Internal Public Relations HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

93 kumulatif persentase 34,2, yang tamatan Diploma sebanyak 22 orang dengan tingkat keabsahan 57,9 dan kumulatif persentase 92,1, yang tamatan Sarjana sebanyak 3 orang, dengan tingkat keabsahan 7,9 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai Grand Swiss Bel Hotel Medan berpendidikan diploma. Hal ini dapat memudahkan perusahaan membina keterampilan karyawan.

IV.3.2 Internal Public Relations

Tabel 6 Sumber : P. 05 Fc 07 Tabel 6. Adalah tabel frekuensi “Petugas internal public relations memiliki pengaruh dalam menyampaikan pesaninformasi kebijakan perusahaan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak berpengaruh petugas internal PR dalam menyampaikan pesan kebijakan perusahaan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan kurang berpengaruh petugas internal PR dalam menyampaikan pesan kebijakan perusahaan sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 internal public relations memiliki pengaruh dalam menyampaikan pesaninformasi kebijakam perusahaan 1 2.6 2.6 2.6 4 10.5 10.5 13.2 24 63.2 63.2 76.3 9 23.7 23.7 100.0 38 100.0 100.0 Tidak berpengaruh Kurang berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 94 dan kumulatif persentase 13,2, responden yang dikategorikan berpengaruh petugas internal PR dalam menyampaikan pesan kebijakan perusahaan sebanyak 24 orang, dengan tingkat keabsahan 63,2 dan kumulatif persentase 76,3, responden yang dikategorikan sangat berpengaruh petugas internal PR dalam menyampaikan pesan kebijakan perusahaan sebanyak 9 orang, dengan tingkat keabsahan 23,7 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa petugas publik relation sudah mencapai ke tahap keberhasilan dalam menciptakan kepuasan kerja karyawan. Tabel 7 Sumber P : 06 Fc 08 Tabel 7. Adalah tabel frekuensi “Apakah menurut Anda bulletinbuku pegangan pegawai bermanfaat dalam membantu pekerjaan anda setiap harinya” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang bermanfaat bulletinbuku pegangan pegawai dalam membantu pekerjaan sebanyak 9 orang, dengan tingkat keabsahan 23,7 dan kumulatif persentase 23,7, responden yang dikategorikan bermanfaat bulletinbuku pegangan pegawai dalam membantu pekerjaan sebanyak 23 orang, dengan tingkat keabsahan 60,5 dan kumulatif persentase 84,2, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat bulletinbuku Buletin buku pegangan pegawai bermanfaat dalam membantu pekerjaan setiap harinya 9 23.7 23.7 23.7 23 60.5 60.5 84.2 6 15.8 15.8 100.0 38 100.0 100.0 Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentase Persentase Keabsahan Persentase Kumulatif 95 pegangan pegawai dalam membantu pekerjaan sebanyak 6 orang dengan tingkat keabsahan 15,8 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa buletin yang dikeluarkan oleh internal publik relation dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya untuk mencapai kepuasan dalam bekerja. Tabel 8 Sumber P : 07 Fc 09 Tabel 8. adalah tabel frekuensi “Berapa seringkah Anda mengikuti kegiatan rapat” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan jarang 1-3 kali sebulan mengikuti rapat sebanyak 24 orang, dengan tingkat keabsahan 63,2 dan kumulatif persentase 63,2, responden yang dikategorikan sering 4-7 kali sebulan mengikuti rapat sebanyak 8 orang, dengan tingkat keabsahan 21,1 dan kumulatif persentase 84,2, responden yang dikategorikan sangat sering 8- 10 kali sebulan mengikuti rapat sebanyak 6 orang, dengan tingkat keabsahan 15,8 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa karyawan lebih banyak mereka jarang mengikuti kegiatan rapat, maka diharapkan petugas internal publik relations dapat menemukan cara-cara yang baru dalam menerima tanggapan-tanggapan dan masukan-masukan dari karyawan. Kegiatan rapat 24 63.2 63.2 63.2 8 21.1 21.1 84.2 6 15.8 15.8 100.0 38 100.0 100.0 Jarang 1-3 kali sebulan Sering 4-7 kali sebulan Sangat sering 8-10 kali sebulan Total Valid Frekuensi Persentase Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 96 Tabel 9 Tabel 9. Adalah tabel frekuensi “ kegiatan rapat bermanfaat dalam menjalin kerjasama antara sesama pegawai di kantor ” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang bermanfaat kegiatan rapat dalam menjalin kerjasama antara sesama pegawai sebanyak 5 orang, dengan tingkat keabsahan 13,2 dan kumulatif persentase 13,2, responden yang dikategorikan bermanfaat kegiatan rapat dalam menjalin kerjasama antara sesama pegawai sebanyak 26 orang, dengan tingkat keabsahan 68,4 dan kumulatif persentase 81,6, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat kegiatan rapat dalam menjalin kerjasama antara sesama pegawai sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa dari jawaban responden mereka menilai kegiatan rapat itu dapat menjalin kerjasama antara sesama pegawai, terbukti dari jawaban responden yang mayoritas menjawab yaitu bermanfaat. Hal ini dibuktikan karena di dalam rapat karyawan bisa berbagi cerita dengan karyawan yang lainnya mengenai sikap pemimpin kepada mereka. Juga di dalam rapat ini dapat menjalin kerjasama diantara para pagawai, dimana karyawan yang kaya akan pengetahuan atau pengalaman bisa menhajari karyawan yang Kegiatan rapat bermanfaat dalam menjalin kerjasama antara sesama pegawai di kantor Anda 5 13.2 13.2 13.2 26 68.4 68.4 81.6 7 18.4 18.4 100.0 38 100.0 100.0 Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 97 kurang mengerti akan pekerjaan itu, sehingga bisa mengerjakan pekerjaan itu dengan gampang dan tepat waktu. Tabel 10 Sumber P : 09 Fc 11 Tabel 10. Adalah tabel frekuensi “Apakah Anda mengetahui adanya kegiatan konseling” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak tahu adanya kegiatan konseling sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan kurang tahu adanya kegiatan konseling sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 21,1, responden yang dikategorikan tahu adanya kegiatan konseling sebanyak 28 orang, dengan tingkat keabsahan 73,7 dan kumulatif persentase 94,7, responden yang dikategorikan sangat tahu adanya kegiatan konseling sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa dari pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh internal publik relation kepada setiap personal karyawan, yang ingin mengetahui masalah yang ada di dalam diri karywan, maka terbukti dari jawaban responden yang mayoritas menjawab tahu akan kegiatan konseling. 1 2.6 2.6 2.6 7 18.4 18.4 21.1 28 73.7 73.7 94.7 2 5.3 5.3 100.0 38 100.0 100.0 Tidak tahu Kurang tahu Tahu Sangat tahu Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Kegiatan konseling 98 Tabel 11 Sumber P : 10 Fc 12 Tabel 11. Adalah tabel frekuensi “Menurut Anda apakah orang yang melakukan konseling terhadap Anda adalah orang yang kompeten” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang kompeten orang yang melakukan konseling sebanyak 5 orang, dengan tingkat keabsahan 13,2 dan kumulatif persentase 13,2, responden yang dikategorikan kompeten orang yang melakukan konseling sebanyak 29 orang, dengan tingkat keabsahan 76,3 dan kumulatif persentase 89,5, responden yang dikategorikan sangat kompeten orang yang melakukan konseling sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa dari hasil konseling yang didapat karyawan, seperti pemecahan masalah pribadi, dimana petugas konseling berhasil membantu memecahkan masalah si karyawan. Berarti yang melakukan konseling terhadap para karyawan adalah orang yang kompeten, terbukti dari hasil jawaban responden yang mayoritas menjawab kompeten. 5 13.2 13.2 13.2 29 76.3 76.3 89.5 4 10.5 10.5 100.0 38 100.0 100.0 Kurang kompeten Kompeten Sangat kompeten Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Kompetensi Konselor 99 Tabel 12 Sumber P : 11 Fc 13 Tabel 12. Adalah tabel frekuensi “Manfaat kegiatan konseling” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang terasa manfaat kegiatan konseling sebanyak 8 orang, dengan tingkat keabsahan 21,1 dan kumulatif persentase 21,1, responden yang dikategorikan terasa manfaat kegiatan konseling sebanyak 28 orang, dengan tingkat keabsahan 73,7 dan kumulatif persentase 94,7, responden yang dikategorikan sangat terasa manfaat kegiatan konseling sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa arah yang ditempuh oleh internal publik relations sudah lebih baik dalam menciptakan kepuasan kerja. Karena tujuan dari konseling sudah tercapai, dimana konseling yang dilakukan dengan komunikasi antar personal yang bertindak sebagai konselor adalah pemimpin, sedangkan konselinya adalah karyawan yang menghadapi suatu masalah atau frustasi. Dan disini pemimpin sudah membantu karyawan memecahkan masalahnya sendiri, memecahkan masalah yang bersangkutan dengan karwayan atau mengusahakan adanya suatu suasana yang menimbulkan keberanian untuk memecahkan masalah yang ada. Disini bukan berarti konselor memberikan arah 8 21.1 21.1 21.1 28 73.7 73.7 94.7 2 5.3 5.3 100.0 38 100.0 100.0 Kurang terasa Terasa Sangat terasa Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Manfaat Kegiatan konseling 100 yang khusus utnuk dituruti oleh konselir. Konselor hanya memberikan nasehat, konselir sendiri yang mengambil kesimpulan dan keputusan berdasarkan jalan yang dipilihnya sendiri. Jadi konselor membantu konselir memperoleh pengertian tentang masalahnya. Selama masalah itu belum dimengerti dengan jelas untuk dihadapi dengan jujur, tidak akan dapat diambil langkah untuk memecahkannya, karena ini menyangkut perasaan. Konselor berhasil karena sudah mengetahui “Frame of Reference” konseli atau karyawan. Tabel 13 Sumber P : 12 Fc 14 Tabel 13. Adalah tabel frekuensi “ Berdiskusi antar sesama pegawai” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan jarang berdiskusi dengan sesama pegawai di kantor sebanyak 13 orang, dengan tingkat keabsahan 34,2 dan kumulatif persentase 34,2, responden yang dikategorikan sering berdiskusi dengan sesama pegawai di kantor sebanyak 6 orang, dengan tingkat keabsahan 15,8 dan kumulatif persentase 50,0, responden yang dikategorikan sangat berdiskusi dengan sesama pegawai di kantor sebanyak 19 orang, dengan tingkat keabsahan 50,0 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa diskusi sangat penting karena membantu karyawan dalam menentukan Kegiatan berdiskusi antar sesama pegawai 13 34.2 34.2 34.2 6 15.8 15.8 50.0 19 50.0 50.0 100.0 38 100.0 100.0 Jarang Sering Sangat sering Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 101 kesejahteraan dari perusahaan, serta karyawan akan mengetahui kegiatan kerja yang sudah, dan akan dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden yang mayoritas menjawab sangat sering melakukan diskusi. Tabel 14 Sumber P : 13 Fc 15 Tabel 14. Adalah tabel frekuensi “Diskusi dapat membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam situasi kerja ” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang membantu dengan berdiskusi dapat memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja di kantor sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 dan kumulatif persentase 10,5, responden yang dikategorikan membantu dengan berdiskusi dapat memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja di kantor sebanyak 24 orang, dengan tingkat keabsahan 63,2 dan kumulatif persentase 73,7, responden yang dikategorikan sangat membantu dengan berdiskusi dapat memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja di kantor sebanyak 10 orang, dengan tingkat keabsahan 26,3 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa masalah yang timbul dalam situasi kerja dapat diselesaikan dengan mengadakan 4 10.5 10.5 10.5 24 63.2 63.2 73.7 10 26.3 26.3 100.0 38 100.0 100.0 Kurang membantu Membantu Sangat membantu Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Manfaat diskusi dalam pemecahan masalah 102 diskusi antara sesama karyawan, dan karyawan sudah merasakan manfaat diskusi tersebut. Dalam hal ini diskusi disini disebut diskusi kelompok kecil. Dimana dalam kegiatan public relations diskusi kelompok dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam situasi kerja atau mengembangkan kegairahan serta untuk kepuasan hati para karwayan. Contoh diskusi yang dilaksanakan adalah dimana pemimpin akan menerima ide yang baik dari para karyawan, serta pemimpin harus mengintegrasikan ide para karyawan. Dan menampilkan fakta serta menetralisasikan konflik sehingga mencapai pemufakatan. Diskusi disini menggunakan komunikasi kelompok, dimana komunikasi berlangsung secara tatap muka dan secara dua arah timbal balik, dimana komunikator pemimpin mengetahui tanggapan karyawan secara langsung yang disebut umpan balik atau feedback. Walaupun diskusi diikuti banyak karyawan, tetapi pemimpin dapat berdialog dengan karyawan dan mengatahui tanggapan karyawan. 103 Tabel 15 Sumber P : 14 Fc 16 Tabel 15. Adalah tabel frekuensi “Menurut penilaian Anda bagaimana komunikasi yang dilakukan atasan dengan Anda” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak baik komunikasi yang dilakukan atasan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan kurang baik komunikasi yang dilakukan atasan sebanyak 5 orang, dengan tingkat keabsahan 13,2 dan kumulatif persentase 15,8, responden yang dikategorikan baik komunikasi yang dilakukan atasan sebanyak 24 orang, dengan tingkat keabsahan 63,2 dan kumulatif persentase 78,9, responden yang dikategorikan sangat baik komunikasi yang dilakukan atasan sebanyak 8 orang, dengan tingkat keabsahan 21,1 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menyimpulkan bahwa harapan sudah tercapai disebabkan atasan sudah mulai dekat dengan karyawan untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dilihat dari kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai perusahaan dan mengembangkan pikiran tentang pekerjaan melalui kelompok kerja dalam usaha memajukan perusahaan. Berhasilnya komunikasi dari bawah ke atas disebabkan 1 2.6 2.6 2.6 5 13.2 13.2 15.8 24 63.2 63.2 78.9 8 21.1 21.1 100.0 38 100.0 100.0 Tidak baik Kurang baik Baik Sangar baik Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Komunikasi yang dilakukan atasan dengan bawahan 104 partisipasi dari pegawai, ide karyawan yang diterima oleh atasan dan pendapat, serta informasi yang tepat yang diterima oleh atasan untuk menilai atau menentukan suatu keputusan. Tabel 16 Sumber P : 15 Fc 17 Tabel 16. Adalah tabel frekuensi “Berapa seringkah Anda mengikuti kegiatan olahraga” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak pernah mengikuti kegiatan olahraga sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 5,3, responden yang dikategorikan jarang 1-3 kali sebulan mengikuti kegiatan olahraga sebanyak 26 orang, dengan tingkat keabsahan 68,4 dan kumulatif persentase 73,7, responden yang dikategorikan sering 4-7 kali sebulan mengikuti kegiatan olahraga sebanyak 8 orang, dengan tingkat keabsahan 21,1 dan kumulatif persentase 94,7, responden yang dikategorikan sangat sering 8-10 kali sebulan mengikuti kegiatan olahraga sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa selain untuk kesehatan, kegiatan olah raga juga dilakukan untuk kekompakan para karyawan. 2 5.3 5.3 5.3 26 68.4 68.4 73.7 8 21.1 21.1 94.7 2 5.3 5.3 100.0 38 100.0 100.0 Tidak pernah Jarang 1-3 kali sebulan Sering 4-7 kali sebulan Sangat sering 8-10 kali sebulan Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Kegiatan olahraga 105 Tabel 17 Sumber P : 16 Fc 18 Tabel 17. Adalah tabel frekuensi “Menurut Anda bermanfaatkah kegiatan olahraga dilakukan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang bermanfaat kegiatan olahraga dilakukan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan bermanfaat kegiatan olahraga dilakukan sebanyak 30 orang, dengan tingkat keabsahan 78,9 dan kumulatif persentase 81,6, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat kegiatan olahraga dilakukan sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 100. Maka disimpulkan lebih banyak responden yang menyatakan bahwa kegiatan olah raga bermanfaat, bisa dilihat dari kekompakan karyawan dimana kalau sudah pulang kerja akan membuat janji supaya bermain futsal dan dilanjutkan makan bersama. Hal ini menunjukkan bahwa selain untuk kesehatan, kegiatan olah raga juga dilakukan untuk kekompakan para karyawan. Hal ini disebabkan karena kekompakan dalam suatu tim kerja perlu dikembangkan, antara lain dengan menyalurkan bakat masing-masing pegawai ke dalam suatu tim kerja yang bersifat rekreasi seperti olahraga. Mengadakan tim-tim dalam bidang olahraga, serta perusahaan Manfaatkah kegiatan olahraga 1 2.6 2.6 2.6 30 78.9 78.9 81.6 7 18.4 18.4 100.0 38 100.0 100.0 Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 106 menyediakan perlengkapannya. Ini dapat menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya, contonya olahraga futsal, sehingga para karyawan secara tidak langsung akan bekerja selalu demi perusahaannya sebagai imbalan terhadap diperhatikannya kegemaran atau bakat karyawan. Disamping membawa efek keakraban, tim olahraga dapat membawa nama perusahaan ke tengah-tengah masyarakat. Olahraga futsal ini secara tidak langsung merupakan alat promosi ataupun iklan dalam mencari atau memperluas publik perusahaan melalui tanding persahabatan dengan hotel lain dan tim futsal dari luar perusahaan. Tabel 18 Sumber P : 17 Fc 19 Tabel 18. Adalah tabel frekuensi “Menurut Anda apakah kegiatan tour wisata bermanfaat dalam mempererat hubungan antara sesama karyawanpegawai dan pimpinan Anda” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang bermanfaat kegiatan tour wisata dalam mempererat hubungan antara sesame karyawan dan pimpinan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan bermanfaat 1 2.6 2.6 2.6 30 78.9 78.9 81.6 7 18.4 18.4 100.0 38 100.0 100.0 Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Manfaat tour wisata 107 kegiatan tour wisata dalam mempererat hubungan antara sesama karyawan dan pimpinan sebanyak 30 orang, dengan tingkat keabsahan 78,9 dan kumulatif persentase 81,6, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat kegiatan tour wisata dalam mempererat hubungan antara sesame karyawan dan pimpinan sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa diharapkan lebih diperbanyak kegiatan tour dalam mempererat hubungan sesama karyawan juga kepada atasan untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena kekompakan dalam suatu tim kerja perlu dikembangkan, antara lain dengan menyalurkan bakat masing-masing pegawai ke dalam suatu tim kerja yang bersifat rekreasi seperti olahraga. Mengadakan tim-tim dalam bidang olahraga, serta perusahaan menyediakan perlengkapannya. Ini dapat menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya, contonya olahraga futsal, sehingga para karyawan secara tidak langsung akan bekerja selalu demi perusahaannya sebagai imbalan terhadap diperhatikannya kegemaran atau bakat karyawan. Disamping membawa efek keakraban, tim olahraga dapat membawa nama perusahaan ke tengah-tengah masyarakat. Olahraga futsal ini secara tidak langsung merupakan alat promosi ataupun iklan dalam mencari atau memperluas publik perusahaan melalui tanding persahabatan dengan hotel lain dan tim futsal dari luar perusahaan. 108 Tabel 19 Sumber P : 18 Fc 20 Tabel 19. Adalah tabel frekuensi “Seberapa seringkah Anda mengikuti kegiatan staff party” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak pernah mengikuti kegiatan staff party sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan jarang sekali setahun mengikuti kegiatan staff party sebanyak 25 orang, dengan tingkat keabsahan 65,8 dan kumulatif persentase 68,4, responden yang dikategorikan sering 2-3 kali setahun mengikuti kegiatan staff party sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 86,8, responden yang dikategorikan sangat sering 4-7 kali setahun mengikuti kegiatan staff party sebanyak 5 orang, dengan tingkat keabsahan 13,2 dan kumulatif persentase 100. Dari hal ini diharapkan supaya hadiah yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan setimpal dengan pengabdian yang diberikan kepada perusahaan, karena kegiatan ini dilakukan perusahaan sekali dalam setahun. 1 2.6 2.6 2.6 25 65.8 65.8 68.4 7 18.4 18.4 86.8 5 13.2 13.2 100.0 38 100.0 100.0 Tidak pernah Jarang sekali setahun Sering 2-3 kali setahun Sangat sering 4-7 kali setahun Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Frekuensi kegiatan Kegiatan staff party 109 Tabel 20 Sumber P : 17 Fc 19 Tabel 20. Adalah tabel frekuensi “ Kegiatan staff party bermanfaat dalam meningkatkan produktifitas kerja ” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang bermanfaat kegiatan staffparty dalam meningkatkan produktifitas kerja sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 dan kumulatif persentase 10,5, responden yang dikategorikan bermanfaat kegiatan staff party dalam meningkatkan produktifitas kerja sebanyak 29 orang, dengan tingkat keabsahan 76,3 dan kumulatif persentase 86,8, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat kegiatan staff party dalam meningkatkan produktifitas kerja sebanyak 5 orang, dengan tingkat keabsahan 13,2 dan kumulatif persentase 100. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian hadiah atau kenaikan pangkat kepada karyawan didasarkan pada produktifitas kerja dan loyalitas kepada perusahaan. Dimana kegiatan staffparty ini dilakukan sekali dalam setahun oleh perusahaan kepada seluruh karyawan, perusahaan akan memberi hadiah atau penghargaan terhadap para pegawai yang menunjukkan loyalitas atau prestasi terbaik, baik dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan lainnya yang menguntungkan perusahaan. Karena hal ini dapat Kegiatan staff party bermanfaat dalam meningkatkan produktifitas kerja 4 10.5 10.5 10.5 29 76.3 76.3 86.8 5 13.2 13.2 100.0 38 100.0 100.0 Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 110 merangsang para pegawai lainnya untuk berusaha meniru atau berbuat seperti pegawai yang terbaik itu. Tetapi pernah juga hadiah diberikan dalam bentuk kenaikan pangkat atau jabatan karena berjasa terhadap hotel dan produktifitas kerjanya meningkatkan keuntungan perusahaan. Tabel 21 Sumber P : 20 Fc 22 Tabel 21. Adalah tabel frekuensi “ Pengadaan kotak saran di perusahaan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan kurang tahu pengadaan kotak saran di perusahaan sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 5,3, responden yang dikategorikan tahu pengadaan kotak saran di perusahaan sebanyak 30 orang, dengan tingkat keabsahan 78,9 dan kumulatif persentase 84,2, responden yang dikategorikan sangat tahu pengadaan kotak saran di perusahaan sebanyak 6 orang, dengan tingkat keabsahan 15,8 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa karyawan sudah merasakan manfaat dari kotak saran, dimana karyawan bisa mengeluarkan aspirasinya kepada perusahaan melalui kotak saran. Pengadaan kotak saran di perusahaan 2 5.3 5.3 5.3 30 78.9 78.9 84.2 6 15.8 15.8 100.0 38 100.0 100.0 Kurang tahu Tahu Sangat tahu Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 111 Tabel 22 Sumber P : 21 Fc 23 Tabel 23. Adalah tabel frekuensi “Apakah Anda sering memberikan ide- ide atau masukan-masukan dalam mengembangkan perusahaan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak pernah memberikan ide-ide dalam mengembangkan perusahaan sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 dan kumulatif persentase 10,5, responden yang dikategorikan jarang 1-3 kali sebulan memberikan ide-ide dalam mengembangkan perusahaan sebanyak 29 orang, dengan tingkat keabsahan 76,3 dan kumulatif persentase 86,8, responden yang dikategorikan sering 3-4 kali sebulan memberikan ide-ide dalam mengembangkan perusahaan sebanyak 4 orang, dengan tingkat keabsahan 10,5 dan kumulatif persentase 97,4, responden yang dikategorikan sangat sering 4-5 kali sebulan memberikan ide-ide dalam mengembangkan perusahaan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 100. Dari hal ini diharapkan pimpinan bisa memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan pendapatnya, serta menerima atau menyaring pendapat tersebut sehingga akan menciptakan kepuasan kerja. 4 10.5 10.5 10.5 29 76.3 76.3 86.8 4 10.5 10.5 97.4 1 2.6 2.6 100.0 38 100.0 100.0 Tidak pernah Jarang 1-3 kali sebulan Sering 3-4 kali sebulan Sangat sering 4-5 kali sebulan Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif Ide-ide atau masukan-masukan dalam mengembangkan perusahaan 112 Tabel23 Sumber P : 22 Fc 24 Tabel 23. Adalah tabel frekuensi “Menurut Anda apakah pengadaan kotak saran yang dilakukan oleh perusahaan bermanfaat” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 38 orang, dapat diketahui responden yang dikategorikan tidak bermanfaat pengadaan kotak saran yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 1 orang, dengan tingkat keabsahan 2,6 dan kumulatif persentase 2,6, responden yang dikategorikan kurang bermanfaat pengadaan kotak saran yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 2 orang, dengan tingkat keabsahan 5,3 dan kumulatif persentase 7,9, responden yang dikategorikan bermanfaat pengadaan kotak saran yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 28 orang, dengan tingkat keabsahan 73,7 dan kumulatif persentase 81,6, responden yang dikategorikan sangat bermanfaat pengadaan kotak saran yang dilakukan oleh perusahaan sebanyak 7 orang, dengan tingkat keabsahan 18,4 dan kumulatif persentase 100. Dapat disimpulkan bahwa aspirasi, masukan-masukan, kritikan serta ide-ide yang diterima oleh pihak manajemen selanjutnya akan dilihat mana yang bisa dipakai atau cocok diterapkan di perusahaan. Dan kotak saran juga bermanfaat untuk menampung pendapatnya dalam forum pertemuan, maka diadakan kotak saran yang setiap saat bisa diisi Manfaat pengadaan kotak saran 1 2.6 2.6 2.6 2 5.3 5.3 7.9 28 73.7 73.7 81.6 7 18.4 18.4 100.0 38 100.0 100.0 Tidak bermanfaat Kurang bermanfaat Bermanfaat Sangat bermanfaat Total Valid Frekuensi Persentasi Persentase keabsahan Persen tase Kumulatif 113 oleh suara para bawahan secara tertulis yang bersifat anonym yaitu untuk menjaga atau menjamin kerahasiaan penulis. Ini dilaksanakan untuk mendekati keadaan pegawai sebenarnya serta menciptakan kebebasan kepada para karyawan untuk mengeluarkan isi hatinya.

IV.3.3 Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Media Internal Public Relations dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional antara Media Intranet sebagai Media Internal Public Relations dengan Produktivitas Kerja Karyawan di Kantor PT. Telkom Divre I Sumatra)

0 37 159

Beauty Consultant Dalam Kegiatan External Public Relations Dan Minat Pakai (Studi Korelasional Tentang Peranan Beauty Consultant Oriflame dalam Menumbuhkan Minat Pakai Calon Konsumen Pada Karyawan Contact Center Infomedia Nusantara )

1 53 118

Terpaan Media Eksternal Public Relations Dan Keputusan Pelanggan (Studi Korelasional Terpaan Brosur Grand Swiss-Bell Hotel Medan Dan Keputusan Pelanggan Menginap)

1 50 142

Peranan Internal Public Relations Dan Motivasi Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Internal Public Relations dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan PT. BTN Medan)

1 69 115

Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan)

1 33 107

Internal Public Relations Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Tentang Peranan Kegiatan Internal Public Relations Dengan Motivasi Kerja Karyawan Pada HO PT. Wilmar Group Medan)

7 65 92

Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Kegiatan Employee Relations dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. CIMB NIAGA Tbk Jl. Pemuda No. 14 Medan)

3 48 87

PENGARUH AKTIVITAS INTERNAL PUBLIC RELATIONS TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN ( Studi Pada Hotel Le Grandeur Balikpapan )

1 20 3

BAGIAN PERSONALIA SOLO GRAND MALL SEBAGAI INTERNAL PUBLIC RELATIONS (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Karyawan terhadap Peranan Bagian Personalia Solo Grand Mall Sebagai Internal Public Relations)

0 4 92

Kegiatan Internal Public Relations dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Kegiatan Internal Public Relations PT. Pelabuhan Indonesia 1 Terhadap Motivasi Kerja) Karyawan Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero), Medan )

0 15 160