bertikai dikarenakan perbedaan pendapat yang terjadi baik dilingkungan masyarakat, agama, perusahaan, sekolah, dan tempat-tempat lain yang
memungkinkan terjadinya sebuah konflik.
2. Transisi dalam Pikiran Konflik
Menurut Stephen P. Robbins yang menyatakan bahwa tepat sekali kalau dikatakan bahwa sudah ada “konflik” mengenai peran konflik
dalam kelompok dan organisasi. Satu aliran pemikiran tela berargumen bahwa konflik harus dihindari, bahwa konflik menandakan suatu salah-
fungsi di dalam kelompok. Kita menyebutnya yakni tradisional.
42
Terdapat tiga perspektif mengenai transisi dalam pikiran konflik menurut Stephen P. Robbins :
a. Pandangan Tradisional.
Pandangan tradisional itu konsisten dengan sikap-sikap yang dominan mengenai perilaku kelompok dalam dasawarsa 1930-an
dan 1940-an. Konflik dilihat sebagai suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurangnya keterbukaan dan
kepercayaan antara orang-orang, dan kegagalan para manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan.
43
b. Pandangan Hubungan Manusia
“Posisi hubungan manusia berargumen bahwa konflik merupakan hal yang wajar dalam semua kelompok dan organisasi. Karena
konflik itu tidak terelakan, aliran hubungan manusia membela penerimaan baik konflik. Mereka merasionalakan eksistensinya”.
44
c. Pandangan Interaksionis
Pendekatan interaksionis mendorong konflik atas dasar bahwa kelompok yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung
menjadi statis, apatis dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi. Oleh karena itu, sumbangan utama dari
pendekatan interaksionis mendorong pemimpin kelompok untuk
42
Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Prenhallindo, 1996, Cet. 2 h. 125.
43
Ibid.
44
Ibid.
mempertahankan suatu tingkat minimum berkelanjutan dari konflik, cukup untuk membuat kelompok itu hidup, kritis diri dan
kreatif.
45
Dari pendapat mengenai transisi dalam pemikiran konflik tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu aliran pemikiran
menyatakan bahwa konflik itu harus dihindari, karena konflik menandakan suatu salah fungsi di dalam kelompok dan dalam
transisi pemikiran konflik pendapat tersebut sebagai pandangan tradisional. Dan dalam transisi dalam pikiran konflik terdapat tiga
perspektif, yang pertama yaitu yang tadi telah disebutkan yakni pandangan tradisional, kemudian pandangan hubungan manusia, dan
yang terakhir yaitu pandangan interaksionis. Dari ketiga perspektif tersebut, semua memiliki pandangannya masing-masing mengenai
konflik seperti yang telah penulis paparkan diatas menurut pendapat Stephen P. Robbins.
3. Sumber-Sumber Konflik