PENUTUP Pola Komunikasi Antarpribadi Nonverbal Penyandang Tuna Rungu (Studi Kasus Di Yayasan Tuna Rungu Sehjira Deaf Foundation Joglo-Kembangan Jakarta Barat)

oleh seseorang komunikator untuk memberitahu guna merubah sikap, pendapat dan prilaku baik secara langsung atau tidak, dan yang terpenting adalah dalam proses penyampaian pesan itu harus jelas, agar tidak terjadi salah faham. 2 Salah satu jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila banyak orang yang menganggap bahwa komunikasi interpersonal mudah dilakukan, semudah orang makan dan minum. Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang secara langsung dilakukan oleh perorangan dan bersifat pribadi melalui medium tidak langsung atau tidak menggunakan medium. Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka face to face communication , percakapan melalui telepon, surat menyurat, merupakan salah satu bentuk komunikasi. 3 LittleJohn 1991 mendefinisikan komunikasi adalah suatu interaksi antar individu-individu. Agus M. Hardjana mengatakan komunikasi sebagai interaksi tatap muka antara dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung pula. 4 Deddy Mulyana juga mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang terjadi antara orang secara tatap 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h. 11. 3 Liliweri, Alo, Komunikasi Antar Pribadi, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010, h. 8. 4 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, h. 35 muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal ataupun nonverbal. Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya. “The interpersonal communication book ” mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera. 5 Komunikator yang efektif adalah komunikator yang mampu mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua belah pihak dalam interaksi yang efektif. 6 Apabila komunikasi berlangsung dalam tatanan interpersonal tatap muka dialogis timbal balik face to face dialogical reciprocal ini dinamakan interaksi simbolik. Dengan demikian komunikasi didefinisikan sebagai interaksi atau aksi sosial bersama individu-individu mengenai apa yang mereka lakukan. 7 Komunikasi adalah pertukaran informasi, sehingga setiap individu yang berinteraksi dapat dengan mudah dalam penyampaian dan penerimaan pesan. Namun, berbeda bagi yang memiliki keterbatasan kemampuan secara fisik maupun mental yang demikian, serta kecacatan pendengaran seperti tuna rungu. Bahkan ada kalanya 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, h. 30. 6 Joseph A. Devito, Komunikasi AntarManusia, Tangerang selatan: PT. Karisma Publishing Group, 2011, h. 5. 7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung:Citra Aditya Bakti, 2007, h. 390.