41 skor masing-masing butir dengan skor total. Rumus yang digunakan untuk
mengukur validitas instrumen adalah korelasi product moment dengan angka
kasar sebagai berikut.
√
Suharsimi Arikunto, 2013: 87 Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi antara skor item dan skor total X = skor item
Y = skor total Instrumen tes valid jika r
hitung
r
tabel
, sebaliknya jika r
hitung
r
tabel
maka butir tersebut tidak valid, maka butir tersebut direvisi atau tidak dipakai. Berdasarkan
uji tes dengan jumlah sampel sebanyak 32 siswa, maka harga r
tabel
koefisien dengan
= 5 adalah 0,349. Hasil dari uji coba instrumen sebanyak 30 soal diperoleh soal valid sebanyak 25 soal dan 5 soal yang tidak valid tidak
digunakan.
2. Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono 2014: 173 Instrumen penelitian yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data saat penelitian diharapkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel dapat dipertanggungjawabkan. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid
dan reliabel. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua dari
Spearman Brown. Rumus reliabilitasnya sebagai berikut.
42 Sugiyono 2014: 190
Keterangan: r
i
= Reliabilitas internal seluruh instrumen r
b
= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Soal dikatakan reliabel jika hasil perhitungan melebihi 0,7 atau r
i
0,7. Hasil perhitungan diperoleh hasil 0,8816, jadi bisa disimpulkan bahwa soal tes yang
digunakan reliabel.
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran atau indeks kesukaran difficulty index merupakan tingkat
kesukaran butir soal yaitu perbandingan antara jumlah siswa yang dapat menjawab benar dan yang tidak dapat menjawab benar. Soal yang baik adalah
soal yang memiliki karakteristik tidak terlalu mudah dan juga tidak pula terlalu sulit. Rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal dari Suharsimi Arikunto
2013: 223 adalah :
Keterangan: P = indeks kesukaran soal
B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js = jumlah seluruh siswa peserta tes
Suharsimi Arikunto 2013: 225 menyatakan klasifikasi besarnya indeks kesukaran soal berkisar antara 0,00-1.0. Klasifikasi soal sukar apabila nilai hitung
P = 0,00 – 0,30 ; klasifikasi soal sedang apabila nilai hitung P = 0,31 – 0,70; dan
klasifikasi soal mudah apabila nilai hitung P = 0,71 – 1,00.
43 Hasil uji coba 30 soal diperoleh soal dengan kategori mudah sebanyak 8 soal,
soal dengan kategori sedang sebanyak 13 soal, dan sebanyak 9 soal dengan kategori sulit. Pengujian taraf kesukaran ini tidak dimaksudkan untuk
menggugurkan soal.
Pengujian ini
hanya bertujuan
untuk mencari
pengkategorian apakah soal masuk dalam ketegori mudah, sedang atau sulit.
4. Daya Pembeda