Sikap Ibu Tentang Gizi Anak Balita Status Gizi Balita berikut : Tabel. Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Balita BBUdi Pemukiman

Lanjutan Tabel. 4.5 No. Item Pertanyaan f 8. 9. 10. 11. 12. 13. Yang dimaksud cairan kolostrum adalah : a. Cairan bening kekuningan b. Cairan kental kekuningan c. Cairan kental berwarna putih Bila menderita diare, sebelum ke Puskesmas sebaiknya diberi minum : a. Air putih b. Larutan gula c. Larutan gula dan garam Kegunaan anak makan 3x sehari adalah a. Supaya kenyang b. Agar anak tidak sakit c. Supaya tercukupi gizi anak sesuai dengan kebutuhan tubuhnya Kekurangan gizi pada anak balita bisa diketahui dengan melihat : a. Berat badan menurut umur b. Anak rewel terus c. Anak tidak selera makan Untuk sarapan pagi anak lebih baik diberikan makanan seperti : a. Jajanancemilan b. Makan nasi, sayur, lauk, dan susu c. Kerupuk Makanan yang dikonsumsi anak harus bergizi dan : a. Mengandung banyak lemak b. Beraneka ragam c. Mahal harganya 41 7 11 11 17 31 7 31 21 16 33 10 26 31 2 16 38 2 69,5 11,9 18,6 18,6 28,8 52,5 11,9 55,9 16,9 27,1 55,9 16,9 44,1 52,5 3,4 27,1 64,4 8,5

4.4. Sikap Ibu Tentang Gizi Anak Balita

Dari hasil penenelitian dapat diketahui bahwa sikap ibu terhadap status gizi paling banyak berada pada kategorik kurang yaitu 53 orang 89,8, dan yang paling sedikit pada kategorik cukup yaitu 2 orang 3,4 Karakteristik yang diteliti menurut Sikap Ibu terhadap Status Gizi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Berdasarkan Sikap Gizi Ibu Terhadap Status Gizi Sikap f Baik Cukup Kurang 4 2 53 6,8 3,4 89,8 Total 59 100,0 Untuk mengetahui sikap ibu dalam mengolah bahan makanan, dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada ibu melalui kuesioner dengan skala Likert sebanyak 8 pertanyaan 5 pilihan jawaban, seperti yang terdapat dalam tabel di bawah ini: No. Pertanyaan SS S Rg TS STS 1. Memberi makanan yang bergizi pada anak 2. Tidak memperhatikan menu makanan yang disiapkan untuk dimakan oleh keluarga 3. Jika memperhatikan dan memantau kondisi gizi keluarga 4. Setujukah anda apabila anak-anak diberi makan tiga kali sehari 5. Memaksakan anak-anak untuk menghabiskan makanan dengan segera 6. Setujukah anda apabila harus menyediakan makanan semenarik mungkin untuk dimakan oleh anak 7. Memperkenalkan bermacam-macam bahan makanan pada anak yang mungkin digemari anak 8. Setujukah anda jika anak sudah bisa menentukan sendiri seberapa banyak makanan yang diinginkan.

4.5. Konsumsi Energi Anak Balita

Konsumsi energi anak balita dapat diketahui bahwa dari 59 ibu yang diteliti paling banyak konsumsi energi anak balita kurang yaitu 46 orang anak balita 78,0, dan yang paling sedikit konsumsi energi anak balita sedang yaitu 1 orang anak 1,7 Universitas Sumatera Utara Karakteristik yang diteliti menurut konsumsi energi anak balita dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel. 4.7. Distribusi Frekuensi Konsumsi Energi Anak Balita Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur Konsumsi Energi Balita Jumlah f Sedang Kurang Defisit 1 46 12 1,7 78,0 20,3 Total 59 100,0

4.5.2. Konsumsi Protein Anak Balita

Konsumsi protein anak balita dapat diketahui bahwa dari 59 ibu yang diteliti paling banyak komsumsi protein anak kurang yaitu 46 orang anak balita 78,0, dan yang paling sedikit konsumsi protein anak balita ibu sedang yaitu 3 orang anak balita 5,1 Karakteristik yang diteliti menurut konsumsi protein anak balita dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut : Tabel. 4.8. Distribusi Frekuensi Konsumsi Protein Anak Balita Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur Konsumsi Protein Balita Jumlah f Sedang Kurang Defisit 3 46 10 5,1 78,0 16,9 Total 59 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.6. Status Gizi Balita

Diketahui bahwa dari 59 ibu yang diteliti paling banyak status gizi anak balita menurut BBU kategorik kurang yaitu 47 orang anak balita 79,7, dan yang paling sedikit status gizi anak balita sangat kurang yaitu 4 orang anak balita 6,8 Karakteristik status gizi anak balita sesuai BBU dapat dilihat dalam tabel 4.9. berikut : Tabel. 4.9. Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Balita BBUdi Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur Status Gizi Balita Jumlah f Sangat Kurang Kurang Baik Lebih 4 47 6 2 6,8 79,7 10,2 3,4 Total 59 100,0 Diketahui bahwa dari 59 ibu yang diteliti status gizi anak balita dengan TBU kategorik tinggi lebih banyak yaitu 46 orang anak balita 78,0, dan yang paling sedikit status gizi anak balita sangat pendek pada anak balita yaitu 1 orang 1,7 Seperti yang terdapat dalam tabel 4.10. berikut : Tabel. 4.10. Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Balita TBU di Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur Status Gizi Balita Jumlah f Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi 1 3 9 46 1,7 5,1 15,2 78,0 Total 59 100,0 Universitas Sumatera Utara Diketahui bahwa dari 59 ibu yang diteliti paling banyak status gizi anak balita menurut BBTB kategorik kurus yaitu 47 orang anak balita 79,7, dan paling sedikit status gizi anak balita sangat kurus yaitu 1 orang anak balita 1,7 Seperti yang terdapat dalam tabel 4.11. berikut : Tabel. 4.11. Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Balita dengan BBTB di Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur Status Gizi Anak Balita Jumlah f Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk 1 47 9 2 1,7 79,7 15,2 3,4 Total 59 100,0 4.7. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Anak Balita dengan Konsumsi Energi dan Protein Untuk menggambarkan hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi anak, dilakukan pengujian hubungan terlebih dahulu antara variabel pengetahuan ibu terhadap status gizi dengan kecukupan konsumsi energi dan protein pada anak. Hubungan pengetahuan ibu terhadap status gizi dengan kecukupan konsumsi energi dari hasil uji chi-square didapat nilai p = 0,004, yang artinya bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan, dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut: Tabel. 4.12. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Anak Balita dengan Konsumsi Energi Pada Anak Pengetahuan Ibu Konsumsi Energi P Sedang Kurang Defisit Jumlah f f f N Baik Sedang Rendah 1 0,0 0,0 1,9 1 4 41 100,0 66,7 78,8 2 10 0,0 33,3 19,2 1 6 52 100,0 100,0 100,0 0,004 Universitas Sumatera Utara Untuk hubungan pengetahuan ibu terhadap status gizi dengan konsumsi protein dari hasil uji chi-square didapat nilai p = 0,015, artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan, dapat dilihat pada tabel 4.13. Berikut : Tabel. 4.13. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Anak Balita dengan Konsumsi Protein Pada Anak Pengetahuan Ibu Konsumsi Protein P Sedang Kurang Defisit Jumlah f f f n Baik Sedang Rendah 1 2 0,0 16,7 3,8 1 5 40 100,0 83,3 76,9 10 0,0 0,0 19,2 1 6 52 100,0 100,0 100,0 0,015

4.8. Hubungan Sikap Ibu Tentang Gizi Anak Balita dengan Konsumsi Energi Anak

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah Di Kelurahan Sangkrah Dan Semanggi Kecama

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Asi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Pemukiman Kumuh Kelurahan Gilingan Surakarta.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU, TINGKAT KONSUMSI PANGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH DUA TAHUN DI Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu, Tingkat Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Anak Di Bawah Dua Tahun Di Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsa

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI STUNTING DAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 12-59 BULAN

1 2 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI IBU DENGAN KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 12-59 BULAN DI PEMUKIMAN SEPANJANG REL KERETA API KELURAHAN GAHARU KECAMATAN MEDAN TIMUR

0 0 33

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Gizi Ibu Dengan Konsumsi Energi Dan Protein Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-59 Bulan Di Pemukiman Sepanjang Rel Kereta Api Kelurahan Gaharu Kecamatan Medan Timur

0 0 15