132 kesejahteraan sosial masyarakat baik dari aspek ekonomi, sosial budaya, dan
pembangunan sarana dan prasarana.
3.3.1 Aspek Ekonomi
Implementasi perkebunan sawit di Aceh Singkil secara langsung berdampak pada masyarakat dari aspek ekonomi. Dengan pengelolaan perkebunan
sawit akan memberikan kontribusi baik dalam hal pendapatan daerah Aceh Singkil, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dilihat dari luar areal
perkebunan dan jumlah produksi sawit yang besar di Aceh Singkil idealnya dapat memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
khususnya secara ekonomi. Produksi sebesar 357.593 ton sawit harusnya mampu menyediakan banyak lapangan kerja di luas areal yang mencapai 77.502 Ha.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kabupaten Aceh Singkil Pertanian dan kehutanan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di tahun 2012-2015 yaitu
mencapai Rp 439.897,1 Milyar. Sementara untuk pendapatan asli daerah Aceh Singkil tahun 2015 sebesar Rp 39.375,69 Milyar.
Tabel 3.2 Pertumbuhan Domestik Bruto Kabupate Aceh Singkil Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2012-2015 Milyar
Universitas Sumatera Utara
133 Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Aceh
Singkil Kemudian dibidang pertanian dan kehutanan sektor perkebunan sawit
merupakan sektor terbesar dan memiliki lahan yang lebih luas. Jika dihubungkan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Daerah Kabupaten
Aceh Singkil mengatakan : “Dampak ekonomi dengan adanya perkebunan sawit masyarakat miskin
akan mendapatkan lahan sekitar 20 dari perjanjian HGU dengan perusahaan. Kemudian masyarakat mendapatkan lapangan pekerjaan dari
perusahaan perkebunan sawit, hal ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kemudian dalam pelaksanaanya pemerintah akan mendorong
kerja sama dengan masyarakat dalam bentuk sosialiasi tentang cara penanaman dan perawatan sawit, sehingga masyarakat yang berkebun
sawit dapat meningkat hasil produksinya. Ketika produksi masyarakat meningkat maka pendapatan masyarakat juga meningkat
106
.” Dari data wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa implementasi dari
kebijakan pengelolaan perkebunan sawit di Aceh Singkil memberikan kontribusi
106
Drs.Azmi. Op.Cit
Universitas Sumatera Utara
134 yang besar terhadap masyarakat dan daerah. Kemudian dalam implementasi
pengelolaan produksi perkebunan sawit di kabupaten Aceh Singkil masih memberikan dampak yang berbeda bagi sebagian masyarakat di Aceh Singkil.
Berbeda dengan yang dikatakan oleh sekretaris daerah Aceh Singkil, melalui tanggapan yang diberikan oleh kepala desa blok 7 mengatakan :
“Pengelolaan perkebunan sawit memang memberikan dampak terhadap pendapatan masyarakat , tapi bagi yang memiliki lahan perkebunan sawit
yang paling diuntungkan. Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan hanya sebatas jadi pekerja seperti memanen, merawat, dan menjaga.
Pendapatannya jelas sangat berbeda kalau masyarakat dengan pemilik lahan. Kalau pendapatan masyarakat dari kerja bagi pengusaha sawit
antara 50 rb- 100 rbhari, akan tetapi belum tentu kerja setiap hari
”
107
. Disisi lain tedapat perbedaan pendapat oleh pihak perusahaan yang
meyatakan bahwa implementasi perkebunan sawit terhadap kesejahteraan masyarakat sudah dilakukan oleh perusahaan melalui program dana CSR
Corporate Social Control, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan bantuan terhadap fasilitas masyarakat seperti pemberian lahan untuk sekolah, dan
beasiswa. Hal tersebut dipaparkan oleh HumasCDO perusahaan PT. Lembah Bhakti Hadi Sukoco, Amd, menyatakan :
“kontribusi pengelolan perkebunan sawit oleh perusahaan kami yaitu dengan menyediakan dana CSR, dari perusahaan PT Lembah Bhakti
menyediakan dana sebesar 2 Mtahun, dana tersebut digunakan untuk membangun posyandu, sekolahtingkat sd, pemberdayaan ibu-ibu dengan
bercocok tanam buah naga, hal ini dijalankann awal tahun 2016. perusahaan juga melakukan pelatihan petani sawit. Akan tetapi hal ini baru
dijalankan. Pelaksanaan kegiatan memakai dana CSR tahunan. Untuk
107
Sutardi, Op.Cit
Universitas Sumatera Utara
135 pembangunan infrastruktur tidak ada, akan tetapi jika ada jalan rusak kita
bantu alat berat
108
. ”
Kemudian dalam pemaparannya ditambahkan bahwa dalam menjalankan dana CSR masyarakat, dikelola oleh perusahaan secara sendiri dan tidak bekerja
sama dengan pemerintah. Ditambah lagi dalam memenuhi pajak perusahaan , perusahaan menerapkan kebijakan pemotongan pajak kepada pekerjanya. Dari
hasil wawancara diatas dapat kita kaji bahwasanya dampak pengelolaan perkebunan sawit memberikan dampak yang berbeda kepada setiap lapisan di
masyarakat. Bagi pemilik lahan memberikan keuntungan dari hasil produksi sawit sedangkan masyarakat yang tidak memiliki lahan mendapatkan penghasilan dari
hasil bekerja dengan pemilik lahan sawit.
3.3.2 Aspek Sosial Budaya