Pengertian Perceraian SEBAB DAN AKIBAT PERCERAIAN

BAB II SEBAB DAN AKIBAT PERCERAIAN

A. Pengertian Perceraian

“Putusnya Perkawinan” adalah istilah hukum yang digunakan dalam undang-undang perkawinan untuk menjelaskan “perceraian” atau berakhirnya hubungan perkawinan antara seorang pria dengan wanita yang selama ini hidup sebagai suami isteri. 1 Perceraian adalah suatu pemutus hubungan dalam suatu perkawinan antara suami isteri. Perceraian dapat dilakukan apabila sudah ada ikatan yang dijalain antara pria dan wanita. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya juga diriwayatkan dengan sahih dari Ali R.A, Jabir bin abdullah R.A, Ibnu Abbas R.A, dan Aisyah R.A, yang berbunyi : حﺎﻜ ﺪْ ْ ﱠﻻا ق ﻃ ﻻ ﱠﻠﺳو ْﻴﻠ ﷲا ﱠﻰﻠﺻ ﷲا لﻮﺳر لﺎًﻗ .. اور ﺪﺟ ﻴ ا ﻴ ﺷ ﺮ Artinya : Rasulullah SAW bersabda “tidak ada thalaq kecuali sesudah nikah ” 2 Thalaq menurut pengertian bahasa adalah pelepasan ikatan yang kokoh. Kata thalaq itu diambil dari kata “ithlaq” yang berarti melepaskan dan membiarkan. 3 1 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia antara Fiqih Munakahat dan Undang-undang Perkawinan , Jakarta : Prenada Media, 2006 , cet. Ke-1, h. 189 2 Ibnu Rusyd, Terjemah Bidayatul Mujtahid, Semarang : C.V. asy Syifa, 1990, cet.Pertama. h. 523 13 14 Yang dimaksud dengan thalaq adalah pemutusan tali perkawinan. 4 Dalam Al-Munawir kamus Arab Indonesia, cerai adalah terjemahan dari bahasa Arab قﻼﻄﻟا yang secara bahasa artinya melepaskan ikatan. 5 Prof. Subekti SH mengatakan bahwa perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan satu pihak dalam perkawinan itu. 6 Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwa perceraian dapat terjadi karena thalaq atau gugatan perceraian. Thalaq merupakan hak cerai bagi suami sedangkan gugatan cerai adalah hak cerai isteri dengan alasan yang telah diatur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 116. Thalaq menurut bahasa artinya melepaskan ikatan. Menurut istilah agama artinya melepaskan ikatan perkawinan nikah. 7 Thalaq menurut istilah syara’ ialah melepaskan ikatan perkawinan dengan mengucapkan lafal thalaq atau yang searti dengannya. 8 Sayid Imam Muhammad bin Ismail Al-Kahlani, mengatakan ﺪﻘﻋ ﺣ ١ ﻳوﺰﺘﻟ ﺞ artinya melepaskan ikatan perkawinan. 9 3 As Shan’ani , Subulussalam, terj. Drs. Abu Bakar Muhammad, Surabaya : Al-Ikhlas, 1995 , jilid 3, cet 1, h.609 4 Syaikh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, terj. M. Abdul Ghoffar, EM, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2005 , cet ke 4, h.207 5 Ahmad Warson Munawir, Al-Munawir ; Kamus Arab Indonesia, Surabaya : Pustaka Progresif, 1997 cet ke 14, h.861 6 Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta : PT. Intermasa, 1995 , cet ke 27, h.42 7 Moh. Rifa’i, Drs. Moh. Zuhri, Drs. Salomo, Tarjamah Khulashah Kifayatul Akhyar, Semarang : C.V Toha Putra,tt , h.307 8 Peunoh Dally, Hukum Perkawinan Islam Suatu Studi Perbandingan dalam Kalangan Ahlus-Sunnah dan Negara-negara Islam , Jakarta : Bulan Bintang, 1998 , h.247 15 Dalam ensiklopedi Islam Indonesia thalaq diartikan sebagai pemutusan ikatan perkawinan yang dilakukan oleh suami terhadap isteri secara sepihak dengan menggunakan lafal “thalaq” atau seumpamanya. 10 Definisi thalaq mazhab Hanafi dan mazhab Hambali mendefinisikan thalaq sebagai pelepasan ikatan perkawinan secara langsung atau pelepasan ikatan perkawinan di masa yang akan datang. Yang dimaksud “secara langsung” adalah tanpa terkait dengan segala sesuatu dan hukumnya langsung berlaku ketika ucapan thalaq tersebut dinyatakan suami. Sedangkan yang dimaksud “di masa yang akan datang” adalah berlakunya hukum thalaq tersebut tertunda oleh sesuatu hal. 11 Mazhab Syafi’i mendefinisikan thalaq sebagai pelepasan akad nikah dengan lafal thalaq atau yang semakna dengan lafal itu. Sedangkan mazhab Maliki mendefinisikan thalaq sebagai suatu sifat hukum yang menyebabkan gugurnya kehalalan hubungan suami isteri. 12 Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa thalaq merupakan pemutus hubungan suami dan isteri serta hilanglah pula hak dan kewajiban sebagai suami isteri. Meskipun dalam pengucapan thalaq menggunakan lafal-lafal tertentu, namun penekanannya dimaksudkan 9 Sayid Al-Imam Muhammad Ibnu Ismail Al-Kahlani, Sulubussalam, Bandung : Dahlan, tt , h.168 10 Departemen Agama, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta : Direktorat Jendral Pembinanaan Kelembagaan Agama Islam Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi IAIN, 1987 1988 M jilid 3, h.940 11 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, “Thalaq” Ensiklopedi Islam, Jakarta : PT. Ichtiar Baru an Hoeve, 1994 , cet ke 3, jilid 5, h.53 12 Ibid, h. 53. 16 bertujuan yang sama yaitu untuk berpisah antara suami isteri, dalam artian putusnya perkawinan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa thalaq merupakan hak suami, akan tapi tidak hanya suami yang dapat melakukan pemutusan hubungan perkawinan, tetapi isteri juga dapat melakukan hal tersebut dengan cara menebus dirinya, supaya suaminya dapat menjatuhkan thalaq kepadanya. Perceraian semacam ini dinamakan perceraian karena khulu’.

B. Macam-macam Perceraian