Subjek Penelitian Prosedur Penelitian Metode dan Alat Pengumpulan Data

D. Subjek Penelitian

Populasi menurut Azwar 2004 adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti dan yang nantinya akan dikenai generalisasi. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Oleh karena itu, sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya Azwar, 2004. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja tengah dengan rentang usia 15-18 tahun. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Teknik convenience sampling dilakukan dengan cara memilih responden terutama berdasarkan ketersediaan dan keinginan mereka untuk merespon Shaughnessy et al., 2012.

E. Prosedur Penelitian

1. Penulis membuat skala kepribadian ekstravert dan skala pembelian impulsif dengan metode skala Likert untuk diujicobakan pada subjek penelitian. 2. Melakukan uji validitas, seleksi aitem, dan uji reliabilitas pada kedua skala untuk mendapatkan aitem yang valid dan reliabel. 3. Menganalisis data dengan uji korelasi statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecenderungan kepribadian ekstravert dengan pembelian impulsif pada remaja. 4. Membuat kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah dalam bentuk skala, yaitu skala kepribadian ekstravert dan skala pembelian impulsif. Kedua skala tersebut disusun dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan method of summate rating yang merupakan metode penskalaan model Likert. Metode ini merupakan pengukuran sikap yang mengusahakan respon subjek sebagai dasar penentuan nilai skalanya Gable dalam Azwar, 2004. Kedua skala tersebut antara lain : 1. Skala pengukuran kepribadian ekstravert Skala ini disusun oleh penulis dengan mengacu pada skala yang sudah pernah dibuat oleh Hans Eysenck dalam Eysenck Sybil, 1969. Skala ini dibuat untuk mengukur kecenderungan kepribadian ekstravert- introvert pada remaja. Terdapat empat aspek dalam skala ini, yaitu sociability, liveliness, jocularity, dan impulsiveness. Respon yang digunakan dalam skala ini terdiri dari empat kategori bentuk yang menyatakan kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan jawaban, yaitu “Sangat Sesuai” SS, “Sesuai” S, “Tidak Sesuai” TS, dan “Sangat Tidak Sesuai” STS. Aitem-aitem dalam skala kepribadian ekstravert terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Aitem favorable merupakan aitem yang bersifat positif atau mendukung aspek-aspek dari variabel kepribadian ekstravert. Sedangkan aitem unfavorable merupakan aitem yang bersifat negatif atau mendukung aspek-aspek dari variabel kepribadian introvert. Adapun penentuan skor dalam pernyataan favorable dan unfavorable adalah sebagai berikut : Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kepribadian Ekstravert Alternatif Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable Sangat Sesuai SS 4 1 Sesuai S 3 2 Tidak Sesuai TS 2 3 Sangat Tidak Sesuai STS 1 4 Perolehan skor pada skala ini akan menunjukkan kecenderungan kepribadian subjek. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek maka semakin tinggi kecenderungan kepribadian ekstravert subjek, sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi kecenderungan kepribadian introvert subjek. Tabel 2. Blue-Print Skala Kepribadian Ekstravert Aspek Nomor Aitem Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total Aitem 1. Sociability 1, 9, 21, 32, 33, 41 5, 16, 17, 25, 37, 43 12 25 2. Liveliness 2, 11, 22, 26, 34, 42 6, 10, 18, 27, 38, 44 12 25 3. Jocularity 3, 13, 23, 28, 39, 45 7, 12, 19, 29, 35, 47 12 25 4. Impulsiveness 4, 15, 24, 30, 40, 46 8, 14, 20, 31, 36, 48 12 25 Total Aitem 24 50 24 50 48 100 2. Skala pengukuran pembelian impulsif Skala ini disusun oleh penulis dengan mengacu pada skala yang dibuat oleh Verplanken dan Herabadi 2001. Skala ini dibuat untuk mengukur kecenderungan pembelian impulsif yang dilakukan individu. Terdapat dua aspek dalam skala ini, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Respon yang digunakan dalam skala ini terdiri dari empat kategori bentuk yang menyatakan kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan jawaban, yaitu “Sangat Sesuai” SS, “Sesuai” S, “Tidak Sesuai” TS, dan “Sangat Tidak Sesuai” STS. Adapun penentuan skor dalam pernyataan favorable dan unfavorable adalah sebagai berikut : Tabel 3. Skor Penilaian Skala Pembelian Impulsif Alternatif Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable Sangat Sesuai SS 4 1 Sesuai S 3 2 Tidak Sesuai TS 2 3 Sangat Tidak Sesuai STS 1 4 Perolehan skor pada skala ini akan menunjukkan kecenderungan pembelian impulsif subjek. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek maka semakin tinggi kecenderungan pembelian impulsif subjek, sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah pula kecenderungan pembelian impulsif subjek. Tabel 4. Blue-Print Skala Pembelian Impulsif Aspek Nomor Aitem Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total Aitem 1. Kognitif 1, 9, 5 2, 6, 10, 12, 13, 17, 19 10 50 2. Afeksi 3, 7, 11, 14, 15, 16, 18, 20, 4, 8 10 50 Total Aitem 1155 9 45 20 100 G. Uji Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Azwar 2004 validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sebuah instrumen penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini mengunakan validitas isi yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi dengan analisis rasional atau melalui pendapat orang yang dianggap ahli professional judgment yaitu dosen pembimbing selama proses bimbingan skripsi. Validitas isi ini bertujuan untuk mengetahui apakah aitem-aitem tersebut mewakili seluruh aspek yang hendak diukur Azwar, 2004. 2. Seleksi Aitem Setelah melakukan uji validitas, seleksi aitem dilakukan dengan tujuan untuk memilih aitem-aitem yang berkualitas. Seleksi aitem diambil dari data hasil uji coba pada subjek sesuai dengan aitem-aitem yang telah dibuat berdasarkan blue-print. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan koefisien korelasi aitem total biasanya menggunakan batasan 0,3. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan. Sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,3 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,3 menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai Azwar, 2004. Berdasarkan analisis aitem pada skala kepribadian ekstravert, koefisien korelasi aitem total dari 48 item berkisar dari -0,049 sampai dengan 0,701. Setelah melakukan seleksi item dengan standart koefisien korelasi aitem total 0,25 maka tersisa 37 aitem dengan koefisien korelasi aitem total berkisar dari 0,257 sampai 0,702. Distribusi aitem-aitem skala kepribadian ekstravert setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Kepribadian Ekstravert setelah uji coba Aspek Nomor Aitem Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total Aitem Baik 1. Sociability 1, 9, 21, 32, 33, 41 5, 16, 17, 25, 37, 43 11 2. Liveliness 2, 11, 22, 26, 34, 42 6, 10, 18, 27, 38, 44 9 3. Jocularity 3, 13, 23, 28, 39, 45 7, 12, 19, 29, 35, 47 10 4. Impulsiveness 4, 15, 24, 30, 40, 46 8, 14, 20, 31, 36, 48 7 Total Aitem 21 16 37 Keterangan : merupakan aitem gugur Sedangkan pada skala pembelian impulsif, didapat 20 aitem baik dari 20 aitem dengan standart koefisien korelasi aitem total 0,25 yang berkisar dari 0,260 sampai dengan 0,648. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada aitem gugur pada skala pembelian impulsif. Distribusi aitem-aitem skala pembelian impulsif setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Sebaran Aitem Skala Pembelian Impulsif setelah uji coba Aspek Nomor Aitem Favorable Nomor Aitem Unfavorable Total Aitem Baik 1. Kognitif 1, 9, 5 2, 6, 10, 12, 13, 17, 19 10 2. Afeksi 3, 7, 11, 14, 15, 16, 18, 20, 4, 8 10 Total Aitem 11 9 20 3. Reliabilitas Menurut Azwar 2004 reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila digunakan lebih dari satu kali dalam waktu yang berbeda, namun tetap menunjukkan hasil yang relatif konsisten. Adapun estimasi terhadap reliabilitas hasil pengukuran ini akan dihitung dengan menggunakan koefisien alpha cronbach. Nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 hingga 1,00. Nilai koefisien 0,9 sudah dapat dikatakan memuaskan. Meskipun demikian, nilai koefisien reliabilitas yang mendekati angka tersebut sudah dapat dikatakan cukup berarti Azwar, 2004. Dari hasil penghitungan skala uji coba diperoleh reliabilitas skala kepribadian ekstravert sebesar 0,869 dari 48 aitem. Setelah dilakukan seleksi aitem maka reliabilitasnya menjadi 0,897 dari 37 aitem. Sedangkan reliabilitas skala pembelian impulsif sebesar 0,858 dari 20 aitem. Hasil tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas kedua skala adalah reliabel.

H. Metode Analisis Data