skala model likert. Pada setiap pertanyaan dalam kuesioner pada aspek tingkat adversity quotient diberi rentang skor satu sampai dengan lima.
Kisi-kisi kuesioner Adversity quotient mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014, sebelum dilakukan penelitian dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner Adversity quotient
No Aspek Tingkat
Daya Juang Indikator
item
1
Control Kendali a. Mampu mengendalikan emosi
1,11,15,17,19,25,31, 33,35,37,45,51,53,55,57
b.Mampu melihat kesulitan sebagai tantangan untuk maju
c. Mampu menghadapi kesulitan
2
Origin dan OwnershipAsal-
usul dan pengakuan
a. Mampu menemukan penyebab kesulitan yang terjadi
2,12,16,18,20,26,32, 34,36,38,46,52,54,56,58
b. Mampu mengakui kesalahan jika ia salah
c.
Berani bertanggung jawab akan keputusan yang sudah diambil
3
Reach Jangkauan Mengetahui hambatan dalam
kesulitan yang dihadapi 3,5,7,9,13,21,23,27,
29,39,41,43,47,49,59
4
Endurance Ketahanan
a.
Mampu bertahan dalam situasi apapun
4,6,8,10,14,22,24,28, 30,40,42,44,48,50,60
b. Mampu mencari jalan keluar dari permasalahan dengan cepat
JUM LAH
60
E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
Validitas merupakan pengukuran sesuatu hal yang seharusnya dapat diukur dengan menggunakan alat ukur Sugiyono,
2011. Instrumen ini diperiksa dengan validitas isi, menurut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Furchan 2004 validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka melainkan menguji dengan para ahli experts judgment.
Pada penelitian ini peneliti meminta pertimbangan dari
dosen pembimbing dalam proses penyusunan instrumen, untuk melakukan modifikasi alat ukur yang telah tersedia. Penggunaan
alat ukur yang dimodifikasi, pada setiap butir- butir kuesioner haruslah mencerminkan ciri dari hal yang akan diukur, yaitu tingkat
adversity quotient. Pengujian validitas instrumen menggunakan modifikasi alat
ukur yang ada dalam buku Adversity Quotient menurut Stoltz 2000. Modifikasi ini digunakan karena pernyataan instrumen yang
ada dalam buku tersebut memiliki kaitan yang sama dengan hal yang akan diteliti, yakni mengenai adversity quotient. Modifikasi
alat ukur dalam penelitian ini yaitu mengubah beberapa kalimat pernyataan yang ada, serta menambah beberapa pertanyaan ataupun
pernyataan. Modifikasi alat ukur ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh subjek yang diteliti.
Pengubahan kalimat yang dilakukan ini tidak mengubah esensi mengenai adversity quotient itu sendiri. Pada penelitian ini
situasi yang tengah dialami subjek ialah situasi sebagai mahasiswa semester empat dengan segala kegiatan yang ada. Rumus
penjumlahan aspek-aspek adversity quotient, adapun hasilnya sebagai berikut: