Proses Pemberdayaan Untuk Tenaga Kependidikan

Modul Kepala TK - Jenjang TK 65 perubahan budaya. Pemberdayaan tidak akan berjalan jika seluruh budaya departemen atau organisasi tidak berubah secara mendasar. Untuk mencapai pemberdayaan yang efektif diperlukan dukungan terhadap perubahan dalam sikap dan praktik Stewart, 1998:53.

H. Keterlibatan SDM dan Organisasi Taman Kanak Kanak dalam Pembuatan Keputusan

Konsep peran serta dalam pengambilan keputusan mula-mula diperkenalkan oleh Frenchet al 1960, ketika mengatakan bahwa peran serta menunjukkan suatu proses antara dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Peran serta bawahan dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir dari desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu. Keinginan untuk berperan serta menurut Archbold 1976 didorong oleh kebutuhan hasrat terhadap kekuasaan, ingin memperoleh pengakuan, dan hasrat untuk bergantung pada orang lain, tetapi juga sebaliknya tempat orang bergantung. Pentingnya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan juga diakui oleh Alutto dan Belasco 1972 karena dengan demikian ada jaminan bahwa pemeran serta karyawan tetap mempunyai kontrol atas keputusan-keputusan yang diambil. Apabila pemeran serta tidak dapat mengontrolnya, organisasi akan mengalami kerugian, sama dengan tidak ada peran serta sama sekali. Para manajer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan para bawahannya. Keterlibatan ini dapat bersifat formal seperti penggunaan kelompok dalam pembuatan keputusan atau informal seperti permintaan akan gagasan-gagasan. Ada lima sifat peran serta, yaitu formal-tidak formal, langsung-tidak langsung, tingkat pengaruh isi dari keputusan, dan jangka waktunya singkat atau lama. Dari lima sifat peran serta itu, dengan memperhatikan berbagai bentuk peran serta yang tersedia dalam kepustakaan, dirumuskanlah enam kombinasi bentuk peran serta, yaitu: 1. peran serta pengambilan keputusan dalam bidang tugas; 2. peran serta konsultatif; 3. peran serta jangka pendek; 4. peran serta informal; 5. hak karyawan untuk mengembangakan kreativitas dan inovasi, dan 6. peran serta perwakilan Pengambilan keputusan merupakan proses yang kompleks yang memerlukan penanganan yang serius. Secara umum, proses pengambilan keputusan meliputi tujuh langkah berikut Gibson dkk, 1987: 1. Menerapkan tujuan dan sasaran: sebelum memulai proses pengambilan keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu, apa hasil yang harus dicapai, dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut. 2. Identifikasi persoalan: persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasi dan memberikan batasan persoalan harus tepat pada inti persoalannya sehingga memerlukan upaya penggalian. 3. Mengimbangkan alternatif: tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada Modul Kepala TK - Jenjang TK 66 hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis. 4. Menentukan alternatif: dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun kriteria tentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang layak untuk dilaksanakan. 5. Memilih alternatif: beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih satu alternatif yang terbaik. Pemilihan alternatif harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang. 6. Menerapkan keputusan: keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupakan abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaannya. 7. Pengendalian dan evaluasi: pelaksanaan keputusan perlu pengendalian dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai dengan hal yang sudah diputuskan.