Aspek-Aspek Adversity Quotient Hakikat Adversity Quotient 1. Pengertian Adversity Quotient

lahir dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Saat mereka dewasa, ternyata ditemukan kemiripan-kemiripan dalam perilaku. Oleh karena itu genetika inipun akan menjadi faktor pembentukan adversity quotient dalam diri setiap individu. 2 Keyakinan Keyakinan mempengaruhi seseorang dalam menghadapi suatu masalah serta membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidup. Adanya keyakinan dalam diri untuk bertindak dan berkembang itupun juga akan mempengaruhi bagaimana adversity quotient itu sendiri. 3 Bakat Kemampuan dan kecerdasan seseorang dalam menghadapi suatu kondisi yang tidak menguntungkan bagi dirinya, salah satunya dipengaruhi oleh bakat. Bakat adalah gabungan pengetahuan, kompetensi, pengalaman, dan keterampilan. 4 Hasrat atau kemauan Mencapai kesuksesan dalam hidup diperlukan tenaga pendorong yang berupa keinginan atau disebut hasrat. Hasrat menggambarkan motivasi, antusias, gairah, dorongan, ambisi, dan semangat. Ketika tidak ada kemauan dari dalam diri, adversity quotient itupun tidak akan terlihat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Karakter Seseorang yang berkarakter baik, semangat, tangguh, dan cerdas akan memiliki kemampuan untuk mencapai sukses. Karakter merupakan bagian yang penting bagi kita untuk meraih kesuksesan dan hidup berdampingan secara damai. 6 Kinerja Merupakan bagian yang mudah dilihat orang lain sehingga seringkali hal ini sering dievaluasi dan dinilai. Salah satu keberhasilan seseorang dalam menghadapi masalah dan meraih tujuan hidup dapat diukur lewat kinerja. 7 Kecerdasan Bentuk-bentuk kecerdasan kini dipilah menjadi beberapa bidang yang sering disebut sebagai multiple inteligence. Bidang kecerdasan yang dominan biasanya mempengaruhi karier, pekerjaan, pelajaran, dan hobi. 8 Kesehatan Kesehatan emosi dan fisik dapat mempengaruhi seseorang dalam menggapai kesuksesan. Seseorang yang dalam keadaan sakit akan mengalihkan perhatiannya dari masalah yang dihadapi. Kondisi fisik dan psikis yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI prima akan mendukung seseorang dalam menyelesaikan masalah. b.Faktor Eksternal 1 Pendidikan Pendidikan dapat membentuk kecerdasan, pembentukan kebiasaan yang sehat, perkembangan watak, keterampilan, hasrat, dan kinerja yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan Gest. Dkk menyebutkan bahwa meskipun seseorang tidak menyukai kemalangan atau kesengsaraan yang diakibatkan oleh pola hubungan dengan orangtua, namun permasalahan orangtua secara langsung ikut berperan dalam perkembangan ketahanan remaja. Salah satu sarana dalam pembentukan sikap dan perilaku adalah melalui pendidikan. 2 Lingkungan Lingkungan tempat individu tinggal dapat mempengaruhi bagaimana individu beradaptasi dan memberikan respon kesulitan yang dihadapinya. Individu yang terbiasa hidup dalam lingkungan sulit akan memiliki adversity quotient yang lebih tinggi. Menurut Stoltz, individu yang terbiasa berada di lingkungan yang sulit akan memiliki adversity quotient yang lebih besar karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengalaman dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

4. Karakteristik individu Berdasarkan Tingkatan Adversity Quotient

Individu dilahirkan untuk memiliki impian yang harus dicapai dalam hidup. Proses mengejar impian dalam hidup tersebut dapat dinamakan proses pendakian dan proses ini dapat memberikan gambaran mengenai tingkatan adversity quotient AQ. Stoltz 2000 membagi karakteristik individu berdasarkan tingkat adversity quotient menjadi tiga bagian, yaitu : a. Quitters mereka yang berhenti. Quitters cenderung menjalani hidup dengan memilih jalan yang mudah saja, yang artinya mereka selalu menghindar dari tantangan. Sadar atau tidak sadar quitters selalu melarikan diri dari pendakian, yang berarti juga mengabaikan potensi yang mereka miliki dalam kehidupan ini. Umumnya quitters tidak memiliki visi yang jelas serta berkomitmen rendah ketika menghadapi tantangan. Quitters cenderung menjadi pemarah, frustasi dan menyalahkan lingkungan sekitarnya, sehingga mereka ini sangat tidak menyukai ketika ada seseorang yang masih melakukan pendakian berjuang. Menurut hierarki kebutuhan maslow individu dengan tipe quitters ini cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan dasar atau fisiologis saja dimana pada piramida kebutuhan maslow, kebutuhan fisiologis ini letaknya paling dasar. Individu quitters ini cenderung akan banyak kehilangan kesempatan berharga dalam

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Deskripsi tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3 34 100

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Studi tentang tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006.

0 9 106

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Minat mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2005 dalam kegiatan pendidikan di program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 119

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92

Tingkat kecenderungan perilaku konsumtif mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 tahun akademik 2013/2014 - USD Repository

0 0 68

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103