5
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR GRAFIK vii
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN
1 I.1. Umum
1 I.2. Perumusan Masalah Penelitian
3 I.3. Tujuan Penelitian
4 I.4. Manfaat Penelitian
4 I.5. Ruang Lingkup Penelitian
4 I.6. Sistematika Penulisan
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 II.1. Umum
7 II.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Rute
8 II.2.1. Waktu Tempuh
9 II.2.2. Nilai Waktu
9 II.2.3. Biaya Perjalanan
9 II.3. Perencanaan Volume Lalu Lintas
10 II.3.1. Model Gravity
11 II.6.1.1. Jenis Model Gravity
12 II.6.1.2 . Kalibrasi Model Gravity
15 II.3.2. Kurva Diversi
20
Universitas Sumatera Utara
6
II.6.2.1. Model JICA 23
II.6.2.2. Model Logit Binomial – Regresi Pengali 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 III.1. Umum
35 III.2. Konsep Langkah Penelitian
35 III.3. Gambaran Daerah Studi
36 III.4. Pendekatan Studi
37 III.5. Penjelasan Rencana Kerja
38
BAB IV ANALISA DATA DAN DISKUSI
42 IV.1. Penentuan Jumlah Lalu Lintas Harian Rata – Rata
42 IV.2. Biaya Perjalanan Kendaraan
42 IV.3. Kurva Diversi
65 IV.4. Model Gravity
77 IV.5. Sensitivitas Model
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
89
V.1. Kesimpulan 89
V.2. Saran 91
DAFTAR PUSTAKA 92
Universitas Sumatera Utara
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pasangan Zona Asal – Tujuan antara Dua Rute Gambar 2.2 Urutan Langkah Untuk Kalibrasi Model Gravity
Gambar 3.1 Blok Diagram Metode Penelitian
Universitas Sumatera Utara
8
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Kurva Diversi Nisbah Waktu Tempuh Grafik 2.2 Kurva Diversi Penghematan Waktu Tempuh dan Selisih Jarak Via Tol
Grafik 4.1 Analisa sensitivitas terhadap perubahan tarif tol Golongan I Grafik 4.2 Analisa sensitivitas terhadap perubahan tarif tol Golongan IIA
Grafik 4.3 Analisa sensitivitas terhadap perubahan tarif tol Golongan IIB
Universitas Sumatera Utara
9
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penentuan Lebar Alur dan Bahu Jalan
Tabel 3.1 Bentuk Umum dari Matriks Asal – Tujuan MAT
Tabel 4.1 Nilai waktu yang berlaku di Indonesia
Tabel 4.2 Faktor koreksi konsumsi bahan bakar dasar kendaraan
Tabel 4.3 Konsumsi dasar minyak pelumas
Tabel 4.4 Faktor koreksi konsumsi minyak pelumas terhadap kondisi kekasaran
permukaan Tabel 4.5
Konsumsi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan Ruas 1 Tabel 4.6
Konsumsi minyak pelumas berdasarkan jenis kendaraan Ruas 1 Tabel 4.7
Biaya pemakaian ban berdasarkan jenis kendaraan Ruas 1 Tabel 4.8
Biaya pemeliharaan suku cadang berdasarkan jenis kendaraan Ruas 1
Tabel 4.9 Upah montir berdasarkan jenis kendaraan Ruas 1
Tabel 4.10 Biaya operasi kendaraan Ruas 1
Tabel 4.11 Biaya perjalanan kendaraan Ruas 1
Tabel 4.12 Konsumsi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan Ruas 2
Tabel 4.13 Konsumsi minyak pelumas berdasarkan jenis kendaraan Ruas 2
Tabel 4.14 Biaya pemakaian ban berdasarkan jenis kendaraan Ruas 2
Tabel 4.15 Biaya pemeliharaan suku cadang berdasarkan jenis kendaraan Ruas
2 Tabel 4.16
Upah montir berdasarkan jenis kendaraan Ruas 2
Universitas Sumatera Utara
10
Tabel 4.17 Biaya operasi kendaraan Ruas 2
Tabel 4.18 Biaya perjalanan kendaraan Ruas 2
Tabel 4.19 Konsumsi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan Ruas 3
Tabel 4.20 Konsumsi minyak pelumas berdasarkan jenis kendaraan Ruas 3
Tabel 4.21 Biaya pemakaian ban berdasarkan jenis kendaraan Ruas 3
Tabel 4.22 Biaya pemeliharaan suku cadang berdasarkan jenis kendaraan Ruas
3 Tabel 4.23
Upah montir berdasarkan jenis kendaraan Ruas 3 Tabel 4.24
Biaya operasi kendaraan Ruas 3 Tabel 4.25
Biaya perjalanan kendaraan Ruas 3 Tabel 4.26
Konsumsi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan Ruas 4 Tabel 4.27
Konsumsi minyak pelumas berdasarkan jenis kendaraan Ruas 4 Tabel 4.28
Biaya pemakaian ban berdasarkan jenis kendaraan Ruas 4 Tabel 4.29
Biaya pemeliharaan suku cadang berdasarkan jenis kendaraan Ruas 4
Tabel 4.30 Biaya upah montir berdasarkan jenis kendaraan Ruas 4
Tabel 4.31 Biaya operasi kendaraan Ruas 4
Tabel 4.32 Biaya perjalanan kendaraan Ruas 4
Tabel 4.33 Konsumsi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan Ruas 5
Tabel 4.34 Konsumsi minyak pelumas berdasarkan jenis kendaraan Ruas 5
Tabel 4.35 Biaya pemakaian ban berdasarkan jenis kendaraan Ruas 5
Tabel 4.36 Biaya pemeliharaan suku cadang berdasarkan jenis kendaraan Ruas
5
Universitas Sumatera Utara
11
Tabel 4.37 Upah montir berdasarkan jenis kendaraan Ruas 5
Tabel 4.38 Biaya operasi kendaraan Ruas 5
Tabel 4.39 Biaya perjalanan kendaraan Ruas 5
Tabel 4.40 Biaya perjalanan kendaraan pada seluruh ruas jalan
Tabel 4.41 Data Volume Lalu Lintas, Panjang Jalan, dan Waktu Tempuh
Tabel 4.42 Data Jumlah Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Berdasarkan Kurva
Penghematan Jarak dan Waktu Tempuh Tahun 2007 Tabel 4.43
Data Jumlah Kendaraan yang Melintasi Jalan Eksisting pada Tahun 2010
Tabel 4.44 Data Jumlah Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Berdasarkan Kurva
Penghematan Jarak dan Waktu Tempuh Tabel 4.45
Informasi Persentase Pemilihan Jalan Eksisting dan Jalan Tol Golongan I
Tabel 4.46 Perhitungan Analisis Regresi-Linier Untuk Model Logit Binomial
Selisih Gol I Tabel 4.47
Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan I Tabel 4.48
Perhitungan Analisis Regresi – Linier Untuk Model Logit Binomial Nisbah Golongan I
Tabel 4.49 Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan I
Tabel 4.50 Perhitungan Analisis Regresi Linier Untuk Model Logit Binomial
Selisih Gol IIA
Tabel 4.51 Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan IIA
Universitas Sumatera Utara
12
Tabel 4.52 Perhitungan Analisis Regresi – Linier Untuk Model Logit Binomial
Nisbah Golongan IIA Tabel 4.53
Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan IIA Tabel 5.54
Informasi Persentase Pemilihan Jalan Eksisting dan Jalan Tol Gol IIB
Tabel 4.55 Perhitungan Analisis Regresi – Linier Untuk Model Logit Binomial
Selisih Gol IIB
Tabel 4.56 Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan IIB
Tabel 4.57 Perhitungan Analisis Regresi – Linier Untuk Model Logit Binomial
Nisbah Golongan IIB Tabel 4.58
Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Golongan IIB Tabel 4.59
Data Pegerakan Kendaraan Golongan I Tabel 4.60
Jarak Perjalanan Kendaraan Golongan I Tabel 4.61
Perhitungan Analisa Regresi Untuk Model Gravity Golongan I Tabel 4.62
Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Dengan Model Gravity Gol I
Tabel 4.63 Data Pegerakan Kendaraan Golongan IIA
Tabel 4.64 Jarak Perjalanan Kendaraan Golongan IIA
Tabel 4.65 Perhitungan Analisa Regresi Untuk Model Gravity Golongan IIA
Tabel 4.66 Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Dengan Model Gravity
Gol IIA Tabel 4.67
Data Pegerakan Kendaraan Golongan IIB Tabel 4.68
Jarak Perjalanan Kendaraan Golongan IIB
Universitas Sumatera Utara
13
Tabel 4.69 Perhitungan Analisa Regresi Untuk Model Gravity Golongan IIB
Tabel 4.70 Jumlah Kendaraan Yang Melintasi Jalan Tol Dengan Model Gravity
Gol IIB
Universitas Sumatera Utara
2
ABSTRAK
Peningkatan jumlah lalu lintas pada suatu ruas jalan yang melebihi kapasitasnya akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat jalan alternatif dengan fasilitas yang lebih baik dari jalan eksisting. Pembangunan jalan tol Tanjung Morawa – Tebing Tinggi
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan jalan sehingga para pelaku perjalanan akan berpindah ke jalan yang baru.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah LHR yang akan melintasi jalan tol Tanjung Morawa – Tebing Tinggi. Pada penelitian ini digunakan data lalu
lintas harian rata-rata, kecepatan, panjang jalan, dan waktu tempuh perjalanan yang merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera
Utara.
Dalam penelitian ini digunakan dua metode untuk penentuan jumlah LHR, yaitu : metode kurva diversi dan model gravity. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kendaraan yang akan beralih ke jalan tol berada diantara 45,3,7 - 64, yang dihitung berdasarkan faktor penentu pemilihan rute, yaitu waktu tempuh, jarak, nilai
waktu, dan biaya perjalanan.
Dari hasil analisis sensitivitas diperoleh bahwa perubahan tarif tol akan menyebabkan perubahan probabilitas terhadap pemilihan rute tol. Semakin tinggi
tarif tol, maka semakin sedikit para pelaku perjalanan yang akan menggunakan jalan tol.
Pembangunan jalan tol Tanjung Morawa – Tebing Tinggi ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk untuk mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya
pada ruas jalan Tanjung Morawa – Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB I PENDAHULUAN