Penutup ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH (PILKADA) KOTA TANGERANG SELATAN 2010

26 opini yang terbentuk secara tersirat dalam pewacanaan media sangat dipengaruhi oleh proses pembuatan atau pengkonstruksian realitas. Proses konstruksi realitas, prinsipnya adalah setiap upaya menceritakan konseptualisasi sebuah peristiwa, keadaan atau benda tak terkecuali mengenai hal- hal yang berkaitan dengan politik adalah usaha mengkonstruksi realitas. 2 Bahasa merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Konstruksi realitas ini berawal dari persepsi terhadap suatu objek yang kemudian hasil dari pemaknaan melalui proses persepsi ini diinternalisasikan ke dalam sebuah wacana. Objek kajian media massa dalam mengkonstruksi realitas terdiri atas konstruksi realitas sosial dan konstruksi realitas politik. Kedua konstruksi ini memiliki kajian yang berbeda yang saling mempengaruhi. Media massa dapat berperan dalam mengkonstruksi suatu peristiwa untuk membentuk realitas sosial. Pendekatan konstruksi realitas sosial telah menjadi gagasan penting dan populer dalam ilmu sosial. Menurut Keneth Gargen, konstruksi sosial memusatkan perhatiannya pada proses dimana para individu menanggapi kejadian di sekitarnya berdasarkan pengalaman mereka. 3 Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi melalui tiga proses simultan, yaitu objektivasi interaksi sosial, eksternalisasi Penyesuaian diri, internalisasi proses identifikasi diri. 4 Ketiga proses tersebut terjadi secara alamiah melalui bahasa antara individu dengan individu lainnya dalam masyarakat. Peter Berger memandang masyarakat 2 Peter Berger L dan Thomas Luckman, The Social Construction of Reality, A Treaties in The Sociology of Knowledge, New York: Anchor Books, 1967, h. 34-46; dalam Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Jakarta: Granit, 2004, h. 12 3 Sasa Djuarsa Sendjaja Ed. 9, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005, h. 83 4 Burhan Bungin ed 2, Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana, 2007, h. 20 27 sebagai produk manusia dan manusia sebagai produk masyarakat. 5 Masyarakat sebagai produk manusia maksudnya adalah struktur sosial yang eksislah yang lebih penting bagi tindakan dan persepsi manusia. Sedangkan manusia sebagai produk masyarakat maksudnya adalah manusia digambarkan sebagai entitas yang otonom melakukan pemaknaan dan membentuk masyarakat. Manusia yang membentuk realitas, menyusun institusi dan norma yang ada. Teori konstruksi sosial berada diantara keduanya. Proses berpikir dialektis Berger dikemukakan melalui tiga momen simultan yakni objektivasi, eksternalisasi, dan internalisasi. 6 Objektivasi interaksi sosial adalah kemampuan manusia memanifestasikan diri dalam produk kegiatan manusia yang tersedia, baik bagi produsen-produsennya maupun orang lain. Pada tahap ini sebuah produk sosial berada pada proses institusionalisasi. 7 Salah satu contoh objektivasi yang sangat penting adalah signifikansi yakni pembuatan tanda oleh manusia yang kemudian tanda-tanda tersebut dikelompokan dalam sebuah sistem seperti bahasa. 8 Bahasa mempunyai fungsi mendasar untuk menamai atau menjuluki suatu objek atau peristiwa. 9 Eksternalisasi penyesuaian diri adalah penyesuaian diri dengan dunia sosio cultural sebagai produk manusia. Jika binatang lahir ke dunia sudah ditentukan sepenuhnya oleh instinktualnya, diarahkan pada suatu lingkungan yang khas spesiesnya. Pada manusia berbeda, dunia manusia dibentuk oleh aktivitas manusia sendiri. Oleh karena itu, keberadaan manusia adalah sebagai penyeimbang antara 5 Ibid, h. 10 6 Ibid, h. 16 7 Ibid, h. 19 8 Ibid, h. 29-30 9 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya, 2005 h. 242