Uji daya diskriminasi aitem

51 akan konsistensi antar aitem dalam skala. Reliabel dalam hal ini, berarti tingginya konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk skala secara keseluruhan. Pengujian konsistensi internal menghendaki pembelahan skala menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang berisi aitem dalam jumlah tertentu. Dalam penelitian ini, pengujian konsistensi internal menggunakan teknik pembelahan multibagian Cronbach’s Alpha yang memiliki sifat essentially  - equivalent pada dasarnya memiliki skor murni yang setara Azwar, 2005. Peneliti menggunakan teknik pembelahan multibagian Cronbach’s Alpha, karena dua alasan. Pertama, Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas. Kedua, hubungannya terhadap definisi reliabilitas dapat dibuktikannya secara nyata dibandingkan dengan pengukuran reliabilitas lainnya Devellis, 2003.

3. Uji daya diskriminasi aitem

Uji daya diskriminasi aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan pola indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem- total. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini, adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh peneliti Azwar, 2005. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, Universitas Sumatera Utara 52 yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total r ix yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda aitem. Besarnya koefisien korelasi aitem-total bergerak dari 0 sampai dengan 1 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1. Koefisien yang mendekati angka 0 atau yang memiliki tanda negatif mengindikasikan daya diskriminasi aitem yang tidak baik. Dalam penelitian ini, kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem-total menggunakan batasan r ix  0,3 untuk skala religiusitas bagian I dan r ix  0,275 untuk skala religiusitas bagian II. Batasan yang berbeda antara bagian I dan II karena ketika r ix  0,3 digunakan pada skala religiusitas bagian II, karena nilai reliabilitasnya menjadi turun. Azwar, 2005. Untuk skala religiusitas bagian III digunakan batasan r ix  0,14, karena bila digunakan batasan r ix  0,275 banyak aitem yang gugur dan nilai reliabilitasnya menjadi turun. Untuk meningkatkan reliabilitas alat ukur, yang perlu diperhatikan tidak hanya batasan nilai korelasi aitem-total, tapi juga seberapa besar nilai Cronbach’s Alpha jika aitem tersebut dibuang. Probabilitas pendeteksian suatu variabel yang hendak diukur dapat meningkat dengan cara ditingkatkannya reliabilitas pengukuran Devellis, 2003. Universitas Sumatera Utara 53

F. HASIL UJICOBA ALAT UKUR PENELITIAN