70
B. Deskripsi Awal Sebelum Tindakan
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di TK Pertiwi Jomboran 1 khususnya berkaitan dengan pembelajaran motorik halus masih menekankan pada
penggunaan LKA sebagai sumber belajar. Pembelajaran yang masih berpusat pada penggunaan LKA dalam pembelajaran menjadikan anak kurang tertarik
dalam mengikuti pembelajaran sehingga seringkali merasa bosan dalam kegiatan belajar motorik halus. Kurangnya kegiatan-kegiatan yang menarik dalam
pengoptimalan keterampilan motorik halus anak menjadi kurang optimal karena kurangnya pengalaman dan pemberian kesempatan dalam mengoptimalkan
keterampilan motorik halusnya. Selain itu, suasana selama proses pmbelajaran yang diciptakan guru kurang menyenangkan sehingga stimulasi pada saat
pembelajaran yang diberikan oleh guru menjadi kurang terserap dengan baik. Dengan demikian, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran keterampilan
motorik halus dan suasana pembelajaran yang diciptakan selama proses pembelajaran agar anak dapat berkembang.
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu pengamatan awal pra tindakan untuk mengetahui
keadaan awal keterampilan motorik halus dan ekspresi gembira anak. Pengamatan dilakukan dengan melakukan observasi suasana dan proses pada saat kegiatan
pembelajaran serta observasi dokumentasi hasil belajar siswa.
71 Hasil data observasi yang diperoleh dari pelaksanaan pengamatan pada pra
tindakan tentang ekspresi gembira anak adalah sebagai berikut: Tabel 2. Rekapitulasi Data Pra Siklus Ekspresi Gembira Anak
No. Ekspresi Gembira Anak
Persentase 1. Tersenyum
78,57 2. Tertawa
50 3. Bertepuk
tangan 57,14
4. Bernyanyi 5.
Berteriak gembira yeah, hore 14,28
Persentase Rata-rata 39,99
Dari hasil observasi pra tindakan ekpresi gembira menunjukkan bahwa ekspresi kegembiraan anak pada proses pembelajaran yaitu memperoleh rata-rata
ekspresi gembira 39,99. Data tersebut dijelaskan dengan tingkat kegembiraan anak yang menunjukkan anak berada pada kriteria kurang gembira.
Hasil data observasi pra tindakan tentang keterampilan motorik halus adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Rekapitulasi Data Pra Siklus Keterampilan Motorik Halus Anak No. Menggunting
kirigami sesuai pola Persentase
1. Melipat kertas secara simetris
42,85 MB 2.
Menggunakan gunting dengan benar 38 MB
3. Membuka bukaan gunting dengan sempurna
38 MB 4.
Menggunting bentuk pola tepat pada garis 33,93 MB
Persentase Rata-rata 38,19 MB
Dari hasil observasi pra tindakan keterampilan motorik halus yaitu menggunting
kirigami sesuai pola menunjukkan bahwa keterampilan menggunting kirigami sesuai pola anak mulai berkembang. Data tersebut dapat
dijelaskan dengan kelas keterampilan motorik halus menggunting kirigami sesuai pola anak berada pada kriteria cukup.
72 Dengan demikian, kedua data di atas menunjukkan bahwa terdapat
sebagian besar anak masih memiliki keterampilan motorik halus yang masih lemah dan selama pembelajaran anak kurang merasakan kegembiraan di dalam
kelas. Dari 14 anak didapati ekspresi gembira anak dalam kriteria kurang gembira dan keterampilan motorik halus anak dalam kriteria cukup. Oleh karena itu,
keadaan tersebut menjadikan suatu landasan peneliti untuk melakukan sebuah tindakan untuk meningkatkan ekspresi gembira dan keterampilan motorik halus
anak menggunakan kegiatan kirigami dan menyanyi. Dengan menggunakan kegiatan bernyanyi yang bersemangat dan kirigami yang menjadi suatu kegiatan
yang menarik untuk anak diharapkan dapat meningkatkan ekspresi gembira dan keterampilan motorik halus anak kelompok B4 TK Pertiwi Jomboran 1 Krajan,
Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah.
C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I