Nusyuz Isteri Nusyuz suami terhadap Isteri

45 5. Penganiayaan dengan jumlah 76; kekerasan dalam rumah tangga atau yang lebih sering kita kenal KDRT yaitu sebuah bentuk tindakan represif yang biasanya dilakukan oleh pihak suami terhadap istri sehingga menimbulkan penganiayaan. Penganiayaan ini membuat pihak istri menjadi berontak dan perceraian adalah sikap yang biasanya dilakukan oleh pihak istri kepada suami. 6. Gangguan pihak ketiga dengan jumlah 156; kasus seperti ini biasanya sering kita dengar dengan main serong atau selingkuh yang menimbulkan kemarahan besar antara salah satu pihak yang berada pada posisi setia. Persoalan selingkuh ini biasanya memberikan rasa kecewa cukup mendalam sehingga hilangnya rasa cinta, kasih dan sayang dalam sebuah rumah tangga. 7. Tidak ada keharmonisan dengan jumlah 382; faktor kasus cerai yang terakhir ini bisa terjadi dari berbagai macam sebab, mulai dari ekonomi sampai pada perasaan. Hanya saja, faktor yang cukup fundamental sebab perceraian semacam ini adalah tidak adanya cinta kasih dan sayang antara kedua belah pihak.

C. Alasan Mengajukan Perceraian

Penyebab terjadinya perceraian muncul ketika terjadinya kekisruhan rumah tangga yang mungkin tidak dapat dicegah lagi, antara lain:

1. Nusyuz Isteri

Nusyuz bermakna kedurhakaan yang dilakukan seorang isteri terhadap suami. Hal ini dapat terjadi berupa pelanggaran-pelanggaran dari 46 garis norma kehidupan isteri. Pelanggaran tersebut, bisa berupa penyelewengan yang bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga. Tidak mentaati perintah suami pun bisa menjadi prioritas terjadinva perceraian. Berkenaan dengan hal ini Allah SWT memberikan tuntunan bagaimana mengatasi nusyuz istri agar tidak terjadi perceraian 8 ; Allah SWT, berfirman dalam surat An-Nisa: 4 43, yang artinya: “Wanita-wanita yang kamu khawatir berbuar nusyuznya maka nasihatilah mereka dan pisahkan diri dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Dalam penjelasan surat an-Nisa tersebut Al-Quran memberikan pilihan-pilihan kepada suami sebagai berikut: a. Apabila isteri berbuat salah, agar ditegur dan dinasehati dengan cara yang ma’ruf supaya dia tidak mengulangi kesalahannya kembali. b. Pisah ranjang atau pisah rumah. Hukuman ini di maksudkan untuk hukuman yang bersifat psikologis. Tujuannya agar isteri merenungi semua kesalahan yang dilakukannva terhadap suami. c. Hukuman yang terakhir ini merupakan pilihan yang ditawarkan oleh tuntunan al-Quran, yaitu dengan cara memukulnya. Dalam memukul istri yang, berbuat nusyuz haruslah di bagian-bagian yang tidak membahayakan.

2. Nusyuz suami terhadap Isteri

Bukan hanya isteri yang berbuat nusyuz, akan tetapi suami yang notabene sebagai penanggung jawab bisa, bahkan kerap melakukan 8 Ahmad Rafiq, hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press, 1995, h. 269-272. 47 nusyuz. Kelalaian dengan cara tidak memberikan nafkah lahir maupun batin, tindak kekerasan, maupun perselingkuhan merupakan hal-hal yang sering terjadi dalam diri suami. 9 Firman Allah SWT: ⌧ ☺ ☺ ☯ ⌧ ☯ ⌧ ⌧ ☺ ☺ Artinya: “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz, atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenarnya, dan perdamalan itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu menggaull istrimu dengan baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, maka sesungguhnya Allah adalah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. An-Nisa : 128 Dijelaskan pada ayat di atas, seorang isteri hanya dianjurkan agar sabar, dan dikaruniai hak-haknya untuk sementara waktu yang tujuannya tidak lain, agar tidak terjadi perceraian

3. Terjadinya Syiqoq pertengkaran