Deskripsi Lokasi Penelitian .1 Gambaran Umum Usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Usaha UD. Martabe adalah salah satu usaha yang menjual oleh-oleh khas kota Tarutung yaitu Kacang Sihobuk. Usaha ini didirikan pada tahun 1990 oleh sepasang suami istri yaitu Bpk. Sudin Panjaitan dan Ibu. Nurmala Manalu. Namun, semenjak Bpk. Sudin Panjaitan meninggal, usaha kacang sihobuk UD. Martabe ini kemudian dikelola oleh ibu nurmala manalu dan anak-anaknya. Usaha yang terletak di Jln. Balige KM 11 Silangkitang Tarutung ini merupakan usaha kacang sihobuk pertama yang ada di kota Tarutung dan masih bertahan sampai sekarang. Nama “Martabe” diambil dari nama anak pertama dari pasangan Bpk. Sudin Panjaitan dan Ibu. Nurmala Manalu. Selain itu nama “Martabe” juga dapat dijadikan singkatan dari “Marsipature Hutana Be” yang artinya mengembangkan kampung kelahiran. Pada tahun 1996, UD. Martabe mendapatkan hak paten sebagai usaha kecil yang memiliki merek tersendiri yaitu Martabe . Usaha ini bertumbuh menjadi besar karena konsistensinya dalam memproduksi produknya dengan menggunakan bahan baku yang bagus serta mengolah kacang dengan cara manual yaitu, proses penggongsengan dengan tenaga kerja manusia. Usaha kacang sihobuk UD. Martabe ini juga sudah mendapat izin penjualan dari Badan Pemeriksa Makanan dan Obat BPOM. UD. Martabe Universitas Sumatera Utara juga sering mendapatkan undangan untuk menghadiri acara yang dibuat oleh perkumpulan UKM daerah setempat dikarenakan kualitas produk yang baik. Pada tahun 2003, karena keseriusan UD Martabe dalam menjaga kualitas kacang sihobuknya, ia pun mendapatkan Piagam Bintang Satu dari Keamanan Pangan oleh BPOM Sumatera Utara. Saat ini UD. Martabe merupakan salah satu usaha kacang sihobuk yang laku dan banyak peminatnya. Hal ini terlihat dari toko yang selalu ramai dikunjungi. Saat ini UD. Martabe hanya menjual produknya melalui toko. Ada dua jenis produk kacang yang dijual yaitu kacang yang berkulit dan kacang yang sudah dikuliti. Kacang dimasak menggunakan api dari kayu yang dibakar dan digongseng dengan menggunakan pasir diatas sebuah belanga panci besar. Dengan cara manual ini rasa dari kacang tetap terjaga keasliannya dan dijamin enak. Dalam satu hari, UD. Martabe dapat menjual 40 kaleng kacang sihobuk Martabe. Sedangkan dalam hal memproduksi, UD. Martabe mampu menghasilkan kacang sihobuk sebanyak 300 kaleng dalam satu minggu. Ibu Nurmala Manalu memperkerjakan 10 orang karyawan untuk membantunya dalam memproduksi kacang sihobuk, dari mulai memproses pemilihan kacang sihobuk, menggongseng kacang sihobuk, hingga proses terakhir yaitu dalam pengemasan kacang sihobuk. ibu Nurmala Manalu memanfaatkan anak-anaknya untuk menjaga toko yang mereka miliki. Universitas Sumatera Utara Menurutnya, ia dapat lebih mempercayainya jika anak-anaknya ikut terjun dalam membantunya menjaga usaha UD. Martabe ini. Adapun proses dalam memproduksi kacang sihobuk adalah sebagai berikut : 1. Kacang direndam selama satu malam. 2. Kacang lalu digongseng di sebuah balanga balanga = panci besar yang didalamnya berisi pasir 3. Dalam proses penggongsengan kacang, kacang harus terus diaduk, tidak boleh berhenti. Hal ini dilakukan agar kacang masak merata, tidak ada yang terlalu masak. 4. Kacang dimasak diatas api kayu bakar. 5. Setelah kacang matang, kacang akan dipilah – pilah yang mana yang baik untuk dijual. 6. Kemudian, kacang sihobuk muali dikemas. Harga kacang sihobuk UD. Martabe ditawarkan beragam disesuaikan dengan ukuran kacang. Untuk harga kacang yang sudah dikuliti adalah Rp.5000 untuk ukuran kecil dan Rp. 10.000 untuk ukuran besar. Sedangkan harga untuk kacang sihobuk yang masih memiliki kulit adalah sebagai berikut : 1. Bungkus ukuran kecil = Rp.5.000,00 2. Bungkus ukuran sedang = Rp. 10.000,00 3. Bungkus ukuran besar = Rp. 20.000,00 4. Kaleng ukuran besar = Rp. 200.000,00 Universitas Sumatera Utara Kendala yang sering dialami oleh UD. Martabe adalah persediaan bahan baku kacang tanah. Pengadaan bahan baku kacang tanah sebagai pembuatan kacang sihobuk, memiliki hubungan yang erat dengan sektor pertanian. Sistem pembeliaan bahan baku dilakukan berdasarkan pesanan yang dibutuhkan. UD. Martabe telah memiliki beberapa langganan tertentu, sehingga apabila mereka memerlukan kacang tanah, maka mereka akan langsung memesan kepada langganannya. Kacang tanah yang diperoleh oleh UD. Martabe berasal dari para petani kacang yang ada di daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Karena hampir semua kecamatan di Tapanuli Utara menghasilkan tanaman kacang tanah. Namun, jika persediaan kacang tanah di daerah Tapanuli Utara yang dibutuhkan oleh UD. Martabe tidak memenuhi pesanan, terkadang UD. Martabe membeli kacang tanah dari kecamatan-kecamatan yang ada disekitar maupun dekat dengan kecamatan Tarutung. Daerah-daerah pemasok bahan baku kacang tanah tersebut antara lain kecamatan Andiankoting, Sipaholon, Pangaribuan, Garoga, Sipahutar, Siborong-borong, Muara, Parlilitan, dan Pangururan. Kacang tanah yang dibeli oleh UD. Martabe adalah kacang tanah yang telah memenuhi syarat kualitas. Kualitas kacang tanah yang dimaksud adalah kacang yang harus benar-benar kering. Karena kekeringan kacang tanah ini akan mempengaruhi rasa dan kegaringan kacang yang dihasilkan. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah kacang tanah tidak boleh pecah dan kosong. Karena, apabila kacang tanah yang diolah kosong maka akan mengakibatkan cepat gosong sehingga akan mempengaruhi kualitas kacang Universitas Sumatera Utara sihobuk lainnya. Selain itu, kacang sihobuk tersebut juga akan menimbulkan bau asap atau bau gosong. Bila hal ini terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi pihak UD. Martabe sendiri. 4.2 Uji Instrumen 4.2.1 Uji Validitas