Value Added Tax Multiplier

Gambar 2 Untu lima krit Sektor ya memiliki keterkaitan langsung memiliki k dan e Se mempuny dapat dik tersebut m sektor listr Sekt Sabang, k differenti Lem 7. Nilai Va Sabang uk identifik teria yakni; ang mempu keterkaitan n ke belaka dan tidak keterkaitan ektor yang yai 3 tiga atakan seba maka sektor rik dan sekt tor tersebut karena mem ial shift P Pemer mbaga Keuangan Ta Angkutan Su Pe P P alue Added Tahun 2010 kasi sektor u ; a Sektor unyai nilai S n ke depan ang yang re langsung langsung d memiliki e dari 5 lim agai sektor unggulan d tor perdagan t mampu m miliki sektor positif, ket Perorangan dan Rum Hiburan dan Sosial Kemas rintahan Umum P Jasa P Sewa anpa Bank Jasa Pe Ko Jasa Penunjang ungai, Danau Peny Angkutan J erdagangan Besar d A Industri P Pertambangan dan P K Peternakan dan Hasi Tanaman Pe Tanaman Bahan Tax Multipl unggulan di r basis yang SSA differ n yang rela elatif tinggi, ke depan dan tidak lan efek multipl ma kriteria r unggulan. di Kota Saba ngan besar d mendorong r basis LQ terkaitan ke 1 1, 2 1, 1, 1,0 1 2 2 1 1, 1, 1 1, 2 1, 1, 1, 2 1, 1, 0.0000 5 mahtangga n Rekreasi syarakatan Pertahanan Perusahaan Bangunan enunjang … Bank omunikasi Angkutan yebrangan Jalan Raya Restoran H o t e l dan Eceran Bangunan Air Bersih Listrik engolahan Penggalian Kehutanan Perikanan il-hasilnya erkebunan n Makanan lier Sektor- Kota Saban g dianalisis rential shift atif tinggi , d Sektor yang relat ngsung ke b lier yang b yang diber . Atas dasa ang adalah: dan eceran. pertumbuh 1, sektor edepan dan ,5039 ,3121 2,2980 2,7293 2776 1360 0552 2,9681 2,6674 ,6609 2,0857 2.0076 ,4588 ,3123 1508 1,9310 ,3052 2,2236 1062 ,4076 ,3015 2,0160 ,4517 2342 .0000 10.000015.00 -Sektor Pere ng ditentuka dengan me t positif, dan sektor r yang mem if tinggi d belakang ya esar. Jika s rikan, maka ar kriteria sektor indu han perekon yang memp n kebelakan 00020.000025.0000 ekonomian an berdasar etode LQ c Sektor r yang mem miliki keterk dan sektor ang relatif ti salah satu s a sektor ter sektor ung ustri pengol nomian di punyai nilai ng relatif b 34,10 030.000035.000040 Kota rkan 5 1, b yang miliki kaitan yang inggi, sektor rsebut gulan lahan, Kota i SSA besar, 34 0.0000 99 keterkaitan langsung dan tidak langsung kedepan dan kebelakang relatif besar dan juga mempunyai nilai multiplier yang tinggi bila dibandingkan dengan sektor- sektor ekonomi lainnya. Apabila kenaikan permintaan akhir yaitu belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor serta pembentukan modal tetap bruto investasi diarahkan kepada sektor unggulan, maka akan dapat menggerakkan aktivitas sektor-sektor ekonomi lainnya secara simultan, yang dapat meningkatkan aktivitas perekonomian wilayah di Kota Sabang.

5.1.6 Hasil Sintesis Perekonomian Kota Sabang Secara Makro

Berdasarkan seluruh indikator LQ, SSA dan analisis I-O diatas diketahui bahwa sektor unggulan di Kota Sabang sektor unggulan yang dimiliki, yakni sektor industri pengolahan, sektor listrik dan sektor perdagangan besar dan eceran. Penilaian pada level makro dilakukan pada analisis LQ dan SSA differential shift yang membandingkan sektor unggulan di Kota Sabang dengan sektor unggulan yang ada di Provinsi Aceh. Tabel 33 menunjukkan yang merupakan sektor unggulan dan memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetitif adalah sektor industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Untuk sektor pertanian tidak unggul secara komparatif dan kompetitif karena pengembangan pertanian juga harus didukung oleh sistem pengelolaan yang baik agar sektor ini dapat menjadi unggulan dalam pengembangan Kota Sabang. Tabel 33. Hasil Nilai LQ dan SSA Kota Sabang Sektor Nilai LQ Nilai SSA differential shift Pertanian 0,45 -0,05 Pertambangan dan Penggalian 0,13 0,73 Industri Pengolahan 1,44 0,28 Listrik, Gas dan Air Minum 1,77 -0,27 Bangunan 2,44 0,28 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,92 0,02 Pengangkutan dan Komunikasi 0,60 0,00 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 1,21 -0,07 Jasa-jasa 2,18 0,02 Sumber : Diolah dari BPS dan BAPEDDA Kota Sabang 2011 Selama ini berbagai usaha pertanian seperti tanaman pangan dan holtikultura telah diusahakan oleh masyarakat namun dengan pola yang masih tradisional dan skala usaha yang terbatas. Oleh karenanya, perlu diupayakan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan petani sehingga dapat mengoptimalkan produksi pertanian. Sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan pengangkutan dan komunikasi tidak unggul secara komparatif tetapi unggul secara kompetitif. Sektor listrik, gas dan air minum, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan unggul secara komparatif tetapi tidak unggul secara kompetitif atau nilai differential shift bernilai negatif. Penilaian pada analisis I-O dilakukan berdasarkan Tabel I-O Kota Sabang Tahun 2010. Kriteria yang digunakan adalah sektor-sektor yang memiliki keterkaitan dan multiplier effect yang besar. Dari hasil analisis keterkaitan kedepan Direct Forward Linkage DFL terlihat bahwa sektor yang memiliki keterkaitan tinggi adalah: 1 industri pengolahan, 2 perdagangan besar dan eceran, 3 listrik, 4 bangunan dan 5 tanaman bahan makanan. Lima sektor yang terbanyak menggunakan output sektor industri pengolahan adalah: sektor bangunan, sektor pemerintahan umum dan pertahanan, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor peternakan dan hasil-hasilnya. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan ke belakang Direct Backward Linkage DBL sektor yang memiliki keterkaitan tinggi adalah: 1 industri pengolahan, 2 listrik, 3 restoran 4 air bersih dan 5 angkutan sungai, danau dan penyebrangan. Lima sektor utama sebagai penyedia input bagi sektor industri pengolahan meliputi: sektor tanaman bahan makanan, sektor industri pengolahan, sektor tanaman perkebunan, sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor pertambangan dan penggalian. Hasil DBL dan DFL menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan mempunyai peran yang lebih penting dalam memenuhi permintaan sektor-sektor lainnya atau mempunyai kemampuan yang kuat mendorong sektor-sektor hilirnya, dibandingkan menyerap input dari sektor- sektor lainnya. Apabila dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing sektor terhadap total PDRB maka dapat diketahui lima sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah: sektor pemerintahan umum dan pertahanan 37,54 , sektor bangunan 17,32 , sektor perdagangan besar dan eceran 16,19 , sektor 101