Seleksi dan ketentuannya Eleman – Elemen Pengembangan Koleksi :

Meski perpustakaan sekolah tidak sedinamis atau heterogen perpustakaan umum, cara segmentasi tetap dapat dilakukan karena sesungguhnya tidak ada pengguna perpustakaan siswa yang berlatar belakang sama. Dengan melakukan segmentasi, pustakawan sekolah dapat mengetahui karakteristik siswa seperti latar belakang ekonomi, tingkat kecerdasan, minat baca, kemawasan informasi terhadap teknologi dan lain-lain.

3. Seleksi dan ketentuannya

Tahap selanjutnya dalam pengembangan koleksi adalah menyeleksi bahan pustaka. Penyeleksian dilakukan setelah staf perpustakaan melakukan penganalisaan pemakai. Karena dari penganalisaan terhadap pemakai dapat diketahui siapa yang menjadi masyarakat pengguna perpustakaan, apa yang menjadi kebutuhan pengguna, bagaimana karakteristik pengguna dan lain-lain. Setelah perpustakaan menganalisa pemakai, maka tahap selanjutnya menyeleksi bahan pustaka yang akan disediakan perpustakaan. Dalam penyeleksian, pustakawan tetap harus mempertimbangkan pemakai user yang dilayani. Hal ini dimaksudkan agar penyeleksian benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Seleksi merupakan proses memutuskan bahan pustaka apa yang dibutuhkan perpustakaan, memutuskan juga pilihan – pilihan diantara informasi – informasi yang subjeknya sama tanpa meninggalkan nilai dan kualitas 30 . Kegiatan penyeleksian adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh bidang Akusisi. Untuk melakukan kegiatan tersebut para seletor harus mengetahui prinsip dasar seleksi bahan pustaka. Ketentuan tentang bagaimana melakukan seleksi, 30 G.Edrwad Evans, h. 28 – 29 siapa yang berhak melakukan seleksi, alat bantu untuk pengembangan seleksi, menjadi tanggung jawab pustakawan yang bertugas dibidang Akusisi. 31 Beberapa hal yang menjadi kriteria umum dalam kegiatan seleksi bahan pustaka yaitu : a. Tujuan, cakupan, dan kelompok pembaca dari bahan pustaka tersebut b. Tingkat kesulitan derajat keterbacaan dari bahan bacaan c. Otoritas, kejujuran dan kredibilitas pengarang dan penerbit dari bahan pustaka tersebut d. Bidang subjek dari bahan pustaka e. Perbandingan dengan bahan pustaka yang sejenis f. Faktor waktu g. Format fisik h. Harga i. Menunjang kurikulum j. Permintaan 32 Setelah kriteria umum dalam penyeleksian, maka dalam penyeleksian juga mempunyai profil penyeleksi atau persyaratan yang harus dimiliki pustakawan dibidang Akusisi yakni sebagai berikut : a. Informet, artinya pustakawan harus selalu mempunyai informasi lengkap mengenai semua terbitan terbaru serta membacanya sehingga dapat memilih yang terbaik dari setiap kelompok. Selain itu juga pustakawan bidang Akusisi perlu memahami beberapa hal antara lain : 1 Harus mengetahui keistimewaan setiap pengarang serta kaitannya dengan pengarang atau subjek tertentu. 2 Mengenal semua penerbit, kekuatan dan kelemahan, serta pelanggaran hukum yang pernah dilakukan oleh penerbit 31 Nelwaty, Pedoman Tekhnis Pengembangan Koleksi Layanan Perpusnas RI., Op Cit ., h.20 22 Siti Maryam, et al., Laporan Penelitian, “ Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Pada Beberapa Perpustakaan Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah Priangan Timur, Bandung: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 1998 h.20 b. Educated, artinya pustakawan harus mempunyai pengetahuan yang luas dan selalu mengikuti perkembangan zaman, serta harus mempunyai pendidikan yang lebih dalam bidangnya. c. Akrab, artinya penyeleksi harus mengenal karakteristik para pengguna secara akrab seperti : 1 Mengenal pendidikan dan pengalaman pengguna 2 Memiliki informasi minat baca masyarakat secara detail dan teliti 3 Mampu mengkaitkan kesulitan membaca pengguna dengan tingkat pendidikannya d. Impartial-Netral, artinya seorang pustakawan dalam melakukan penyeleksian bahan pustaka harus bebas dari segala praduga atau prasangka, sehingga bebas dan adil. e. Mengetahui semua koleksi yang dimiliki perpustakaan, sehingga tahu persis bagaimana yang perlu dikembangkan 33 . Untuk alat penyeleksian yang tujuannya menentukan bahan pustaka yang akan dipilih secara tepat. Soejono Trimo 1986 menyebutkan beberapa alat bantu penyeleksian bahan pustaka yakni sebagai berikut : 34 a. Pakar ahli resources persons, yakni para ahli yang diminta rekomendasinya berkaitan dengan koleksi sesuai dengan bidang ilmunya. b. Bibliografi Current, restrocpevtive local, nasional maupun internasional c. Majalah-majalah professional atau book review dalam harian d. Katalog-katalog penerbit, toko buku, dealer, serta lembaga tertentu 33 Neneng Komariah, et al., Laporan Penelitian, “Pemanfaatan Alat Bantu Seleksi Bahan Pustaka Dalam Kegiatan Pengembangan Koleksi Perpustakaan”, Jatinangor, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2002, h.20 34 Ibid. h.22 Kemudian selain alat bantu di atas ada beberapa alat identifikasi dan verifikasi bahan pustaka yang digunakan seperti kurikulum, Satuan Acara Perkuliahan SAP atau silabus mata kuliah, usulan para guru dan murid 35 . Menurut Soeatminah 36 agar pembinaan koleksi dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam mengadakan seleksi buku pada umumnya : a. Prinsip Relevansi. Koleksi hendaknya disesuaikan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat perguruan tinggi. Perpustakaan perlu memperhatikan jenis dan jenjang program yang ada. b. Prinsip Individualisasi. Pembinaan koleksi hendaknya berorientasi pada minat dan kebutuhan pemakai secara individual atau pribadi agar dapat membantu perkembangannya. Pengguna perpustakaan perguruan tinggi yaitu tenaga pengajar, tenaga peneliti, mahasiswa dan lain-lain. c. Prinsip Kelengkapan. Koleksi hendaknya jangan hanya terdiri dari buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan saja, tetapi juga harus meliputi bidang ilmu yang terkait erat dengan program yang ada secara lengkap. d. Prinsip Kemutakhiran. Koleksi hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui bahan pustaka sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. e. Prinsip Kerjasama. Koleksi hendaknya merupakan hasil kerjasama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi yaitu antara pustakawan, tenaga pengajar, dan mahasiswa. 37 35 Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan, jil 2 Bandung : Penerbit Alumni,1988, h.39 36 Soeatminah, h. 67.

4. Pengadaan