Pengujian Asumsi Klasik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. Adapun alas an responden menjawa kurang setuju dan tidak setuju adalah karena karyawan tersebut belum dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Pernyataan kedua puluh dua, ‘Bapak?Ibu selalu hadir tepat waktu’, terdapat 52 responden 39.0 menyatakan sangat setuju, 40 responden 61.0 menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pernyataan kedua puluh tiga, ‘Hubungan kerja sama dengan rekan sekerja baik’, terdapat 15 responden 18.3 menyatakan sangat setuju, 46 responden 56.1 menyatakan setuju, 15 responden 18.3 menyatakan kurang setuju, 6 responden 7.3 menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju. Adapun alasan responden menjawab kurang setuju, dan sangat tidak setuju antara lain karena hubungan kerja sama karyawan tersebut dengan karyawan lain kurang baik.

4.3. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar di dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah : 1. Pengujian Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang Universitas Sumatera Utara mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau menlenceng ke kanan Situmorang, 2010. Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.1 Histogram Interpretasi dari Gambar 4.1 grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.4 maka dapat diambil kesimpulan bahwa telah memenuhi uji normalitas. 2. Pengujian Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terdapat ketidaksamaan variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, bila berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang et al, 2008. Hipotesis: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur atau acak maka reg resi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber: Hasil pengolahan SPSS 2012 Gambar 4.3 Scatterplot Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 3. Pengujian Multikolinearitas Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIP Variance Inflation Factor melalui program SPSS 17.0. Tolrance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independent lainnya. Nilai umum biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2010:133 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .584 .692 .845 .401 Materi_yang_diajarkan .695 .069 .271 10.141 .000 .299 3.348 Metode_yang_digunakan .448 .082 .161 5.429 .000 .243 4.113 Fasilitas_pendukung .005 .051 .002 .101 .919 .404 2.472 Kemampuan_instruktur .645 .058 .317 11.050 .000 .259 3.855 Kemampuan_peserta .830 .051 .442 16.202 .000 .287 3.490 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : hasil pengolahan SPSS 2012 Pada Tabel 4.10 menjelaskan mengenai besarnya nilai tolerance untuk masing-masing variabel bebas. Semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada. Universitas Sumatera Utara

4.4 Analisis Linier Berganda