9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian tentang kemampuan membaca pada siswa SMA telah banyak dilakukan. Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang relevan
dengan variable-variabel yang diteliti sebagai berikut:
1.
Ina Rosdiana dalam
Pembelajaran Membaca Cerpen dengan Menggunakan Metode Quantum Reading Di Kelas X SMA Pasundan 1 Cimahi Tahun
Pelajaran 20112012 ”.
Peneliti mengangkat tema ini, karena melihat kemampuan membaca merupakan modal utama dalam mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan di masa modern seperti sekarang ini. Melalui kegiatan membaca seseorang dapat meningkatkan wawasan dan juga menambah
pengetahuan yang dimilikinya. Metode dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode
deskriptif mengungkapkan atau menuliskan permasalahan yang aktual serta berusaha memaparkan suatu peristiwa yang terjadi apa adanya.
Metode ini sesuai dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini guna memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam pembelajaran
membaca cerpen. Hasil yang diperoleh peneliti pada kajian ini adalah sebagai berikut:
Nilai tes awal dari jumlah siswa 22 orang yang mendapatkan Kecepatan Efektif Membaca KEM dengan pemahaman isi kurang dari 200 kpm
berjumlah 10 orang, yang mendapatkan Kecepatan Efektif Membaca
10
KEM antara 200-250 kpm berjumlah 8 orang, yang mendapatkan Kecepatan Efektif Membaca KEM antara 250-300 kpm berjumlah 4
orang. Berdasarkan data di atas, KEM tes awal tertinggi terdapat di antara kecepatan 250-300 kpm yaitu 279 kpm, KEM tes awal sedang
terdapat diantara kecepatan 200-250 kpm yaitu 248, KEM tes awal terendah terdapat diantara kecepatan kurang dari 200 kpm yaitu 139,
dengan jumlah nilai rata-rata tes awal adalah 211 kpm. 1.
Fitriani Sukartim dalam “Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Metode Quantum Reading Di Kelas X-3 SMAN 2
Cikarang Pusat Tahun Ajaran 20112012”. Peneliti mengambil judul ini, karena dipengaruhi oleh situasi atau
kenyataan di kalangan siswa-siswi yang kurang berminat untuk membaca lebih khusus siswa siswi di SMAN 2 Cikarang. Berdasarkan pengamatan
sehari-hari, pada umumnya siswa lainnya membaca buku sumber pada saat mereka akan menghadapi ujian. Mereka tidak pernah memikirkan
apakah kemampuan membaca sudah baik. Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah
metode deskriptif, yaitu mengungkapkan atau menuliskan permasalahan yang aktual serta berusaha memaparkan suatu gejala peristiwa atau
kejadian yang terjadi apa adanya. Metode ini sesuai dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini memerlukan
teknik tes pretes dan postes guna memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Dari hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: nilai tertinggi untuk pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode
quantum reading adalah 90 tertinggi dan yang terendah 50.Tes awal dari jumlah siswa 40 siswa. Bahwa sebanyak 30 siswa mendapat nilai di atas
55 hasil menjawab soal. Sedangkan dalam membaca cepat masih kurang mampu, secara keseluruhan jumlah membaca cepat 7.098 dengan rata-
rata pretes 177 kpm. Tes akhir dari jumlah siswa 40 siswa. bahwa sebanyak 4 siswa mendapat skor nilai 90-80, mampu mengingat bacaan
yang telah di baca dan menjawab dengan sangat baik. Sebanyak 7 siswa mendapat nilai 70-75, menjawab dengan baik, siswa tersebut dapat
dikatagorikan baik. Sebanyak 13 siswa mendapat nilai 60-65, siswa tersebut dapat dikatagorikan cukup. Sebanyak 16 siswa mendapat nilai
55-50, siswa tersebut dapat di kategorikan kurang.
2.2 Kajian Teori