C. Kualitas Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kssehatan perseorangan. Keluarga, kelompok
dan ataupun masyarakat Azwar,2000 Menurut Azwar 2000 terdapat beberapa syarat pelayanan
kesehatan yang baik, antara lain yaitu: a. Tersedia dan berkesinambungan, artinya semua jenis pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan,
serta keberdaannya dalam masyarakat setiap saat dibutuhkan.
b. Dapat diterima dan wajar pelayanan kesehatan tersebut tisak
bertentngan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
c. Mudah dicapai, pelayanan kesehatan yang baik mudah dicapai
accesible oelh masyarakat.
d. Mudah dijangkau, dari sudut biaya pelayanan kesehatan
tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat
e. Berkualitas, menunjukkan tingkat kesempurnaan dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar yang
telah ditetapkan.
D. Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Pelayanan kesehatan puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif pengobatan, preventif
upaya pencegahan, promotif peningkatan kesehatan, dan rehabilitatif pemulihan kesehatan. Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua
penduduk, dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,
sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Sebelum ada puskesmas,pelayanan kesehatan di kecamatan meliputi balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan anak BKIA, usaha higiene
sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan lain-lain. Usaha-usaha tersebut masih bekerja sendiri-sendiri dan langsung melapor
kepada kepaladinas kesehatan daerah tingkat II. Petugas balai pengobatan tidak mengetahui apapun yang terjadi di BKIA, begitu juga sebaliknya,
petugas BKIA tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh petugas higiene sanitasi.
1. Definisi Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan funsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas juga dapat didefinisikan sebagai unit pelaksana teknis
dinas kesehatan
kabupatenkota yang
bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Depkes,2004. Dengan kata lain, puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam
wilayah kerjanya.
2. Peran Puskesmas
Dalam konteks otonomi daerah seperti saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis.
Puskesmas dituntut meiliki kemampuan manajerial yang baik dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang
matang dan realistis, tatalaksana kegiatan-kegiatan yang tersusun rapi, serta memilki sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Selan itu,
puskesmas juga dituntut berperan serta aktif dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan terpadu Harnilawati,2013
3. Wilayah kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk luas daerah, keadaan
geografis, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Pembagian
wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati atau walikota, dengan saran teknis dari kepala dinas kesehatan kabupatenkota. Sasaran
penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu jiwa atau lebih, wilayah kerja
puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesamas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.0000 jiwa atau lebih,
merupakan puskesmas pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.
Dalam perkembangannya, batasan-batasan di atas semakin kabur seiring dengan diberlakukannya Undang-undang otonomi daerah yang
lebih mengedepankan desentralisasi Effendi dan Makhfudli,2009.
4. Program Pokok Puskesmas
Program pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemmpuan tenaga maupun fasilitasnya karenanya program pokok disetiap puskesmas
dapat berbeda-beda. Namun demikian, program pokok puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Kesejahteraan ibu dan anak KIA b. Keluarga berencana
c. Usaha peningkatan gizi, kesehatan lingkungan d. Pemberantasan penyakit menular
e. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darura kecelakaan f. Penyuluhan kesehatan masyarakat
g. Usaha kesehatan di sekolah UKS h. Kesehatan olahraga
i. Perawatan kesehatan masyarakat j. Usaha kesehatan kerja
k. Usaha kesehatan gigi dan mulut l. Usaha kesehatan jiwa
m. Kesehatan mata n. Laboratorium diupayakan tidak lagi sederhana
o. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan p. Kesehatan usia lanjut
q. Pembinaan pengobatan tradisional Semua program pokok yang dilaksanakan di puskesmas
dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar seperti yang dianjurkan oleh World Health Organization WHO yang
dikenal dengan Basic Seven. Basic seven tersebut terdiri atas maternal and child health care, medical care, environmental sanitation, health
education untuk kelompok-kelompok masyarakat, simple laboratory, communicable desiease control, dan simple statistic pencatatan-
recording atau pelaporan-reporting Pelaksanaaan program pokok puskesmas diarahkan kepada
keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, program pokok puskesmas ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga
sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap program pokok puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan pembangunan
kesehatan masayarakat desa PKMD.
Disamping penyelenggaraan
usaha-usaha program
pokok puskesmas tersebut, puskesmas seaktu-waktu dapat diminta untuk
melaksanakan program kesehatan tertentu oleh pemerintah pusat seperti pekan imunisasi nasional. Dalam hal demikian, baik petunjuk
pelaksanaan maupun pembekalan akan diberikan oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah. Effendi dan makhfudli, 2009
5. Fasilitas Penunjang
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan
yang sederhana, antara lain sebagai berikut:
a. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering dikenal sebagai pustu atau pusban adalah unit pelayanan kesehatan sederhana
yang berfungsi menunjang dan membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil. Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas. Setiap puskesmas memiliki beberapa
puskemas pembantu di dalam wilayah kerjanya. Namun, terdapat beberapa puskesmas yang tidak memiliki puskesmas
pembantu, khususnya di daerah perkotaan.
b. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda
empat atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling yang berfungsi menunjang dan
mebantu kegaiatn puskesmas falam wilayah yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan puskesmas
keliling antara lain: 1 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah terpencil atau di daerah yang sulit dijangkau oleh pelayanan puskesmas.
2 Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa KLB.
3 Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita, misalnya dalam rangka rujukan kasus darurat.
4 Melakukan penyuluhan
kesehatan dengan
menggunakan alat audiovisual
c. Bidan Desa
Di setiap desa yang belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan, bidan desa ditempatkan untuk tinggal di desa
tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan. Bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas
Harnilawati,2013. Wilayah kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 jiwa. Tugas utama
bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pertolongan persalinan di rumah
penduduk. Selain itu, juga menerima rujukan masalah
kesehatan anggota keluarga untuk dibeeri pelayanan seperlunya atau dirujuk lanjut ke puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional Effendi dan Makhfudli, 2009.
E. Kerangka Teori
Sumber: Effendi dan Makhfudli 2009, Parasuraman et al 1988, Yustisia 2014
Gambar 2.1 Kerangka Teori Kualitas pelayanan
- Tangibles - Reliability
- Responsiveness - Emphaty
- Assurance Harapan
pelanggan
Kepuasan pasien
Pelayanan yang diterima
Pelayanan kesehatan Puskesmas
Pasien BPJS
Pasien non BPJS
39
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Tahap yang penting dalam suatu penelitian adalah menyusun kerangka konsep untuk memudahkan mengidentifikasi konsep-konsep
sesuai penelitian sehingga dapat dimengerti Setiadi,2007 Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh
generalisasi dari hal-hal khusus. Konsep hanya dapat langsung diamati dan diukur melalui konstruksi atau yang disebut variabel. Kerangka konsep
merupakan rangkuman dari kerangka teori yang dibuat dalam bentuk diagram yang menghubungkan antara variabel yang diteliti dan variabel
lain yang terkaitSastroasmoro dkk,2010. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau
menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas Setiadi,2007. Berikut kerangka konsep yang peneliti buat dengan
variabel dependen terikat adalah “kepuasan pasien BPJS” sedangkan variabel independen bebas
adalah “Kualitas Pelayanan Kesehatan”