70 sebarannya  normal,  sebaliknya  apabila  sebarannya  p  ≤  0,05,  maka
sebarannya tidak
normal. Hasil
uji normalitas
menggunakan Kolomogorov-Spironov  Test,  nilai  Kolomogorov-Spironov  Z  ks-z  ialah
0,654 dan nilai p asymp. sig. 2-tailed yaitu 0,786. Nilai p 0,786  0,05 yang berarti data berdistribusi normal karena nilai signifikansi lebih dari
0,05 pada p  0 ,05. Hasil perhitungan SPSS uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 9,  halaman 123.
b.  Uji Linearitas
Uji  linearitas  bertujuan  untuk  mengetahui  bentuk  hubungan  antar variabel  bebas  dengan  variabel  terikat.  Uji  lineraritas  dalam
pelaksanaannya  menggunakan  analisis  varian  program  IBM  SPSS Statistics 20. K
aidah yang digunakan jika p ≤ 0,05 maka hubungan antara keduanya  adalah  linear,  sebaliknya  apabila  p    0,05  maka  hubungan
antara keduanya tidak linear. Hasil uji linearitas angka r sig. yaitu 0,00 p 0,05  yang  berarti  kedua  variabel  tersebut  berhubungan  linear.  Hasil
perhitungan uji linearitas dapat dilihat pada lampiran 12, halaman 126.
2.  Uji Hipotesis
Hipotesis  diuji  menggunakan  analisis  regresi  sederhana  dengan program  IBM  SPSS  Statistics  20.  Analisis  regresi  yang  akan  digunakan
adalah  regresi  sederhana  karena  hanya  terdiri  dari  dua  variabel,  yaitu  satu variabel  bebas  dan  satu  variabel  terikat.  Analisis  regresi  dapat  digunakan
dalam  analisis  statistik.  Analisis  regresi  digunakan  dalam  mengembangkan suatu  persamaan  untuk  meramalkan  sesuatu  dari  variabel  bebas  terhadap
71 variabel terikat Suharsimi Arikunto, 2013: 338. Analisis regresi sederhana
juga  digunakan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  hubungan  antara  variabel dengan  melihat  signifikansi  yang  dihasilkan.  Hasil  uji  hipotesis
menunjukkan  ada  hubungan  positif  antara  self  disclosure  dengan  intimasi pertemanan  sebesar  r  =  0,686  dengan  tingkat  signifikansi  0,00  p    0,05.
Hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 12, halaman 126. Berdasarkan hasil analisis data, maka hipotesis yang menyatakan
“ada hubungan  positif  dan  signifikan  antara  self  disclosure  dengan  intimasi
pertemanan  pada  Mahasiswa  UNY  angkatan  tahun  2012 ”  diterima.
Kesimpulan  tersebut  dapat  diartikan  bahwa  semakin  tinggi  self  disclosure individu  maka  semakin  tinggi  intimasi  pertemanan  individu,  sebaliknya
semakin  rendah  self  disclosure  individu  semakin  rendah  pula  intimasi pertemanan individu.
C. Pembahasan
Masa  muda  adalah  masa  yang  indah  dan  penuh  cerita,  terlebih  ketika individu  mulai  beranjak  dewasa,  akan  ada  banyak  hal  yang  ingin  individu
lakukan  untuk  menghiasi  kisah  hidupnya.  Berteman  misalnya,  pada  masa  ini individu  lebih  banyak  menghabiskan  waktu  dengan  teman-teman  sebaya.
Melakukan  petualangan  bersama,  melakukan  hobi  bersama,  dan  berbagi  suka duka  bersama.  Teman  bisa  didapatkan  di  mana  saja,  seperti  saat  sekolah,
kuliah,  bekerja,  teman  sepermainan,  atau  teman  karena  hubungan  pekerjaan. Mahasiswa  dapat  diambil  sebagai  contoh  individu  yang  sedang  mengalami
masa muda, lebih spesifik lagi mahasiswa S1. Usia mahasiswa antara 18 – 23