2.2.2 Jenis Layanan
Layanan di sebuah perpustakaan merupakan suatu hal yang penting dalam penyelenggaraan perpustakaan. Menurut Darmono 2001, 134 “Layanan
perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang
dibutuhkannya”. Sedangkan menurut Sutarno 2006, 90 “Layanan di perpustakaan dapat menjadi barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan karena kegiatan
ini berhubungan langsung dengan masyarakat”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan merupakan kegiatan penawaran jasa
dan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya.
Layanan pengguna juga merupakan salah satu kegiatan pokok di perpustakaan. Menurut Soetminah 1992, 130 “Layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada
pengguna merupakan tolok ukur keberhasilan kerja sebuah perpustakaan”. Hal ini terjadi karena kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung
pustakawan dengan penggunanya, penilaian dan persepsi pengguna akan muncul ketika kegiatan tersebut berlangsung. Menurut Suwarno 2009, 60 “Interaksi seorang
pustakawan terhadap pemakainya merupakan pelayanan personal yang berarti bagaimana cara pelayanan yang diberikan”. Hal inilah yang dapat menjadi penilaian
perpustakaan dimata pengguna. Interaksi yang terjadi antara pengguna dan pustakawan dalam kegiatan layanan di perpustakaan dapat menimbulkan persepsi
baik dan buruk oleh pengguna. Dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan juga perlu
menentukan sistem layanan yang akan digunakan, hal ini dilakukan agar pengguna dapat memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan dengan baik. Penentuan
sistem layanan yang digunakan tentu harus sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Menurut Darmono 2001, 137 sistem layanan perpustakaan ada dua yaitu:
1.Sistem layanan terbuka Opened Access. Menurut Rahayuningsih 2007, 93, “Sistem layanan terbuka adalah sistem yang
memungkinkan pengguna masuk kedalam ruang koleksi untuk memilih dan
Universitas Sumatera Utara
mengambil sendiri koleksi yang diinginkan”. Sistem layanan terbuka memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan memilih dan mengambil sendiri pustaka
yang dikehendakinya dari ruang koleksi. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan sistem layanan terbuka adalah:
a. Pemakai bebas memilih bahan pustaka yang dibutuhkan langsung pada jajaran
koleksi. b.
Pemakai dapat menemukan koleksi lain yang sesuai atau menarik minat langsung pada jajaran koleksi sehingga dapat meningkatkan minat baca
pemakai. c.
Pemakai dapat langsung mencari alternatif lain dengan subjek yang sama pada jajaran koleksi secara cepat.
d. Tidak memerlukan petugas yang banyak untuk melayani pengambilan koleksi.
Sedangkan kerugian atau kelemahan dari sistem layanan terbuka adalah: a.
Frekwensi kerusakan lebih besar. b.
Kemungkinan bahan pustaka hilang lebih tinggi. c.
Terjadi kerusakan koleksi, susunan buku menjadi tidak teratur. Sehingga pustakawan harus lebih sering menyusun buku. Sjahrial, 2000, 33
2.Sistem layanan tertutup Closed Access, Sistem layanan tertutup menurut Soeatminah 1992, 131 adalah “Suatu sistem
layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung masuk keruang koleksi, pengunjung diperbolehkan mencari koleksi pada katalog yang telah disediakan dan dengan
bantuan pustakawan untuk mengambilkannya”. Pada sistem layanan tertutup setiap pengguna harus mengetahui terlebih dahulu pengarang atau judul buku subjek yang
diinginkan kemudian meminta petugas perpustakaan mencarikannya keruang koleksi. Adapun keuntungan menggunakan sistem layanan tertutup adalah:
a. Susunan koleksi akan tetap rapi karena hanya petugas perpustakaan yang dapat
masuk kejajaran koleksi. b.
Terjadinya kehilangan dan kerusakan bahan perpustakaan dapat diperkecil. c.
Ruangan perpustakaan yang disediakan tidak perlu luas. d.
Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini sangat sesuai.
Sedangkan
kerugian menggunakan sistem layanan tertutup a.
Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran
buku dan jumlah halaman.
Universitas Sumatera Utara
b. Judul buku yang dipilih melalui katalog kartu maupun online tidak selalu
menggunakan buku yang dimaksud. c.
Pengguna tidak dapat melakukan browsing dijajaran rak. d.
Jika peminjam banyak, dan tugas perpustakaan relativ terbatas hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak Sjahrial, 2000, 33
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa sistem layanan yang diberlakukan di perpustakaan ada dua macam yaitu sistem layanan terbuka dan sistem
layanan tertutup. Sistem layanan terbuka memungkinkan pengguna untuk memilih koleksi langsung dirak sebaliknya sistem layanan tertutup tidak memperbolehkan
pengguna memilih langsung kerak melainkan pencarian melalui katalog dan bantuan pustakawan. Sistem yang akan digunakan disebuah perpustakaan berkaitan dengan
bagaimana cara perpustakaan memberikan kesempatan pada pengguna untuk menemukan dan memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan tersebut
Selain menentukan sistem yang akan digunakan dalam layanan pengguna. Perpustakan terutama perpustakaan umum harus memilik layanan yang beraneka
ragam, sesuai dengan kebutuhan pengguna yang juga berbeda-beda dan bermacam- macam. Menurut Hermawan 2006, 31 jenis-jenis layanan perpustakaan umum
antara lain: 1.
Layanan pendidikan, perpustakaan menyediakan koleksi dan informasi yang dibutuhkan pengguna dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan.
2. Layanan informasi, melalui perpustakaan umum perpustakan akan
mendapatkan layanan informasi dengan mudah, murah dan cepat. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat.
3. Layanan rekreatif, perpustakaan umum memberikan layanan bagi pengguna
yang memungkinkan pengguna perpustakaan menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui bahan pustaka tertulis maupun media.
Sedangkan menurut Sutarno 2006, 92, “Ada beberapa layanan yang dapat dikembangkan oleh perpustakaan antara lain: layanan informasi, layanan penelitian,
layanan rekreasi, sirkulasi, referensi, penelusuran literatur, bimbingan pemakai, dan lain sebagainya”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pada
umumnya jenis layanan yang ada di perpustakaan disediakan berdasarkan kebutuhan pengguna. Layanan yang umumnya disediakan oleh pihak perpustakaan antara lain
terdiri dari layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan deposit, layanan audiovisual,
Universitas Sumatera Utara
layanan terbitan berseri dan layanan anak. Keberhasilan suatu perpustakaan dapat diukur dari bagaimana perpustakaan menyajikan berbagai pelayanan yang berkualitas
dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari beberapa pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan layanan adalah
menawarkan beraneka ragam jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan kepada pengguna dengan sistem layanan yang telah ditentukan sesuai kebutuhan informasi
pengguna. Jika dikaitkan dengan Layanan Bilik Melayu Maksudnya adalah menawarkan berbagai jenis koleksi yang tersedia pada Layanan Bilik Melayu baik
dalam bentuk cetak maupun karya rekam sesuai dengan kebutuhan pengguna Layanan Bilik Melayu.
2.2.3 Koleksi