Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah

di akhirat pun kita akan di bangkitkan dari maut itu agar hidup kembali dalam rupa yang lain. Maka wajah manusia ditukar kepada yang lebih gagah dan bagus bagi orang yang beramal baik dan kepada yang lebih buruk dan seram bagi orang yang beramal buruk dan melanggar ketentuan Allah. ث : jamak dari kata ث matsil yakni yang serupa atau sama. Sementara ulama memahami ayat diatas dalam arti mengganti badan kamu yag tadinya kamu guakan di dunia sebagai tempat ruh kamu, dengan badan yang lain yang serupa d akhirat nanti yang akan menempati ruh kamu. Ada juga yang memahaminya dalam arti menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kam, atau menggantikan orang-orang yang seperti kamu ditempat kamu sekarang. Kedua makna terakhir mengacu kepada makna mengganti sesuatu yang lain, generasi masa lalu dengan generasi masa kini dan generasi masa kini dengan generasi masa datang. ش : Kami menciptakan kalian وأ أش : Penciptaan yang pertama, kata nasy’ah terambil dari kata an- nasy’ yaitu kejadian. Patron yang digunakan ayat ini menunujukkan terjadinya sekali kejadian. Para ulama memahaminya sebagai menunjuk kepada suatu kejadian yang terjadi sekaligus tidak berulang-ulang atau bertahap yaitu penciptaan pertama. 25 و ك ت : B erbentuk kata kerja mudhari’ present tense untuk mengisyaratkan bahwa kalau pada masa lalu kamu belum lagi menarik pelajaran, maka kini dan masa datang, seharusnya kamu secara bersungguh-sungguh menarik pelajaran. 25 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah jilid 10 Jakarta: Lentera Hati, 2009, hal. 467 ث حت : Kamu menyebarkan bijinya dan mengolah tanahnya, kata takhrasun terambil dari kata haratsa dengan arti menanm benih. : Kamu menumbuhkan dan menjadkannya tumbuhan yang berkemban, berasal dari kata zara’a yang digunakan untuk tumbuhan yang tumbuh setelah ditanam bijinya seperti gandum, anggur dan lain-lain ً طح : Kering dan hancur berantakan, karena sangat kering setelah asalnya kami tumbuhkan. غ : berasal dari kata غ yang artinya terjerumus dalam kebinasaan dan siksa, atau terambil dari kata غ yang berarti keharusan membayar sesuatu. ز : Jamak dari kata ز yang berarti awan yang mengandug air. ي ق : Bentuk jamak dari ق asal kata ق yakni tempat yang tidak dihuni seseorang.

5. Perbedaan dan Persamaan Penafsiran Para Ulama Tentang Q.S. Al-

Waqiah 57-74 Ayat 57 menurut pendapat Al-Misbah, “Kami semata-mata sendiri yang telah menciptakan kamu padahal tadinya kamu tidak wujud, maka mengapa kamu tidak membenarkan, yakni percayalah kuasa Kami membangkitkan kamu kembali. Bukankah dalam logika kamu, menciptakan sesuatu yang telah pernah wujud lebih mudah daripada menciptakan sesuatu yang belum pernah wujud? Bukankah itu bukti bahwa Kami kuasa menghimpun orang-orang terdahulu yang telah mati dan orang yang kemudian akan mati?” Dalam penegasan-Nya bahwa Dia sendiri yang menciptakan manusia, terdapat juga isyarat tentang kuasa-Nya terhadap mereka, juga sebagian dari hal tersebut adalah kebangkitan, ganjaran berikut balasan bagi setiap manusia.