Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

Karena iman menjadi tolak ukur sekaligus pendorong, maka iman yag benar akan melahirkan aktivitas yang benar sekaligus kekuatanmenghadapi tantangan, bukannya kelemahan yang melahirkan angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang tidak sejalan dengan ketentuan hokum-hukum Allah yang berlaku dialam raya, atau yang bertentangan dengan akal sehat dan hakikat Islam. 6 Menurut penulis sendiri Keimanan kata dasarnya adalah iman diberi imbuhan ke- dan –an yang menjadikannya kata sifat yaitu keimanan, yaitu rasa iman yang ada pada diri seseorang. Iman adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Iman itu Yazid wa yanqus, naik turun dikatakan naik apabila kita senantiasa beribadah kepada Allah dan dikatakan turun ketika kita bermaksiat kepadaNya. Agar iman senantiasa stabil kita harus selalu mengingat Allah melalui ciptaan-ciptaanNya, senantiasa berdzikir dan berdoa untuk mengingatNya. Semaksimal berusaha untuk menjauhkan diri dari larangan-larangan Allah dan menjalan kan perintah Allah. Sesungguhnya iman tidak akan sempurna kecuali dengan cinta yang sejati, yaitu mencintai Allah,mencintai Rasulullah dan mencintai syariat yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasul. Melakukan hal baik kita niatkan untuk beribadah kepada Allah. Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutip oleh Zainuddin yakni: Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan akidah keyakinan maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia telah besar. Jadi permulaanna dengan menghafal, lalu memahami, kemudian beritika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil pada anak- anak tanpa memerluka bukti.” 7 Penanaman keimanan merupakan aspek yang sangat fundamental di dalam berbagai segi kehidupan. Al-Ghazali mengatur cara berangsur- 6 Quraish Shihab, MenaburPesanIllahi, Jakarta: LenteraHati, 2006, hal.5-6 7 Zainuddin.SelukBelukPendidikan Dari Al-Ghazali. 1991. BumiAksara. Jakarta hal.98, 100 angsur mulai membaca, menghafal, memahami, mempercayai dan membenarkan kemudian tertanam sangat kuat pada jiwa anak yang akan mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak lahir dan pandangan hidup.Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari pengertian iman itu sendiri yaitu: 1 Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan. 2 Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalam- dalamnya. 3 Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman:             Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung- gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Al- Hijr15: 19             فسوي : Dan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.Q.S. Yusuf12:105 Keteraturan fenomena alam, keajaiban ciptaan merupakan pertanda adanya Sang Pencipta. Al-quran berulang kali mengungkapkan tentang alam dan fenomenanya yang menggambarkan kekuasaan dan keagungan Allah dan menyerukan agar manusia beriman, beribadah, dan bersyukur kepada- Nya. Posisi orang yang beriman yaitu di pertengahan, diantara takut dan harap, disamping takut kepada Allah, juga berharap mendapatkan rahmat