suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
praktik yang banyak dan teratur.
2. Pengertian Karangan
Untuk memulai mengembangkan diri agar dapat mengarang suatu tulisan apapun, seorang penulis perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami pengertian
karangan. Sebelum merumuskan pengertian karangan, perlu diketahui terlebih dahulu makna kata mengarang. Mengarang berarti „menyusun‟ atau „merangkai‟.
Pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan dengan kegiatan menulis. Cakupan makna kata merangkai mula-mula terbatas pada pekerjaan yang
berhubungan dengan benda konkret seperti merangkai bunga atau merangkai benda lain. Sejalan dengan kemajuan komunikasi dan bahasa, lama-kelamaan
timbul istilah merangkai kata. Lalu berlanjut dengan merangkai kalimat, kemudian jadilah dengan apa yang disebut pekerjaan mengarang. Orang yang
merangkai atau menyusun kata, kalimat, dan alinea tidak disebut perangkai, tetapi penyusun atau pengarang untuk membedakannya misalnya dengan perangkai
bunga. Mengingat karangan tertulis juga disebut tulisan, kemudian sebutan penulis untuk orang yang menulis karangan.
4
Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata, frasa, kalimat, dan alinea yang dipadukan dengan topik dan tema tertentu untuk
memperoleh hasil akhir berupa bandingkan dengan pekerjaan merangkai bunga dengan hasil akhir berupa rangkaian bunga.
5
Karangan berarti merupakan hasil dari proses mengarang, baik dalam menyusun ataupun merangkai. Sesuai pembahasan mengarang di sini dapat
diartikan menyusun atau merangkai kata-kata hingga menjadi suatu kalimat, paragraf, bahkan menjadi sebuah cerita. Wibowo menyebutkan bahwa karang-
mengarang adalah suatu penyampaian pikiran secara resmi atau teratur dalam tulisan, karena disampaikan secara resmi atau teratur, berarti karang-mengarang
4
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa, Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2010, hlm.233
5
Ibid, hlm.234
memiliki mekanisme yang mau tak mau, mesti kita pahami secara sungguh- sungguh.
6
Karang - mengarang di sini merupakan proses penyampaian ide pikiran dari pengarang. Proses penyampaian ide tersebut dilakukan dalam bentuk tulisan
secara teratur hingga menjadi sebuah karangan. Karangan itulah yang dapat mewakili ide pikiran dan perasaan dari pengarang.
Menurut Lado dalam Wibowo, mengarang adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut asalkan mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
7
Selain karangan dapat menerangkan ide pikiran pengarang, karangan juga dapat
menggambarkan suatu hal yang ingin disampaikan pengarang, baik itu berupa gambar, grafik, dll, sehingga karangan juga dapat mewakili pengarang dalam hal
apapun. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa karangan adalah seluruh rangkaian perbuatan seseorang dalam mengolah gagasan, pikiran, dan perasaan yang dituangkan melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami.
Jenis-jenis Karangan
Bentuk penyampaian pikiran dan perasaan kepada orang lain dengan melalui dua bentuk komunikasi yaitu secara lisan dan tulisan. Mengarang adalah
pengungkapan pikiran dan perasaan melalui tulisan. Karangan dapat dibedakan melalui berbagai sudut pandang. Tentang jenis karangan berdasarkan isinya,
karangan dapat digolongkan atas karangan bahasan, karangan lukisan, dan karangan drama.
Berdasarkan penyajian dan tujuan penyampaiannya karangan dapat digolongkan atas lima jenis, yaitu:
a Karangan Deskripsi lukisan
6
Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa Pengorganisasian Karangan pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisi Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003,hlm.56
7
Ibid, hlm.56