Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 23

D. Keaslian Penulisan

Setelah dilakukan penelitian di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, belum ada terdapat tulisan yang mengangkat mengenai judul skripsi ini, yaitu mengenai “Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasangan Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan HukumYang Merugikan Konsumen”. Dan kalaupun ada terdapat judul skripsi yang hampir sama dengan ini, akan tetapi substansi pembahasannya berbeda.

E. Tinjauan Kepustakaan

Dalam perkembangan dunia periklanan, para pelaku produsen pengiklan, perusahaan periklanan, media periklanan bukan hanya mencari keuntungan semata, namun juga ikut memikul tanggung jawabnya karena secara langsung maupun tidak langsung ikut serta dalam melakukan pelanggaran kode etik periklanan. Berkaitan dengan tanggung jawab pengiklan dapat dikaitkan dengan prinsip Product Liability, yang diartikan sebagai tanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan oleh pemakai atau pengguna suatu produk, atau yang berkaitan dengan barang-barang konsumsi. Product Liability ini dapat diklasifikasikan ke dalam hal-hal yang berkaitan dengan : 15 15 Sabaruddin Juni, “Aspek Hukum Perdata Pada Perindungan Konsumen”, hal.4 “1. Proses produksi; Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 24 yaitu yang menyangkut tanggung jawab produsen atas produk yang dihasilkannya bila menimbulkan kerugian bagi konsumen. Misalnya antara lain menyangkut tanggung jawab kualitas produk, tanggung jawab atas produk yang cacat; baik cacat desain maupun cacat produk dan sebagainya. 2. Promosi NiagaIklan; yaitu yang menyangkut tanggung jawab produsen atas promosi niagaiklan tentang hal ikhwal produk yang dipasarkan bila menimbulkan kerugian produk bagi konsumen. 3. Praktek perdagangan yang tidak jujur; seperti persaingan curang, pemalsuan, penipuan, dan periklanan yang menyesatkan.” Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab iklan termasuk dalam prinsip product liability. Dalam perkembangannya konsep tanggung jawab yaitu kegiatan promosi niaga atau iklan ini adalah dengan memperluas tanggung jawab pelaku usaha tersebut tidak hanya terbatas tanggung jawab atas ketidaksesuaian janji yang terdapat dalam iklan dengan kondisi sebenarnya dari produk yang diperdagangkan pada konsumen. Hal yang melatarbelakangi perkembangan prinsip tersebut adalah adanya pemikiran untuk menempatkan kegiatan periklanan sebagai bagian dari kegiatan perdagangan merupakan dari proses produksi, sehingga sudah sepantasnya janji-janji yang terdapat dalam iklan disesuaikan dengan kondisi produk yang dihasilkan pelaku usaha. Perusahaan Periklanan mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya yang diakui berasal dari pihak pengiklan. Perusahaan periklanan hendaknya berupaya agar tidak menimbulkan atau mendorong terjadinya pelanggaran Etika Pariwara Indonesia. Hal ini menyebabkan adanya tanggung jawab moral pada pihak Perusahaan Periklanan. Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 25 Media periklanan utamanya media massa mempunyai tanggung jawab sebagai saringan filter terakhir, sebelum suatu pesan periklanan sampai kepada masyarakat. Sehingga media periklanan harus ikut bertanggung jawab untuk memilah dan memilih, agar hanya memuat atau menyiarkan pesan-pesan periklanan yang sesuai dengan profil khayalaknya. 16 ganti rugi adalah Ketentuan tentang ganti rugi diatur pada Pasal 1242 s.d. 1252 KUH Perdata. Menurut Mariam Darus Badrulzaman, yang dimaksud dengan 17 Sedangkan di dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ketentuan mengenai ganti rugi diatur pada Pasal 20, yaitu : “ Pelaku usaha periklanan bertanggung jawab atas iklan yang diproduksi dan segala akibat yang ditimbulkan oleh iklan tersebut”. jika perikatan itu bertujuan untuk tidak berbuat sesuatu, maka pihak yang manapun jika yang berbuat berlawanan dengan perikatan, karena pelanggaran itu dan karena itupun saja, berwajiblah ia akan penggantian biaya, rugi dan bunga”. 18 Menurut Kamus Hukum Bahasa Belanda pengertian “onrechtmatig” ialah “melawan hukum atau bertentangan dengan hukum”, sedangkan pengertian “onrechtmatig daad” berarti “perbuatan melawan hukum ataupun perbuatan tanpa hak”. 19 16 Badan Pembinaan Hukum Nasional 1 , “Laporan Akhir Tim Analisis Dan Evaluasi Hukum Tentang Tanggung Jawab Pemasangan Iklan”, Disusun Oleh Tim Kerja dibawah pimpinan Muhammad Budyatna, Jakarta:Departemen Kehakiman Republik Indonesia,19971998 hal.72-77 17 Mariam Darus Badrulzaman, op.cit, hal.22 18 Pasal 1Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 19 Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta: Rineka Cipta,2002, hal.321 Margaretha E. P. Napitupulu : Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Perusahaan Pemasang Iklan Berkaitan Dengan Perbuatan Melawan Hukum Yang Merugikan Konsumen, 2008. USU Repository © 2009 26 Perbuatan melawan hukum yang dijadikan dasar dari gugatan ganti rugi, disebutkan pengaturannya dalam Pasal 1365 KUH Perdata, yaitu :“Tiap perbuatan melanggar hukum yang menimbulkan kerugian terhadap orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menimbulkan kerugian itu, menggantikan kerugian tersebut”. Untuk memahami konsep “perbuatan melawan hukum” itu tidak ditafsirkan secara sempit sebagai perbuatan yang bertentangan dengan undang- undang saja, tetapi juga perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat sendiri, atau bertentangan dengan kesusilaan atau kepatutan dalam masyarakat, baik terhadap diri sendiri maupun barang orang lain.

F. Metode Pengumpulan Data