Tujuan Pemberdayaan SDM dan Organisasi di Sekolah

Modul Kepala TK - Jenjang TK 70 sumber daya manusia tersebut, dalam rangka pemberdayaannya, diperlukan kegiatan perencanaan sumber daya manusia yang baik dan terencana sehingga kegiatan pemberdayaan yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Fokus peranan sumber daya manusia adalah melalui langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin tersedianya tenaga kerja yang tepat bagi organisasi untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Semuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses sistematis dan terus menerus dalam menganalisis kebutuhan organisasi terhadap sumber daya manusia dalam kondisi yang selalu berubah dan mengembangkan kebijakan kepegawaian yang sesuai dengan rencana jangka panjang organisasi. Dalam pengertian perencanaan sumber daya manusia terdapat beberapa aspek pokok, yaitu: 1. sistematis dan merupakan proses yang disadari dan terencana, bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba; 2. proses yang terus menerus karena organisasi dan tujuannya beserta lingkungan tempat ia beroperasi akan selalu berubah; 3. bertujuan jangka pendek dan jangka panjang dengan penekanan pada rencana jangka panjang demi kelangsungan dan pertumbuhannya; 4. berhubungan dan integral dengan pengembangan dan atau kebijakan organisasi; 5. tingkat sumber daya akan bergantung pada kemampuan; 6. sumber-sumber daya harus memenuhi persyaratan demi keefektifan organisasi. Perencanaan sumber daya manusia merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan danmeningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan atau sasarannya melalui kontribusi strategi pengembangan pekerjaannya di masa depan. Sebagaimana dikemukakan bahwa perencanaan SDM dan organisasi di sekolah dalam kerangka MBS merupakan perencanaan berbasis fleksibilitas otonomi-demokratis yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan SDM sekolah tetapi tetap berdasarkan acuan regulasi yang ada, yakni berbasis standar pengelolaan. Garis besar cara penyusunan perencanaan yang berbasis regulasistandar nasional pendidikan antara lain adanya keterlibatan SDMstakeholders sekolah dalam melakukan evaluasi diri sekolah EDS. EDS adalah dasar atau rujukan dalam penyusunan perencanaan sekolah baik Rencana Kerja Jangka Menengah RKJM4 tahunan ataupun Rencana Kerja Tahunan RKT yang diintegrasikan menjadi Rencana Kegiatan dan Anggaran SekolahRKAS. Modul Kepala TK - Jenjang TK 71

F. Prasyarat Pemberdayaan SDM dan Organisasi

Prasyarat yang harus dipenuhi dalam pemberdayaan SDM dan organisasi di sekolah di antaranya: 1. Mengenal karakter secara mendalam yang umumnya berkaitan dengan komitmen diri, antusiasme, kejujuran dan lainnya. Perilaku manusia menurut Profesor McGregor 2006, digambarkan dengan konsep Teori X dan Teori Y yang dinyatakan dalam dua pendekatan, atau filsafat manajemen yang diterapkan dalam perusahaan, yang masing-masing didasarkan pada serangkaian asumsi mengenai manusia. Dalam asumsi Teori X mengenai manusia, manusia pada hakikatnya adalah malas dan menghindari kerja. Maka dari itu, manusia harus diperintah, dikontrol, dan diberi motivasi berupa rasa takut mendapat hukuman atau tidak mendapatkan sesuatu untuk memaksa agar mereka bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, dan rata-rata manusia lebih suka diperintah untuk menghindarkan tanggung jawab dan memiliki ambisi yang relatif kecil, serta menghendaki atas jaminan keamanan dan kepastian. 2. Mengetahui keterampilankeahlian: kompetensi atau keterampilan apa yang dimiliki guru, staf, dan peserta didik SDM dan tingkat penguasaan ketrampilankeahlian tersebut sehingga jelas langkah pemberdayaan yang perlu dilakukan. 3. Adanya kesepakatan yang saling menguntungkan: perlunya dikembangkan model kontrak sosial semua personel organisasi sehingga interdependensi setiap orang dibangun sebagai hubungan simbiosis mutualisme yang masing-masing ada konsekuensinya. 4. Pengawasan diri: yakni berkaitan dengan inisiatif dan pengendalian diri, berkenaan dengan kesepakatan yang dibuat dan sebagainya. 5. Struktur: berkaitan dengan format organisasi dan aktivitas fungsional berkenaan dengan pelaksanaan kesepakatan yang saling menguntungkan. 6. Leadership adanya kepemimpinan, yang dapat dijadikan sebagai role model bagi seluruh anggota kelompok sehingga kemampuan mentoring dan coaching harus juga diberikan. 7. Pertanggungjawaban: berkaitan dengan pembentukan dan penerimaan tanggung jawab personal untuk mempengaruhi dan mendatangkan hasil. Artinya dikembangkan keseimbangan antara hak dan kewajiban.

G. Proses Pemberdayaan

Untuk melakukan pemberdayaan secara umum diperlukan hal-hal sebagai berikut sebagai proses, antara lain meliputi: 1. Komitmen, yaitu menyangkut kesepakatan dari pihak-pihak terkait yang Modul Kepala TK - Jenjang TK 72 berkepentingan sebagai prakondisi untuk mendukung upaya menjamin ketersediaan informasi yang valid, menjamin adanya pilihan, terkondisikannya iklim saling percaya, adanya ketentuan yang konstruktif, adanya wahana berkembangnya rasa tanggungjawab, serta terbukanya ruang untuk pelibatan setiap individu dalam organisasi. 2. Menghargai setiap peran individu dan keberhasilannya, meliputi didisposisikannya keberhasilan individu sebagai keberhasilan bersama. Dengan begitu, tersedia tata nilai seperti standar kinerja, sistem penghargaan, iklim keterbukaan, ruang yang luas yang menjamin bahwa setiap kesempatan adalah peluang untuk berkreasi yang produktif. 3. Menerapkan pemberdayaan tim. Stamatis 1996 menyarankan bahwa dua kepala atau lebih cenderung lebih bagus dari satu kepala. Maksudnya bekerja secara tim jauh lebih bagus dari bekerja perseorangan. Dalam konteks kerja tim, King dalam Goetsch dan Davis 1994 menyarankan sepuluh strategi kerja tim ten team commandments. 4. Fokus pada organisasi. Artinya bahwa pemberdayaan mesti menyentuh serta fokus pada relung-relung organisasi, misalnya masuk pada struktur organisasi, desain pekerjaan, peran pimpinan, kepemimpinan, aliran informasi, sistem reward, dan bermuara pada proses kerja serta pengembangan personal. 5. Menumbuhkan kemitraan. Pemberdayaan merupakan sinergitas akses. Artinya, bangunan pemberdayaan adalah kebersamaan yang harmoni sehingga dilakukan dengan model kemitraan yang harmoni. 6. Menyatukan beragam potensi. Pemberdayaan adalah kegiatan terpadu yang berujung pada optimalisasi potensi. Pada dasarnya, proses pemberdayaan lebih menekankan proses daripada hasil. Ciri-ciri orang berdaya, antara lain ada rasa memiliki terhadap pekerjaannya, bertanggung jawab, punya andil dalam memajukan pekerjaan di tempat kerjanya, mengetahui di mana harus berdiri, memiliki kontrol terhadap pekerjaan, dan pekerjaan merupakan bagian hidupnya. Memberdayakan orang lain pada hakikatnya merupakan perubahan budaya. Pemberdayaan tidak akan berjalan jika seluruh budaya departemen atau organisasi tidak berubah secara mendasar. Untuk mencapai pemberdayaan yang efektif diperlukan dukungan terhadap perubahan dalam sikap dan praktik Stewart, 1998:53.

H. Keterlibatan SDM dan Organisasi Sekolah dalam Pembuatan Keputusan

Konsep peran serta dalam pengambilan keputusan mula-mula diperkenalkan oleh Frenchet al 1960, ketika mengatakan bahwa peran serta menunjukkan suatu proses