penerapan komponen-komponen tersebut, sebab dapat memengaruhi kenyamanan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dan berpengaruh besar
terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik. Berikut penjelasan dari masing- masing komponen tersebut.
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran atau disebut juga tujuan instruksional, merupakan tujuan yang paling khusus dari empat tingkatan tujuan yaitu Tujuan Pendidikan
Nasional, Tujuan Intitusional, Tujuan Kurikuler dan Tujuan Pembelajaran. Sanjaya 2006: 59 mengibaratkan tujuan pembelajaran seperti sebuah jantung
dalam tubuh manusia. Jantung adalah komponen utama dalam tubuh manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa memiliki jantung. Oleh karenanya, tujuan
merupakan komponen yang pertama dan utama. Sanjaya 2006: 63 menyampaikan pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah kegiatan pembelajaran, sebab pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang
dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Sanjaya 2006: 64 menyampaikan beberapa alasan mengapa tujuan pembelajaran perlu dirumuskan dalam merancang program pembelajaran: 1
rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran; 2 tujuan pembelajaran dapat digunakan
sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa; 3 tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran; dan 4 tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Atas dasar tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan
terampil merumuskan tujuan pembelajaran.
b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum, yakni berupa bidang studi dengan topik dan rinciannya. Dalam konteks tertentu, materi
merupakan inti dalam proses pembelajaran Sanjaya, 2006: 60. Tugas guru di sini adalah memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran. Dalam memilih bahan
pembelajaran, Iskandarwassid dan Sunendar 2009: 219 mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah: 1 materi
pelajaran hendaknya sesuai dengan kurikulum sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan intruksional, 2 materi pelajaran hendaknya sesuai dengan
tingkat pendidikan dan perkembangan peserta didik pada umumnya, 3 materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan, dan
4 materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
Sementara, ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran. Menurut Sanjaya 2010:147 ada empat hal yang dapat
dijadikan sebagai sumber materi pembelajaran, yakni: 1 Tempat atau lingkungan. Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat
kaya. Lingkungan terdiri dari lingkungan yang telah didesain khusus sebagai tempat belajar siswa, semisal laboratorium, perpustakaan, dan
sebagainya, dan lingkungan yang tidak didesain untuk keperluan pembelajaran, namun keberadaannya dapat dimanfaatkan.
2 Orang atau narasumber. Setiap orang memiliki kemampuan dan
kompetensi yang berbeda sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal ini berarti orang yang menguasai suatu bidang ilmu pengetahuan
tertentu dapat digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. 3
Objek. Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna terhadap
suatu hal. 4
Bahan cetak dan noncetak. Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak
seperti buku, majalah, koran, dan sebagainya. Sedangkan bahan noncetak adalah informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan
dalam berbagai bentuk alat komunikasi elektronik. Bahan noncetak dapat berupa kaset, CD, data di dalam komputer, dan sebagainya.
Dari keempat sumber materi pembelajaran tersebut, sumber materi yang paling sering digunakan adalah bahan cetak dan noncetak. Hal ini biasanya berupa
buku teks mata pelajaran.
c. Metode Pembelajaran