51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2006: 130. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2006:90.
Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Ibrahim 2007:84, populasi merupakan kumpulan dari sejumlah elemen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
Tabel 3.1 Data Jumlah Guru Tidak Tetap GTT SMA dan SMK di Kota Tegal Tahun 2010
No. Nama Sekolah
Jumlah GTT
1. SMA N 1 Tegal
2 orang 2.
SMA N 2 Tegal 4 orang
3. SMA N 3 Tegal
9 orang 4.
SMA N 4 Tegal 3 orang
5. SMA N 5 Tegal
3 orang 6.
MA Negeri Kota Tegal 13 orang
7. SMA Ihsaniyah
22 orang 8.
SMA Muhammadiyah 22 orang
9. SMA NU
12 orang 10.
SMA Pancasakti 13 orang
11. SMA Pius
23 orang
No. Nama Sekolah
Jumlah GTT
12. SMA Al Irsyad
41 orang 13.
SMK N 1 Tegal 5 orang
14. SMK N 2 Tegal
4 orang 15.
SMK N 3 Tegal 18 orang
16. SMK Muh 1 Tegal
44 orang 17.
SMK Pius 11 orang
18. SMK Bahari Tegal
13 orang 19.
SMK PGRI Kota Tegal 24 orang
20. SMK ”SUPM Al Ma‟arif”
12 orang 21.
SMK Assalafiyah 16 orang
22. SMK DWP Tegal
17 orang 23.
SMK Komputer Astrindo 18 orang
Jumlah Populasi 349 orang
Sumber data: Dinas Pendidikan Kota Tegal
3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006: 131. Menurut Sugiyono 2006:91, sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Nana Sudjana dan Ibrahim 2007:85 berpendapat bahwa sampel merupakan sebagian dari populasi terjangkau yang
memiliki sifat yang sama dengan populasi. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang
akan diteliti. Dalam penelitian ini digunakan derajat kesalahan menggunakan 5 atau 0,05 sebagai kelonggaran ketidaktelitian, agar kesalahan pengambilan sampel
masih dapat ditolerir. Mengingat, semakin kecil presentase kelonggaran ketidaktelitian, maka jumlah sampel semakin banyak. Sehingga sampel yang akan
diambil dapat benar – benar representatif mewakili. Sebaliknya semakin besar
presentase kelonggaran ketidaktelitian, maka semakin kecil jumlah sampel yang diambil. Untuk menentukan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut
Keterangan : n
= Ukuran Sampel N
= Ukuran Populasi e
= Persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan 5 Sampel dalam penelitian ini adalah :
dibulatkan menjadi 187 Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
teknik proportional cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas pembagian jumlah populasi yang tersebar dalam kelompok
kelas dalam pengambilannya dilakukan secara acak undian. Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengelompokkan guru berdasarkan kelompok sekolah
negeri dan swasta. Kemudian sampel diambil dari guru tidak tetap yang mengajar di sekolah negeri dan guru tidak tetap yang mengajar di sekolah swasta.
Sedangkan teknik untuk pengambilan anggota sampel menggunakan random
sampling dengan cara undian yaitu pengambilan sampel secara acak karena setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Jika sampel yang diinginkan adalah perwakilan dari sekolah negeri,
bersubsidi, berbantahan, swasta, disebut sampel kelompok cluster. Demikian pula kelompok pegawai negeri, anggota ABRI, pedagang, petani, nelayan dan
sebagainya, tidak dapat disebut sebagai sampel strata tetapi disebut dengan sampel kelompok cluster. Arikunto, 2006: 142. Teknik pengambilan sampelnya
menggunakan rumus sebagai berikut. Tabel 3.2 Daftar Penyebaran Anggota Sampel
No. Sekolah Populasi
Jumlah Guru Proporsi sampel
Jumlah Sampel
1 SMA Negeri
34 18
2 SMA Swasta 133
71
3 SMK Negeri 27
15
4 SMK Swasta 155
83 Jumlah
349 187
Pemilihan kelas sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kelompok sekolah yaitu negeri dan swasta karena sampel yang diinginkan adalah
perwakilan dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang merupakan sampel
kelompok. Cara ini sangat efisien untuk mengetahui seberapa besar tingkat kompetensi Guru Tidak Tetap SMA dan SMK di Kota Tegal bila populasi
tersebar luas sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar seluruh populasi tersebut.
3.3 Variabel Penelitian