1. Capaian Kinerj a Fisik Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2013

Direktorat Jenderal Perkebunan produksi, sehingga kinerj a Direkt orat Jenderal Perkebunant ahun 2013 yang diukurhanyalah pr oduksi . Capaian f isik pembangunan perkebunan t ahun 2013 secara nasional sebesar 89, 97 yang dilaksanakan oleh 138 sat ker di seluruh Indonesia yang t erdiri at as 1 sat ker pusat , 4 sat ker UPT Pusat , 32 sat ker Provinsi dan 101 sat ker kabupat en kot a.

4. 1. 1. Capaian Kinerj a Direktur Jenderal Perkebunan Tahun 2013

Sasaran st rat egis dalam penet apan kinerj a t ersebut adalah meningkat nya produksi, produkt ivit as dan mut u t anaman perkebunan yang berkelanj ut an melalui upaya pengembangan t anaman semusim, t anaman rempah dan penyegar, t anaman t ahunan dengan dukungan penyediaan benih unggul bermut u dan sarana produksi, perlindungan perkebunan sert a dukungan manaj emen dan t eknis lainnya. Adapun indikat or yang digunakan adalah meningkat nya produksi dan produkt ivit as komodit i unggulan nasional perkebunan yang meliput i t ebu, kapas, nilam, t embakau, kopi, t eh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit , j ambu met e, j arak pagar, karet dan kemiri sunan minyak yang dikelompokankedalam f okus kegiat an yait u swasembada gula nasional, pengembangan komodit as pemenuhan komsumsi dalam negeri, pengembangan komodit i ekspor dan penyediaan bahan t anaman sumber bahan bakar nabat i bioenergi. Penet apan kinerj a unt uk Direkt orat Jenderal Perkebunan berupa out comes yang diwuj udkan dalam bent uk produksi. Terhadapout comes t ersebut sampai dengan saat ini masih menj adi Laporan Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2013 36 Direktorat Jenderal Perkebunan perdebat an yang dapat dilihat dari 2 aspek, per t ama, mengingat t anaman perkebunan pada umumnya bersif at t ahunan sehingga produksi t anaman baru dapat dihit ung minimal empat t ahun kedepan. Aspek kedua, sebagaimana diket ahui bahwa biaya invest asi pengembangan perkebunan yang dibiayai dengan APBN j umlahnya sangat kecil sekit ar 2 per t ahun. Apabila yang dihit ung hanya kegiat an yang dibiayai dengan APBN, maka pengaruhnya t erhadap produksi t ingkat nasional sangat kecil sekali, padahal Direkt orat Jenderal Perkebunan t elah membina seluruh perkebunan yang ada di Indonesia, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar melalui pembinaan, pengawalan, pendampingan, kebij akan maupun surat -menyurat . Pendekat an pert ama, apabila t anaman yang dit anam pada t ahun berj alan sesuai berlakunya APBN, maka t idak dapat dihit ung produksinya pada t ahun yang sama, dengan demikian apabila sesuai ket ent uan yang berlaku maka produksinya out comes adalah nol t idak ada produksi. Pendekat an lainnya, j ika yang dihit ung produksi t ahun berj alan, maka yang dihit ung merupakan produksi dari t anaman yang t ahun t anamnyaminimal empat t ahun yang lalu. Berkenaan dengan kedua pendekat an dimaksud, meskipun t idak sepenuhnya benar, Direkt orat Jenderal Perkebunan menyepakat i produksi pada t ahun berj alan sebagai out comes dengan menggunakan t arget rencana st rat egis pembangunan perkebunan t ahun 2010-2014 sebagai acuannya. Pengukuran kinerj a Direkt orat Jenderal Perkebunan t ahun 2013 dilaksanakan t erhadap a Penet apan Kinerj a Rencana Kinerj a Laporan Kinerja Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2013 37