Gugatan Class Action Konsumen Periklanan.

Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 126

1. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan Negeri.

Pengadilan merupakan lembaga formal umum yang biasanya dipakai masyarakat untuk menyelesaikan masalah umum yang dihadapinya, termasuk juga masalah penyelesaian sengketa konsumen. Penyelesaian melalui pengadilan rupanya tidak efektif mengingat jumlah nominal yang diajukan kecil dan biaya proses beracara yang sangat mahal, oleh karena itu tidak semua masalah sengketa konsumen layak di bawa ke pengadilan. Penyelesaian sengketa konsumen di pengadilan negeri ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Gugatan Class Action Konsumen Periklanan.

Gugatan kelompok class action merupakan gugatan perdata biasa yang diajukan oleh satu orang atau lebih atas mana sejumlah orang lain yang mempunyai tuntutan yang sama terhadap tergugat. Gugatan class action ini mengenal adanya wakil kelompok dan orang yang menjadi wakil tersebut mewakili kepentingan hukum mereka sendiri serta mewakili anggota kelas yang lain. Dengan perkataan lain, wakil kelas maupun anggota kelas, keduanya adalah pihak korban atau pihak yang mengalami kerugian. 80 “ suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili kelompok orang yang jumlahnya banyak, Pengertian gugatan perwakilan kelompok ini lebih lanjut dijelaskan dalam Perma No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Perma ini menjelaskan pengertian gugatan Perwakilan Kelompok adalah : 80 Dedi Harianto, Op.,cit, hal 147. Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 127 yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok yamg dimaksud.” Pada pokoknya gugatan kelompok ini disediakan bagi perkaraperkara- perkara yang peristiwanya merupakan peristiwa yang terjadi terhadap sekelompok orang, sedangkan kelompok tersebut dalam jumlah yang besar, sehingga tidak praktis apabila diajukan satu persatu. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat biaya perngadilan. Jadi, pada dasarnya gugatan kelompok dilakukan oleh perwakilan konsumen, berupa perwakilan individual, sekelompok orang atau diwakili oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat LPKSM. Ada beberapa contoh gugatan kelompok yang diajukan oleh konsumen, periklanan di pengadilan, diantaranya gugatan Drs. Janizar DKK V. Pt. Kentanik Super Internasional. 81 81 Drs. Janizar dkk v. PT. Kentanik Super Internasional, Putusan M.A. No. 3138K Pdt1994., perkara yang sama pernah diperiksa oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 237Pdt. G1992PN. Jkt. Tim. Tanggal 6 April 1993 dan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 496Pdt1993PT.DKI Tanggal 7 Februari 1994. Dalam kasus ini para pemilik rumah di Perumahan Nagorong Indah telah sama-sama telah dirugikan akibat gugatan Tergugat Termohon kasasi yang telah mengiklankan fasilitas pemancingan dan rekreasi di kawasan Perumahan yang telah dikelola TergugatTermohon kasasi. Namun setelah para TergugatPemohon Kasasi membeli rumah-rumah dikawasan perumahan Narogong Indah tersebut, fasilitas kolam pancing dan rekreasi seperti yang telah dijanjikan TergugatTermohon Kasasi dalam brosur- brosue perumahannya. Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 128 Untuk memastikan bahwa masing-masing konsumen yang mengajukan gugatan kelompok adalah konsumen yang benar-benar dirugikan akibat perbuatan pelaku usaha, pengadilan akan menilainya berdasarkan bukti-bukti hukum yang diajukan para konsumen sebagai anggota kelompok, misalnya dengan bukti transaksi. Sesuai dengan pasal 46 ayat 1 huruf b. UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu “gugatan atas pelaku usaha dapat dilakukan oleh sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama”. Lebih lanjut dalam penjelasannya dikatakan bahwa “gugatan kelompok atau class action harus dilakukan oleh konsumen yang benar-benar dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, salah satu diantaranya adalah dengan adanya bukti transaksi”. Dalam kasus Drs. Janizar dkk v. PT. Kentanik Super Internasional, pengadilan menilai adanya kepentingan masing-masing konsumen yang menjadi anggota gugatan kelompok berdasarkan perjanjian akad kredit yang dibuat antara konsumen dengan pihak developer.

b. Gugatan Legal Standing konsumen periklanan.