan antarfaktor, antarkonsep, antarpsinsip, antardata, hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan. Kemampuan mengaplikasikan sesuatu, artinya menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan menganalisis, berarti menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, dan penyelesaian atau gagasan serta menunjukan hubungan antarbagian itu. Kemampuan melakukan sintesis, artinya menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau konsep, meramu atau merangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu hal yang baru. Kemampuan melakukan evaluasi, artinya mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, barmanfaat tak bermanfaat (Kunandar, 2007).

Ranah psikomotorik berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental.Ranah psikomotorik meliputi enam aspek yaitu gerakan reflex, gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketetapan, gerakan ekspresif dan interpretative. Kemampuan afektifberhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab,kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat oranglain, dan kemampuan mengendalikan diri.

Menurut Slameto (2010) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:


(38)

a. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari aspek jasmani dan psikologis.

b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi diri individu. Faktor eksternal dibagi menjadi tiga faktor utama yaitu latar belakang keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat.

Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956.

Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinnya.Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu :

Cognitive Domain

(Ranah kognitif, yang berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Mengingat

(Remember)

Memahami (Understand)

Mengaplikasikan (Apply)

Menganalisis (Analyze)

Mengevaluasi (Evaluate)

Mencipta (Create)

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Memasangkan Membaca Memberi Indeks Memberi Kode Memberi Label Membilang Memilih Mempelajari Menamai Menandai Mencatat Mendaftar Menelusuri Mengenali Menggambar Menghafal Melakukan Inferensi Melaporkan Membandingkan Membedakan Memberi Contoh Membbeberkan Memperkirakan Memperluas Mempertahankan Memprediksi Menafsirkan Menampilkan Menceritakan Mencontohkan Mendiskusikan Menerangkan Melaksanakan Melakukan Melatih Membiasakan Mengidentifikasi Mempersoalkan Memperoses Mencegah Menentukan Menerapkan Mengadaptasi Mengaitkan Mengemukakan Menggali Menggambarkan Menggunakan Melatih Memadukan Memaksimalkan Membanggakan Membeda-bedakan Membuat struktur Memecahkan Memerintah Memfokuskan Memilih Menata Mencerahkan Mendeteksi Mendiagnosis Mendiagramkan Menegaskan Membuktikan Memilih Memisahkan Memonitor Memperjelas Mempertahankan Memprediksi Memproyeksikan Memutuskan Memvalidasi Menafsirkan Mendukung Mengarhkan Mengecek Mengetes Mengkoordinasikan Memadukan Membangun Membatas Membentuk Membuat Membuat Rancangan Memfasilitasi Memperjelas Memproduksi Memunculkan Menampilkan Menanggulangi Menciptakan Mendikte Menemukan


(39)

Mengingat (Remember)

Memahami (Understand)

Mengaplikasikan (Apply)

Menganalisis (Analyze)

Mengevaluasi (Evaluate)

Mencipta (Create)

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Mengidentifikasi Mengulang Mengutip Meninjau Meniru Mentabulasi Menulis Menunjukan Menunjukan Menyadari Menyatakan Menyebutkan Mereproduksi Menempatkan Mengabstraksikan Mengartikan Mengasosiasikan Mengekstrapilasi Mengelompokan Mengemukakan Menggali Mengeneralisasikan Menggolong-golongkan Menghitung Mengilustrasikan Menginterpolasi Menginterpretasikan Mengkategorikan Mengkasifikasi Mengkontraskan Mengubah Menguraikan Menjabarkan Menjalin Menjelaskan Menterjemahkan Mentranslasi Menunjukan Menyimpulkan Merangkum Meringkas Mengidentifikasi Menghitung Mengimplementasikan Mengkalkulasi Mengklasifikasi Mengkonsepkan Mengoprasikan Mengurutkan Mensimulasikan Mentabulasi Menugaskan Menyelidiki Menyesuaikan Menyusun Meramalkan Menjalankan Memperaktekan Memilih Memulai Menyelesaikan Menelaah Menelaah sifat/Ciri Mengaitkan Menganalisis Mengatribusikan Mengaudit Mengedit Mengkolerasikan Mengorganisasikan Menguji Menguraikan Menjelajah Menominasikan Mengkritik Mengkritisi Menguji Mengukur Menilai Menimbang Menugaskan Merinci Membenarkan Menyalahkan Mengabstraksi Menganimasi Mengarang Mengatur Menggabungkan Mengeneralisasi Menghasilkan karya Menghubungkan Mengingatkan Mengkategorikan Mengkode Mengkombinasikan Mengkreasikan Mengoreksi Mengumpulkan Mengusulkan hipotesis Menyiapkan Menyusun Merancang Merekonstruksi Merencanakan Mereparasi Merumuskan Memperbaharui Menyempurnakan Memperkuat Memperindah Mengubah Affective Domain

(Ranah afektif berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

Menerima Merespon Menghargai Mengorganisasikan Karakteristik Menrut Nilai

A1 A2 A3 A4 A5

Mengikuti Menganut Mematuhi Meminati Mengompromikan Menyenangi Menyambut Mendukung Menyetujui Menampilkan Melaporkan Memilih Mengatakan Memilah Menolak Mengansumsikan Meyakini Meyakinkan Memperjelas Memprakarsai Mengimani Menekankan Menyumbang Mengubah Menata Mengklasifikasikan Mengkombinasikan Mempertahankan Membangun Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Menegosiasi Merembuk Membiasakan Merubah prilaku Berahklak mulia Mempengaruhi Mengkualifikasi Melayani Membuktikan Memecahkan


(40)

Psychomotor Domain

(Ranah psikomotor berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi

P1 P2 P3 P4 P5

Menyalin Mengikuti Mereplikasi Mengulangi Mematuhi

Kembali Membuat Membangun Melakukan Melaksankan Menerapkan

Menunjukan Melengkapi Menyempurnakan Mengkalibrasi Mengendalikan

Membangun Mengatasi Menggabungkan Koordinasi Mengintegrasikan Beradaptasi Mengembangkan Merumuskan Memodifikasi Master

Mendesain Menentukan Mengelola

Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat, mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai pemahaman yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan pengetahuan yang ada pada tingkatan pertama.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan :

- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. - kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.


(41)

Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

D. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jaman dari medium (Sadiman, et. al., 1996), medius ( Azhar Arsyad, 1997), secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan.Berdasarkan Association of Education and Communication Technology (AECT) keduanya menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk atau saluran orang yang digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan/informasi.Satu hal yang utama dan menantang dalam memutuskan rancangan mengajar adalah menentukan medium atau media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengajaran (Dick & Carey, 1985).

Media pengajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik (Danim, 1994). Dapat pula diartikan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Gagne dalam Sardiman (1994) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara Brigss berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta


(42)

merangsang siswa untuk belajar. Menurut Hamidjojo dalam Arsyad (2003) menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai kepada penerima yang dituju.

Media pendidikan oleh Arsyad (2003) dapat diartikan sebagai berikut: a). Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware yaitu sebagai suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera. b). Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai sofware (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Bahri (1995), media tidak hanya terdiri dari dua jenis. Klasifikasi dari macam-macam media pengajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dari bahannya dan dari caranya. 1). Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi: a). Media auditif atau Audio, adalah media yang mengandalkan suara saja. Contohnya radio. b). Media Visual, adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Contohnya film bisu, gambar, lukisan, simbol dan slide. c). Media Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis ini mempunyai kemampuan yang lebih baik dari dua sebelumnya. 2). Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi: a). Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan


(43)

media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama seperti radio dan televisi serta internet. b). Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap. 3). Dilihat dari bahan pembuatannya, media terbagi kedalam: a). Media Sederhana, adalah media yang bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya mudah. b). Media Kompleks, adalah media dengan bahan dan alat pembuatan yang sulit diperoleh dan mahal harganya. Penggunaan jenis ini memerlukan keterampilan memadai.

Sudjana dalam Bahri,(1995) merumuskan fungsi media pengajaran dalam pendidikan menjadi 6 kategori, yaitu: a). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b). Penggunaan media pengajaran adalah bagian yang integral dari totalitas mengajar. Jadi media merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. c). Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan media pengajaran harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. d). Penggunaan media dalam pengajaran bukan alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses proses mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa. e). Penggunaan media dalam pengajaran lebih


(44)

diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa menangkap pengertian yang diberikan guru. f). Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Fungsi media menurut Levie & Lentz (Arsyad, 2003) yaitu terdapat 4 fungsi sebagai berikut: 1). Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2). Fungsi Afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. 3). Fungsi Kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4). Fungsi Kompensatoris, terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Nilai dan Manfaat Media Pengajaran

Sudjana dalam Bahri (1995) mengumukakan nilai-nilai praktis media pengajaran adalah: a). Dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, b). Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. c). Dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. d). Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. e). Membantu


(45)

tumbuhnya pemikiran dan kemampuan berbahasa. f). Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna. g). Bahan pengajaran lebih jelas dan dipahami maknanya oleh siswa, sehingga memungkinkan tujuan pengajaran menjadi lebih baik. h). Metode mengajar akan lebih bervariasi. i). Siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar seperti mendengarkan uraian guru, mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Menurut Sudjana (2009) ada beberapa manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa yaitu: a.). Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b). Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. c). Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. d). Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan memerankan.

Menurut Seels & Richey (Arsyad, 2003) berdasarkan perkembangan teknologi, media pengajaran dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu: a). Media hasil teknologi cetak seperti buku. b). Media teknologi audio-visual. Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan


(46)

menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual misalnya VCD. c). Media hasil teknologi yang berdasarkan computer. Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. d). Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.

Animasi Komputer

Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat, karena banyak digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan di rumah. Banyak materi pelajaran yang dapat disampaikan melalui komputer jika siswa memiliki kemampuan menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu harus dijadikan ukuran dalam kurikulum di sekolah menengah. Pengajaran dasar-dasar pemprograman dan pemecahan masalah dengan komputer adalah perluasan daripada computer literacy. Hal ini berkenaan dengan pengajaran bahasa komputer dan melaksanakannya pada beberapa hal untuk mata pelajaran (Hamalik, 2001).komputer adalah suatu medium interaktif. Siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan dalam program komputer sehingga dapat berfungsi sesuai yang diinginkan. Komputer merupakan mesin yang dapat memecahkan berbagai masalah bagi manusia dengan


(47)

memberikan instruksi-instruksi kepada mesin itu. Dari definisi di atas maka komputer baru dapat bekerja atau memberikan informasi setelah ada program.

Pada dasarnya bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer adalah sinyal-sinyal elektromagnetis yang mendasar pada konsep hidup dan mati. Bahasa komputer secara umum dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahasa mesin, bahasa rakitan dan bahasa tingkat tinggi. Bahasa mesin adalah bahasa dasar dari komputer dan bersifat unik. Bahasa rakitan bersifat neumonic yaitu berupa simbol-simbol dan kode-kode tetapi lebih tinggi dari bahasa mesin yang banyak digunakan para pembuat bahasa komputer. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa–bahasa yang digunakan oleh programer aplikasi yang mencoba memecahkan berbagai masalah (Adjie, 2005).Animasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada objek, dalam jarak dan waktu yang tertentu. Perubahan dapat berupa perubahan posisi, bentuk, dan warna.

Media animasi termasuk jenis media visual audio, karena terdapat gerakan gambar dan suara. Pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Jenis-jenis media animasi dalam pembelajaran menurut Sumarwan Ridwan adalah sebagai berikut :


(48)

a. Animasi 2D (Dua Dimensi)

Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Media animasi ini menggunakan objek dua dimensi dengan gerak ke koordinat X dan Y saja atau koordinat bidang. Media animasi yang biasanya terdapat dalam CD interaktif kebanyakan menggunakan jenis animasi dua dimensi ini. Contohnya : Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, Snow White and Pinocchio.

b. Animasi 3D (Tiga Dimensi)

Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery). Pada media animasi 3D ini, objek dapat bergerak ke semua koordinat tiga dimensi yaitu koordinat X, Y dan Z atau koordinat ruang. Penggunaan media animasi 3D ini tentu lebih menarik perhatian anak didik, karena tampak lebih hidup dan lebih nyata. Contohny : Bugs Life, Antz Dinosaurus, Final fantasy, Toy Story 2, Monster Inc, Finding Nemo. Media Animasi dan Biologi

Media pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio


(49)

sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata(India, 2010).

Media animasi yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Marzuki

(dalam India, 2010) menjelaskan bahwa penggunaan animasi multimedia dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan materi pokok sistem peredaran darah. Penguasaan materi pokok sistem peredaran darah pada siswa dengan penggunaan animasi lebih tinggi dibanding tanpa menggunakan animasi multimedia. Puryaningsih (dalam India, 2010) dalam hasil penelitiannya juga menunjukkan penggunaan media animasi yang ditinjau dari motivasi berprestasi dan kemampuan awal dalam pembelajaran biologi umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, serta


(50)

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media animasi. Penggunaan media animasi, prestasi belajar mahasiswa lebih baik dari pada menggunakan modul. Penelitian membuktikan bahwa ada interaksi antara motivasi dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar biologi umum(India, 2010).

Adapun kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan media animasi dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

Tabel. 2.1Kelemahan dan Kelebihan Media Animasi

No Kelebihan dan kelemahan media animasi

Kelebihan Kelemahan 1 Membawa bersama butiran informasi ke

dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan.

Pengembangannya memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya

2 Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan

Pengembangan memerlukan waktu yang cukup lama.

3 Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan.

Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih.

4 Peningkatan keterampilan dan kemampuan Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas 5 Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan

memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik.

6 Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan


(51)

No Kelebihan dan kelemahan media animasi

Kelebihan Kelemahan 7 Peserta didik akan lebih termotivasi untuk

belajar lebih banyak

8 Fleksibilitas dan keselamatan 9 Menghilangkan frustasi 10 Praktis

11 Konsisten

12 Menarik dan menahan perhatian

Karakteristik materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu :

Pertumbuhan merupakan proses yang tidak dapat balik lagi, dan merupakan pertambahan ukuran suatu makhluk hidup sebagai akibat dari pertambahan dan pembesaran sel dalam tubuh. Pembesaran sel terjadi karena bertambahnya zat yang masuk ke dalam sel, sedangkan jumlah sel dalam tubuh bertambah karena terjadinya peristiwa pembelahan dari sel penyusun tubuh. Perkembangan merupakan proses pengembangan struktur dan fungsi sel dalam organ tertentu.

Pertumbuhan berupa penambahan panjang batang dan akar disebut pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan diameter batang disebut pertumbuhan sekunder.

Pada tumbuhan, pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar diantaranya: makanan, gravitasi, cahaya, kelembaban, suhu dan


(52)

kadar oksigen tempat tumbuhan itu berada. Faktor dalam, yaitu sifat bawaan dan hormon lebih menentukan bagaimana pertumbuhan terjadi.

Makanan berupa zat dan mineral yang terkandung dalam tanah merupakan faktor paling penting untuk pertumbuhan Mineral yang diperlukan tumbuhan terdiri dari makronutrisi dan mikronutrisi. Mineral makronutrisi diantaranya oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan sulfur.

Hormon pada tumbuhan antara lain adalah auksin, giberelin, sitokinin, kalin dan asam traumalin.

Materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan materi yang sebenarnya mudah untuk di mengerti namun karna materi meliputi hormon,genetik dan struktur yang tidak mudah dilihat dengan kasat mata maka untuk memudahkanya di jelaskan melalui gambar sederhana.

Oleh sebab itu dalam peneletian ini, untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan menggunakan media animasi.

E. Penelitian Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang pernah di lakukan oleh Pangeran (2013) dalam penelitiannya “Penggunaan Media Animasi pada Sistem Pencernaan untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar siswa kelas XI IPA SMAN9


(53)

Kabupaten Kutai Barat”.Dengan hasil penelitan tindakan kelas yang di lakukan bahwa penggunaan Media Animasi dapat meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar siswa kelas XI IPA SMAN 9 Kabupaten Kutai Barat. Dimana pada siklus I peningkatan motivasi dapat tercapai dengan rata-rata nilai Hasil Belajar yang memenuhi KKM 75% dan Motivasinya 78,23%. Untuk siklus II rata-rata nilai Hasil Belajar yang memenuhi KKM 100% dan Motivasinya 81,15% , saran yang di berikan adalah Media Animasi dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru serta Motivasi dan Hasil Belajar siswa.

2. Berdasarkan peneltian M. Ikhwanudin Al Fatakh (104016200442) Pengaruh Media Animasi Asam basa Terhadap Hasil Belajar (Kuasi Eksperimen di SMAN 1 Parung, Bogor), Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2009 menunjukan bahwa pembelajaan menggunakan media animasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil penelitian relevan di atas, penerapan media animasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA dalam materi biologi khususnya Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Pada umumnya materi ini kurang di sukai karena siswa merasa susah dalam memahami nama. Kurangnya memanfaatkan media seperti media animasi siswa merasa bosan


(54)

dalam mengikuti pelajaran tersebut, sehingga hasil belajar siswa rendah karena kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

Salah satu cara yang dapat di gunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah menggunakan media animasi dalam proses pembelajaran di harapkan materi dapat di ringkas dengan cara cepat dan mudah untuk di ingat, di pahami, di aplikasikan dan siswa mampu menganalisis. Selain itu, penggunaan media animasi dapat memacu semangat belajar siswa karena dalam penggunaanya dapat memanfaatkan ide-ide kreatif dengan symbol dan warna-warni serta dapat memanfaatkan gambar, sehingga siswa merasa senang dalam belajar.pada motivasi dan hasil belajar siswa akan meningkat.

G. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis di atas, maka hipotesisnya adalah penggunaan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat meningkatkan motivasi danhasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.


(55)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas.Menurut Amat Jaedun (2008), penelitian tindakan kelas PTK adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.

Manfaat dari penelitian tindakan kelas menurut Ani (2008) dan Sukanti (2008) adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan panduan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil penelitian tindakan kelas yan dilaporkan dapat menjadi artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.

2. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya dan tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah dikalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung profesionalisme dan karir guru.

3. Mampu mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.


(56)

4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah dan kelas.

5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan dan kesenanngan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswapun dapat ditingkatkan. 6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,

menantang, nyaman, menyenangkan dan melibatkan siswa. B. Desain Penelitian

Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang biasa dilalui pada PTK yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Adapun model masing-masing tahap adalah sebagai berikut :


(57)

Adapun perincian dari tiap tahap adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti, kemudian membuat perangkat pembelajaran serta instrumen pengamatan untuk menjaring data dan fakta yang terjadi pada waktu proses tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah tersebut harus diangkat dari permasalah di lapangan, masalahnya harus penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran.

2. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan menjadi latar belakang PTK

3. Merumuskan masalah secara jelas, berupa kalimat pertanyaan

4. Menentukan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah dan memilih tindakan yang paling tepat.

5. Membuat intrumen pengumpul data dan menentukan indikator keberhasilan tindakan.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, strategi dan rencana pembelajaran yang telah disiapkan pada tahap perencanaan, dilaksanakan. Pada tahap ini guru harus ingat dan mentaati apa yang dirumuskan dalam rencana pembelajaran, berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.


(58)

3. Pengamatan

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.Jadi tahap pelaksanaan dan pelaksanaan terjadi pada waktu yang bersamaan.Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan semua hal yang diperlukan dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan format observasi yang telah dipersiapkan, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas., dll.) atau data kualitatif (keaktifan siswa, antusiasme siswa, mutu diskusi yang dilakukan, kreatifitas siswa., dll.).

4. Refleksi

Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

C. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bertempat di Jl.Wates Km.12, Sedayu, Bantul, D.I. Yogyakarta.


(59)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah Siswa-Siswi kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu yang terdiri dari

4. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli - Agustus tahun 2014.

D. Rancangan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang tiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan, dimana kegiatan tiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.

1. Pra Tindakan

Sebelum penelitian dilaksanakan, kegiatan pra tindakan yang dilakukan dalam persiapan penelitian adalah sebagai berikut:

Menghubungi pihak sekolah untuk meminta izin melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu,Bantul.

Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui wawancara kepada guru bidang studi biologi yang bersangkutan.


(60)

Melakukan analisis pustaka yang sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian.

Melaksanakan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk menyelesaikan rancangan penelitian hingga memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen pembimbing. 2. Siklus 1

Rancangan kegiatan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan. Sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKS dan alat bahan yang menunjang dalam KBM termasuk membuat media animasi rancangan percobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

2) Menyusun instrumen berupa soal evaluasi awal dan akhir siklus, untuk mengetahui hasil belajar awal dan akhir siklus.

3) Membuat lembar observasi afektif untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar dengan penggunaan media animasi.

4) Membuat lembar qusioner dan wawancara motivasi belajar siswa dengan menggunakan media animasi.

5) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk mengelompokan berdasarkan jenis kelamin, kemampuan dan


(61)

membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok yang beranggotakan 5-6 orang.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Pada pelaksanaan tahap ini menggunakan media animasi sesuai rencana tindakan, sebagai berikut :

1) Memberikan pretes untuk mengukur kemampuan awal siswa

2) Membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5-6 siswa. Setelah itu di bagikan LKS 1 untuk berdiskusi dan diisi. Secara acak kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi dari apa yang siswa tangkap saat menonton animasi.

3) Pada siklus 1 dibahas tentang dormansi pada biji, perkecambahan, pertumbuhan organ.

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang.

5) Mengamati aspek afektif siswa pada siklus I selama kegiatan belajar berlangsung yang dilakukan oleh observer.

6) Memberi soal evaluasi belajar untuk mengetahui hasil belajar akhir siswa pada siklus I

c. Observasi (Observation) dan Evaluasi (Evaluation)

Observasi (Observation) dilaksanakan oleh peneliti, guru pengamat dan observer.Observasi dilaksanakan bersamaan dengan


(62)

tindakan.Di dalam tahap ini observer melakukan pengamatan hasil pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar siswa.Motivasi belajar siswa dapat di ukur melalui lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I.

Observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang dilaksanakan oleh peneliti. Observer mengamati, menggali dan mendokumentasikan proses yang dilaksanakan.

Evaluasi (Evaluation) hasil belajar menggunakan tes tertulis pada akhir siklus. Dan evaluasi untuk motivasi belajar siswa menggunakan hasil observasi ke aktifan siswa saat proses pembelajaran berjalan yang dilakukan oleh observer.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan hasil yang telah di peroleh selama proses pembelajaran yang berupa hasil tes dan lembar observasi, didapatkan hasilnya dengan dianalisis dan didiskusikan, yang kemudian di identifikasi kelemahan dan kelebihan proses pembeleajaran yang telah berlangsung. Hingga hal yang telah di capai pada siklus I. Dalam merefleksikan hasil analisis dilakukan oleh peneliti dan observer secara kolaboratif dan kemudian hasil refleksi di rumuskan kembali oleh peneliti digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran dan tindakan pada siklus II.


(63)

3. Siklus II

Siklus II dilakukan untuk melanjutkan penelitian yang merupakan siklus perbaikan atau penyempurnaan dari siklus I.

a. Perencanaan (Planning)

Peneliti dan guru menggali data hasil dari refleksi siklus I mengenai karakteristik siswa

Mempersiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan pengumpulan data

b. Pelaksanan tindakan ( Acting)

Melakukan apresiasi mengenai pembelajaran sebelumnya. Merangsang kemampuan dan keaktifan siswa

Memberi motivasi dan menjelaskan tujuan untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran.

Membagikan LKS 2 pada masing-masing kelompok untuk didiskusikan dan mempresentasikan sesuai media animasi. Melaksanakan tindakan sesuai RPP yang telah di rancang Observer mengamati motivasi belajar siswa pada siklus II selama kegiatan belajar berlangsung.

Memberikan soal evaluasi belajar untuk mengetahui hasil akhir belajar siswa pada siklus II


(64)

Membagikan lembar kuisioner untuk mengetahui prsepsi siswa terhadap motivasi belajarnya selama pembelajaran menggunakan media animasi

c. Observasi (Observation) dan Evaluasi (Evaluation)

Secara garis besar dilakukan sama seperti siklus I. yang dilakukan oleh peneliti,observer dan guru pengamat.

Evaluasi untuk Hasil Belajar siswa menggunakan tes tertulis dan lembar observasi afektif sedangkan evaluasi untuk motivasi belajar menngunakan lembar observasi quisioner dan wawancara yang telah tersedia yang diisi oleh observer.

d. Refleksi (Reflection)

Data yang di peroleh dari tahap observasi dan evaluasi kemudian di analisis. Dari hasil analisis tersebut di gunakan untuk merefleksikan tindakan yang telah dilaksanakan pada proses pembelajaran. Dan hasil tes tertulis, lembar observasi dan kuisioner dibahas hingga peneliti menarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Harapannya pada siklus ini berhasil yaitu motivasi dan hasil belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu memenuhi target KKM.


(65)

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006 ), Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dibuat untuk menunjang dalam kegiatan pembelajaran yang mencakup Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus I dan II yang telah disusun sesuai dengan penggunaan media animasi, dan dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siklus I dan II. (Terlampir pada lampiran 1 halaman 92-114)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Adalah cara – cara yang di gunakan peneliti untuk mengumpulkan data, antara lain:

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yakni teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes dengan memberikan post-test I dan post-test II pada setiap akhir siklus. Teknik non tes yang digunakan adalah teknik observasi, kuisioner, dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui proses perkembangan motivasi belajar siswa secara klasikal dari hasil pengamatan observer, wawancara untuk mengetahui bagaimana perkembangan motivasi belajar siswa secara kualitatif dan tanggapan siswa terhadap metode yang digunakan, dan kuisioner untuk


(66)

mengetahui penilaian siswa terhadap tingkat motivasi mereka pada setiap siklus. (terlapir pada lampiran 2 halaman 115 – 160)

Di dalam penelitian yang dilakukan, penggunaan instrumen yang berkaitan dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisis data diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Instrument Pengumpulan Data

No. Prosedur Alat/

Metode Pelaku

Sumber

Informasi Cara Analisis

1. Menganalisis motivasi

belajar siswa

Foto Observer Siswa Analisis kualitatif

Kuisioner Siswa Siswa Analisis kualitiatif-kuantitatif

2. Menganalisis hasil belajar siswa

Test (Post-test I, dan Post-test II).

Siswa Siswa Analisis kuantitatif dan kualitatif

3 Menganalisis hasil belajar afektif

Lembar observasi

Observer Siswa Analisis kualitatif

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari proses dan hasil pembelajaran dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka hasil belajarsiswa (meliputi penentuan rata-rata kelas, ketuntasan belajar individual dan ketuntasan belajar secara klasikal dari hasil test).Data kualitatif berupa prosentase hasil observasi dan angket yangjuga dideskripsikan dengan kata-kata.


(67)

Menurut Slameto (2001) data tentang nilai hasil belajar (kognitif) siswadihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Akhir = Jumlah jawaban benar

Jumlah seluruh soal × 100

A. Analisis Hasil Belajar

Hasil penelitian dianalisis 3 kali yaitu analisis menentukan ketuntasan belajar secara individual untuk menentukan ketuntasan belajar secara klasikal dan menghitung rata-rata kelas.

a. Ketuntasan individu

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 75 (KKM). Tes kognitif dilaksanakan setiap akhir siklus yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa

Adapun untuk mengetahui ketuntasan individual maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

∑ %

Kriteria Skor Ketuntasan Individu

Nilai Individu Keterangan ≤ 74 dari KKM Tidak Tuntas ≥ 75 dari KKM Tuntas


(68)

b. Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, menurut Ali (1993) sebagai berikut:

P ∑ x 100% Keterangan:

P = nilai ketuntasan belajar

Σn1 = jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal n = jumlah total siswa

c. Menentukan rata-rata kelas

Menurut Sudjana (1990) untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus sebagai berikut:

∑ Keterangan :

= Nilai rata-rata (mean) ΣX = Jumlah nilai seluruh siswa

N = Banyaknya siswa yang mengikuti test d. Analisis data lembar observasi afektif

Menghitung presentase keterlaksanaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(69)

Tabel 3.3. Kualifikasi Persentase Observasi Afektif Siswa

No Persen Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Sangat Rendah 2 36.01% - 52.00% Rendah

3 52.01% - 68.00% Cukup 4 68.01% - 84.00% Tinggi 5 84.01% - 100% Sangat Tinggi

B. Analisis data motivasi

a. Penilaian pada lembar questioner yang diberikan

Questioner berjumlah 20 pernyataan terkait motivasi belajar siswa. 10 butir questioner berupa questioner negatif dan 10 butir lainnya merupakan questioner positif. Tiap soal dinilai dari angka 1 hingga 4, dengan ketentuan semakin tinggi semakin baik hasil yang diperoleh pada questioner positif dan semakin rendah yang dinilai pada questioner negatif maka semakin baik hasil yang diperoleh. Penilaian yang dilakukan dengan perhitungan:

∑ Kategori Siswa yang dicari

∑ X %

Jumlah Poin Pernyataan yang dinilai


(70)

Berdasarkan perbandingan hasil persentase yang diperoleh pada aspek motivasi dan indikator yang ditetapkan pada siklus I dan siklus II, peneliti dapat mengemukakan berhasil tidaknya tindakan.Untuk mengetahui bahwa keberhasilan penggunaan media animasi maka digunakan indikator keberhasilan jika jumlah presentase motivasi siswa sebanyak 75%.Berikut tabel kualifikasi hasil persentase skor analisis menurut Sudijono (2003),sebagai berikut:

Tabel 3.3. Kualifikasi Persentase Skor Angket motivasi Siswa

No Persen Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Sangat Rendah 2 36.01% - 52.00% Rendah

3 52.01% - 68.00% Cukup 4 68.01% - 84.00% Tinggi 5 84.01% - 100% Sangat Tinggi

∑ Kategori Siswa yang dicari


(71)

G. Indikator Keberhasilan

Tabel 3.4.Indikator keberhasilan

Variabel Data Indikator ketercapaian

Hasil belajar siswa kognitif

Presentase pencapaian KKM siklus 1 dan 2

75% siswa tuntas dari KKM 75

Skor rata-rata siklus 1 dan 2

Skor rata-rata kelas sebesar 75

Hasil belajar siswa afektif

Lemba observasi aspek afektif

Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran 75% siswa dalam kategori Baik Motivasi belajar

siswa

Kuisioner motivasi belajar siswa pada siklus II

Skor presentase motivasi ≥75% Siswa memiliki Motivasi dengan kriteria minimal tinggi.


(72)

55

A. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul pada bulan Juli - Agustus tahun 2014, yang terdiri dari dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 18 – 21 Agustus 2014, sedangkan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 25 – 28 Agustus 2014. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XII yang berjumlah 36 siswa.

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian siklus I. Peneliti bekerjasama dengan 2 rekan mahasiswa sebagai observer yang akan mengamati dan mengobservasi proses pembelajaran biologi dengan memanfaatkan media animasi.

b. Pelaksanaan Pertemuan I

Sebelum memulai proses pembelajaran, peneliti yang bertindak sebagai penyaji pembelajaran memberikan salam pembuka, mengabsen siswa-siswi kemudian memberikan pre-test. Pre-test diberikan guna mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi pertumbuhan dan perkembangan. Setelah mengerjakan soal pre-test, siswa dan peneliti melakukan proses pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan I dijelaskan sebagai berikut.


(73)

Berdas siswa yait nilai tunta siswa ada pretest ini pada tabel N N

∑ S

∑ Sisw % K 1) Uraian Peneli perkem menam anima pertum sajaka menam Gambar 4 sarkan data tu 76.00 dan as berjumlah lah 50.58 d i adalah 11 l 4.1 berikut

T Aspek

Nilai Tertin Nilai Teren Siswa Tunta wa Tidak Tu Rata – Ra Ketuntasan K

n materi sin iti menyam mbangan mpilkan an

si siswa mbuhan dan ah yang m

mpilkan me

4.1 Siswa m

a hasil tes n nilai teren h 4 siswa da dengan pres

.11 %. Dat t :

Tabel 4.1. H

nggi dah as ≥ 75 untas ≤ 74 ata Klasikal ngkat mpaikan secara sin nimasi pert diminta n menjelaska mempengaru edia animas mengerjaka awal sisw ndah siswa a

an 32 siswa sentase ketu a kemampu Hasil pretes Penc materi ten ngkat me tumbuhan k

untuk m an pendapa uhi pertum i kecambah an pre-test wa diperoleh adalah 35.0 a tidak tunta untasan seca uan awal sis

st siswa capaian Ha 76.00 35.00 4 32 50.58 11.11 % ntang per lalui pow kecambah. mendiskusik at mereka te mbuhan ke h, peneliti ju

h nilai tert 00. Siswa de as. Nilai rata ara klasikal swa dapat d

asil Belajar 0 0 8 % rtumbuhan wer point

Melalui m kan penge entang fakto

cambah. S uga membe tinggi engan a-rata pada dilihat dan dan media ertian or apa Selain erikan


(74)

Gamb 2) Pemba Peneli kelom dengan dilaku karena yang c 3) Pemba Peneli penger menda untuk berisi dan pe anima

bar 4.2 Sis me

agian Kelom iti membagi mpok adalah n random a ukan agar

a kelas meru cerdas dan s agian LKS iti kemudia rjaan LKS apatkan LK bertanya ap soal-soal ya ertumbuhan si perkecam swa memp edia animas mpok i siswa dal h 5-6 siswa atau acak,

tidak ada upakan kela siswa yang b

an membag S I tersebu KS I, penel pabila pada ang meliput n organ. Sisw mbahan ditay perhatikan si am kelomp a. Pembagia pembagian kelompok as yang het biasa saja d

gikan LKS ut. Setiap

liti mempe a LKS I ad ti materi do wa diharapk yangkan. (G penjelasan pok dengan an kelompo kelompok superior y erogen. Seh dapat belajar

S I dan m kelompok ersilahkan s da yang belu ormansi biji,

kan mengerj Gambar 4.3)

n guru de

jumlah an ok ini dilak

secara aca yang berku hingga ada r bersama-s menjelaskan masing-m setiap kelom

um jelas. L , perkecamb jakan LKS ) engan ggota kukan ak ini umpul siswa sama. cara masing mpok LKS I bahan I saat


(75)

G 4) Diskus Selam bentuk yang kelom mengo kondis siswa memb baik d dapat pembe Pada s percob pembe dilaku menja sebelu lembar fungsi macam perenc ambar 4.3 si Kelompo ma pengerjaa k diskusi ke

tidak beke mpok menger

obrol denga si tersebut p yang rib eritahukan dan serius.

diketahui b elajaran biol siklus I ini j baan keca elajaran yan ukan di luar

di bebera umnya. Akt r kegiatan i pengamata m faktor canaan pen Siswa disk ok

an LKS I, si elompok. N rja sama d rjakan LKS an teman d peneliti men but saat

agar setiap Dari cara s bagaimana

logi dengan juga dilaku mbah kac ng terbatas r jam pelaj apa kelom ivitas ini d siawa mi an ini adala yang mem gamatan di kusi Kelomp iswa dimint Namun terlih dengan baik S I dan ada s

dari kelomp ngawasi set kegiatan kelompok siswa meng motivasi be n media anim ukan perenca

cang hijau s maka pe jaran efekti mpok sesua

dilakukan de isalnya me ah agar sisw

mpengaruhi ilakukan di

pok menge

a untuk bek hat ada beb k, ada jug sebagain ya pok lain. U tiap kelomp diskusi be mengerjaka gerjakan LK elajar siswa masi. anaan peng u, namun engamatan if, pengama ai pembag engan langk gukur panj wa bisa men i perkecam iluar jam e

erjakan LK

kerja sama d berapa kelom ga sebagain

ang sibuk de Untuk meng pok dan men erlangsung an LKS I de KS I seben

a saat meng

gamatan terh karena w hasil perco atan juga d gian kelom

kah kerja s jang kecam ngetahui ma mbahan. P efektif pada KS I dalam mpok n dari engan gatasi negur dan engan arnya gikuti hadap waktu obaan dibagi mpok sesuai mbah, acam-Proses a saat


(76)

Pe 1) 2 keterb ertemuan II Uraian ma Peneliti (eksternal media ani siswa sepu beberapa menjelask point mate ada yang b siswa lain Gamba 2) Pemba Peneli pertem masing suasan batasan wakt I ateri singkat menyampai ) terhadap imasi. Setel utar materi siswa cuku kan peneliti eri pada pow belum jelas n mencatat m

ar 4.4. Sisw

agian Kelom iti meminta muan pertam g setiap si na kelas berj

tu yang dim

t ikan mater pertumbuha lah menjela yang telah up antusias juga menu wer point d s siswa lain materi yang

wa aktif mem

mpok a siswa be ma. Karena swa bergab rjalan denga miliki. ri mengen an tumbuha askan mater dijelaskan dalam me unjuk beber dan siswa la dipersilahk telah dijela

mberikan p

ergabung d sudah mem bung denga an tertib dan

nai beberap an melalui p ri peneliti b sebelumnya enjawab pe

rapa siswa ain memper kan untuk b askan. pertanyaan dengan kel miliki kelom an kelompo n tenang. pa faktor power poin bertanya ke a, dan tangg rtanyaan. S untuk mem rhatikan. Ap ertanya dan

n pada guru

lompoknya mpoknya ma oknya. Seh luar nt dan epada gapan Selain mbaca pabila n juga u dari asing-ingga


(1)

(2)

(3)

146

Analisis Hasil Nilai Afektif Siklus 1

P5 Total Persentase Kriteria Kategori Siswa

Persentase (%)

1 11 55 Cukup Rendah 6 16.67 3 11 55 Cukup Cukup 19 52.78 1 9 45 Rendah Tinggi 11 30.56 2 11 55 Cukup Total 36 100.00 3 11 55 Cukup

3 15 75 Tinggi 0 0 3 14 70 Tinggi 2 10 50 Rendah 1 11 55 Cukup 1 9 45 Rendah 2 12 60 Cukup

0 0 3 14 70 Tinggi 3 15 75 Tinggi 3 14 70 Tinggi 2 13 65 Cukup 2 14 70 Tinggi 3 12 60 Cukup 1 12 60 Cukup 1 11 55 Cukup 3 13 65 Cukup 1 14 70 Tinggi 3 10 50 Rendah 3 12 60 Cukup 2 14 70 Tinggi 3 10 50 Rendah 2 16 80 Tinggi 3 12 60 Cukup 3 12 60 Cukup 1 8 40 Rendah 2 14 70 Tinggi 2 11 55 Cukup

3 11 55 Cukup 3 12 60 Cukup

2 13 65 Cukup 3 11 55 Cukup 3 14 70 Tinggi 82 436


(4)

147

Analisis Hasil Nilai Afektif Siklus 2

P4 P5 Total Persentase kriteria Kategori Siswa Persentase (%) 3 4 16 80 Tinggi Cukup 1 2.78 4 3 18 90 Tinggi Tinggi 35 97.22 4 3 17 85 Tinggi Total 36 100.00 2 4 17 85 Tinggi

3 3 13 65 Cukup 3 3 15 75 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 4 3 15 75 Tinggi 4 3 17 85 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 4 3 18 90 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 0 0

4 3 16 80 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 4 4 18 90 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 4 3 17 85 Tinggi 3 4 17 85 Tinggi 4 3 18 90 Tinggi 4 4 18 90 Tinggi 4 3 17 85 Tinggi 3 4 18 90 Tinggi 0 0

4 4 18 90 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 4 3 17 85 Tinggi 4 4 18 90 Tinggi 3 4 18 90 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 3 3 16 80 Tinggi 3 3 16 80 Tinggi 4 3 16 80 Tinggi 3 3 15 75 Tinggi 128 117 590


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Penggunaan metode group investigation untuk meningkatkan motivasi, partisipasi dan kerjasama siswa dalam pembelajaran ekonomi pada kelas X di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 212

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan menggunakan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 2

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning.

1 1 201

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012.

0 0 224

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS XII IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU BANTUL TENTANG HUKUM II TERMODINAMIKA

0 1 152

Penerapan pembelajaran kooperatif metode jigsaw pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 222

Penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta mata pelajaran Biologi dengan materi gerak pada tumbuhan - USD Repository

0 0 242

Penggunaan media pembelajaran audio visual untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan - USD Repository

1 1 158