Analisis Kesalahan Berbahasa Landasan Teori

kemahiran berbahasanya karena kemahiran berbahasa seseorang ditentukan oleh sejumlah kosakata yang dikuasainya. Semakin besar jumlah kosakata yang dikuasainya semakin leluasa pula dia menetukan kata-kata yang tepat pada saat berbahasa. Untuk memberikan gambaran lebih jelas berikut ini penulis kemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian kosakata. Kosakata adalah perbendaharaan kata. 33 Pendapat lain tentang kosakata yang dikemukakan Keraf yaitu kesatuan-kesatuan arus ujaran yang mengandung suatu makna. 34 Pendapat lain juga dikemukakan oleh Zainuddin bahwa kosakata adalah sebuah kata atau kelompok kata untuk mewakili suatu nama, sifat, bentuk dan jenis benda. 35 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan perbendaharaan kata atau kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa yang mengandung suatu makna. Jadi seseorang yang perbendaharaannya sedikit akan memiliki wawasan yang sempit dalam berkomunikasi dan tidak akan terampil menggunakan bahasanya. Artinya, apa yang terlintas dalam pikirannya itu tidak bisa diungkapkan dengan bahasa yang tepat seperti yang diinginkan, karena ia tidak memiliki wawasan yang cukup untuk mengungkapkan apa yang dipikikannya itu. Dengan demikian, penguasaan kosakata yang banyak sangat menguntungkan kita dalam belajar, bahkan dalam kehidupan sehari-hari dalam berkomunikasi. b. Analisis Kesalahan Kosakata Pemakai bahasa sudah sepatutnya menggunakan kosakata yang dikuasainya dengan tepat. Penggunaan kosakata yang tepat akan menghasilkan tulisan yang enak dibaca. Sebaliknya, jika penggunaan kosakata tidak tepat, tulisan atau pembicaraan tidak mustahil akan membingungkan pembaca atau pendengarnya, akibat pemilihan kata yang kurang tepat, kalimat menjadi samar- 33 Pusat Pembinaan dan Pengembangna Bahasa, KBBI, DP K: Balai Pustaka, 2008, hlm.736. 34 Gorys Keraf, Tata Bahasa Indonesia, Jakarta: Grasindo, 1999, hlm.15 35 Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta: PT. Melton Putra, 1992, hlm.86 samar atau bahkan menggelikan. Ada juga pemilihan kata yang tidak tepat yanag masih dapat dipahami oleh orang lain, tetapi dari segi kaidah bahasa kata yang dipilihnya tidak termasuk kata yang baku. Dalam kaitan inilah, pemilihan kata itu dilakukan dengan cermat, agar kalimat yang disusun dapat dicerna dan dipahami pembaca atau pendengar. Pada umumnya bangsa Indonesia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbahasa daerah. Oleh karena itu, janganlah heran apabila bahasa daerah sebagai bahasa pertama besar pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia. Bahasa daerah itu telah memperkaya bahasa Indonesia, bahkan telah menyerap ke dalam berbagai unsur kebahasaan, seperti: fonologi, morfologi, sintaksis, serta kosakata yang tidak sedikit jumlahnya. Kontak bahasa Indonesia dengan bahasa derah tentu tidak terhindar dari kesalahan. Tidak semua kosakata bahasa daerah dapat secara langsung digunakan dalam bahasa Indonesia. Sering tidak disadari bahwa bahasa Indonesia yang kita gunakan bukanlah bahasa Indonesia yang murni, melainkan bahasa Indonesia yang sudah dipengaruhi oleh bahasa daerah. Pengaruh itu bermacam-macam, ada pengaruh makna kata, pengaruh bentukan kata, dan ada pula pengaruh struktur kalimat. Kesalahan kosakata termasuk ke dalam kesalahan leksikon, yaitu kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat. 36 Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan kosakata dapat dikelompokkan atas: pengaruh kata, pengaruh struktur kata, pengaruh struktur frase dan pengaruh struktur klausa dan kalimat, serta kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat. c. Evaluasi Kesalahan Kosakata Evaluasi pendidikan dan pengajaran dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa. Hal itu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi dilakukan secara langsung pada objek penelitian melalui karangan narasi siswa. 36 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Bandung: Angkasa Bandung, 1988,hlm.198 Dalam penelitian yang penulis lakukan ini adalah ingin mengetahui kesalahan berbahasa dalam bidang kosakata siswa yang berlatar belakang bahasa Betawi pada karangan narasi melalui beberapa teknik, yaitu tes dan angket. 1 Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh indovidu atau kelompok. 37 Teknik tes digunakan pada siswa secara langsung. Teknik tersebut dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes essai yang dilakukan secara langsung oleh siswa dengan membuat karangan narasi. 2 Angket Pengumpulan data melalui angket dilakukan oleh penulis kepada siswa secara langsung untuk mengetahui gambaran tentang kesulitan penggunaan kosakata yang dilakukan oleh siswa kelas VII MTs Negeri Parung sebagai dwibahasawan. Hal tersebut akan mempermudah penulis dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini angket dibuat dengan bentuk campuran. Maksudnya, responden diberikan pilihan untuk menjawab setiap pertanyaan sesuai alternatif jawaban yang telah disediakan atau dapat menuliskan jawaban lain yang sesuai pada alternatif jawaban yang telah dikosongkan. Pertanyaan dalam angket berjumlah 13 pertanyaan.

7. Bahasa Betawi

Pembicaraan mengenai bahasa Betawi, sama halnya seperti pembicaraan mengenai bahasa Indonesia. Bahasa Betawi dan bahasa Indonesia lahir dari bahasa Melayu. Pembicaraan mengenai bahasa Indonesia sama halnya dengan membicarakan bahasa Melayu. Muhadjir mengungkapkan bahwa bahasa 37 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2001,hlm.5

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Leksikal Di Dalam Karangan Pembelajar Bahasa Inggris Pada Politeknik Immanuel Medan

0 36 95

Hiperkorek dalam Karangan Narasi Ekspositori Siswa Kelas II SMP Negeri 2 Tanggul.

0 5 13

Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia Dalam Teks Pidato Siswa Kelas IX Semester Genap SMP Islam Harapan Ibu Tahun Pelajaran 2012/2013

2 46 96

Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa kelas XI Semester Genap Madrasah Aliyah. Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

0 11 90

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

Analisis Kesalahan Morfologi Dalam Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Semester 2 Di Mtsn Tangerang Ii Pamulang Tahun Ajaran 2012/2013

0 8 253

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 180

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52