20 anak lain. Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya.
Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip dalam
pengembangan motorik halus anak hendaknya memperhatikan gizi kesehatan anak, karakteristik perkembangan anak, dan lingkungan yang kondusif untuk
pengoptimalan stimulasi yang diberikan oleh guru kepada anak-anak.
4. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Belajar Motorik Halus
Hurlock 1987:157, mengatakan ada 8 hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik, yaitu:
a. Kesiapan belajar.
Keterampilan motorik akan lebih cepat dicapai jika anak dalam kondisi siap untuk belajar
b. Kesempatan belajar.
Anak yang diberi kesempatan banyak untuk belajar dimungkinkan lebih berhasil dibandingkan dengan anak yang tidak diberi kesempatan. Khususnya
bagi orang tua yang selalu takut anaknya berbahaya. c.
Kesempatan praktek. Anak harus diberi waktu untuk praktek sebanyak yang diperlukan untuk
menguasai suatu keterampilan. Meskipun demikian kualitas praktek jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya.
d. Model yang baik.
Untuk mempelajari suatu keterampilan dengan baik maka anak harus mencontoh model yang baik.
21 e.
Bimbingan. Untuk mendapatkan model yang benar anak membutuhkan bimbingan
sehingga kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki. f.
Mempertahankan motivasi belajar anak perlu diperhatikan. g.
Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individual. Misalnya memegang crayon untuk mewarnai berbeda dengan memegang gunting untuk
menggunting. Oleh karena itu, cara mempelajari keteramplan tangan untuk masing-masing jenis tidak disamakan.
h. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu
Richard 2013: 22, menyatakan bahwa secara garis besar pembelajaran motorik di sekolah mengacu pada empat konsep utama. Penjelasan selengkapnya
adalah sebagai berikut : a.
Pelajaran motorik di sekolah adalah suatu proses bagi anak untuk memperoleh kemampuan dalam berbagai tindakan yang bersifat ketrampilan. Setiap anak
mempunyai kemampuan gerakan berbeda-beda. Perlu dilakukan latihan dan pembelajaran untuk membuat keterampilan anak menjadi sempurna.
b. Pelajaran motorik di sekolah dilakukan dengan pengalaman ataupun praktik
langsung oleh anak dengan bimbingan dan pengawasan guru. Pembelajaran motorik adalah pembelajaran keahlian dalam hal terapan keterampilan yang
hanya bisa diperoleh dengan cara praktik. c.
Untuk mengukur hasil pembelajaran motorik terhadap anak di sekolah, para guru tidak bisa mengukur secara langsung dalam waktu singkat. Oleh karena
itu, sebagai gantinya adalah inffered dari perilaku para siswa yang dapat
22 dilihat secara kasat mata. Di sanalah, guru bisa melihat dan mengukur terjadi
atau tidaknya perkembangan signifikan dalam hal pembelajaran motorik. d.
Hasil pembelajaran motorik di sekolah yang bersifat relatif dapat dilihat dari munculnya perubahan yang permanen dalam perilaku para siswa, baik yang
ditunjukkan di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan
keterampilan motorik halus yang perlu diperhatikan adalah kesiapan belajar anak, anak memperoleh kesempatan dan praktek langsung dalam pembelajaran, model
yang baik, serta adanya dukungan dan motivasi.
5. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus