Uji coba alat ukur

2. Uji coba alat ukur

Peneliti melakukan uji coba alat ukur sebelum melakukan penelitian di SD Negeri Babarsari. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan. a. Tempat dan waktu uji coba Peneliti melakukan uji coba alat ukur pada tanggal 16 April 2012 di tempat SD yang sama dengan tempat penelitian, hanya kelasnya yang berbeda, yaitu kelas VI A. Dengan jumlah siswa 38 siswa, yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Peneliti memilih siswa VI A karena memiliki karakteristik yang sama dengan VI B. b. Uji validitas Validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo : 242. Misalnya suatu ulangan fisika dikatakan valid apabila ulangan fisika tersebut mengungkap hal- hal tentang fisika. Prosedur pengujian alat ukur dilakukan dengan cara menguji setiap item yang terdapat dalam angket, dengan mengkorelasikan setiap item x, dengan total skor y. Penelitian ini menggunakan teknik Product Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar sebagai berikut Masidjo, 2010 : 246 r xy = } 2 2 }{ 2 2 { Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : r xy : koefisien korelasi ∑x : jumlah skor butir ∑y : jumlah skor total ∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x 2 : jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subjek Menurut Azwar 2009 : 65 item yang koefisien korelasinya 0,30 maka dianggap tidak valid atau dihilangkan dan tidak digunakan untuk penelitian, sedangkan untuk item yang koefisien korelasinya ≥ 0,30 dianggap valid dan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil uci coba tersebut maka dapat diketahui berapa item yang valid yang akan digunakan untuk penelitian. Berdasarkan hasil uji coba maka dapat diketahui beberapa item yang valid dan beberapa item yang tidak valid. Peneliti telah melakukan uji coba angket pada 38 siswa kelas VI A di SD yang sama dengan tempat penelitian yaitu SD Negeri Babarsari. Berdasarkan kriteria yang digunakan untuk menganalisis angket hasil uji coba, peneliti memperoleh hasil analisis dari 60 item pada angket minat belajar siswa berupa 40 valid dan 20 item gugur. Peneliti menganalisis item pada angket dengan bantuan program SPSS for MS Windows Release 16.0, hasil analisis uji validitas angket minat belajar siswa terdapat pada lampiran. Berikut ini merupakan rangkuman dari hasil analisis uji validitas item yang terdapat dalam angket minat belajar. Berikut merupakan tabel sebaran item setelah uji coba. Tabel Sebaran Item Minat Setelah Ujicoba dapat dilihat pada halaman 89, lampiran 3. Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Uji Validitas Aspek Jumlah Item Item Valid Item Gugur + - + - + - Minat belajar siswa 33 27 23 17 10 10 Jumlah item 60 40 20 c. Uji reliabilitas Yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil Masidjo, 1995:209. Koefisien reabilitas dinyatakan dengan bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Berikut ini merupakan tabel koefisien reabilitas : Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Suatu Tes Koefisien korelasi Kualifikasi ± 0,91 ± 1,00 Sangat tinggi ± 0,71 ± 0,90 Tinggi ± 0,41 ± 0,70 Cukup ± 0,21 ± 0,40 Rendah ± 0,00 ± 0,20 Sangat rendah Peneliti menentukan taraf reliabilitas dengan metode belah dua split-half method. Metode ini dianggap lebuh efisien karena dalam penentuan taraf reliabilitas suatu tes hanya mempergunakan satu tes untuk satu kali pengukuran. Metode ini sering disebut juga metode gasal genap. Hasil dari satu tes dibagi atau dibelah menjadi dua bagian, yakni bagian pertama yang berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap Masidjo, 2010 : 218-232. Skor-skor pada bagian pertama dan bagian kedua ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Sebaiknya hasil suatu pengukuran tersebut disajikan dalam bentuk tabel analisis item, supaya tampak perolehan skor dari masing-masing item. 2. Dijumlahkan skor-skor yang berasal dari item-item yang bernomor gasal, dimasukkan sebagai belahan pertama pada kolom belahan gasal atau pertama. Demikian pula skor-skor yang berasal dari item-item yang bernomor genap dimasukkan sebagai belahan kedua pada kolom belahan genap atau kedua. 3. Kemudian skor-skor pada kolom belahan gasal dan belahan genap siap untuk dihitung koefisien korelasinya. Hasil dari kedua belahan item-item yang bernomor gasal dan genap diperbandingkan dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar Masidjo, 1995:210 sebagai berikut : r xy = } 2 2 }{ 2 2 { Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : r xy : koefisien korelasi ∑x : jumlah skor dalam sebaran x belahan ganjil ∑y : jumlah skor dalam sebaran y belahan genap ∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x 2 : jumlah skor yang dikuadratkandalam sebaran x ∑y 2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subjek Hasil perhitungan yang menggunakan rumus Product Moment dari Pearson kemudian dihitung ulang dengan menggunakan rumus Spearman Brown Masidjo, 1995:219. Rumus yang digunakan sebagai berikut : r tt = rgg rgg 1 2 Keterangan : r tt = koefisien reliabilitas r gg = koefisien gasal-genap Peneliti menggunakan rumus di atas saat melakukan uji koefisien reliabilitas angket uji coba dan perhitungannya, dan dapat dilihat pada halaman 105, lampiran 10. Tabel 3.4 Hasil perhitungan koefisien Reliabilitas Angket Koefisien Reliabilitas Penelitian Keterangan Minat belajar siswa 0,95 Sangat Tinggi

3. Teknik pengumpulan data