Pengembangan Hipotesis dan Model Penelitian

5. Pengembangan Hipotesis dan Model Penelitian

a. Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Trust terhadap Sikap nasabah).

Persepsi manfaat (perceived usefulness) sebagaimana dikemukakan oleh Davis dalam Ayyagari (2006: 198) merupakan suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi informasi tertentu akan meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Manfaat sistem bagi pemakainya berkaitan dengan produktiitas, kinerja tugas atau efektiitas dan kegunaan tugas secara menyeluruh. Menurut Sun dan Zhang (2006: 644), dimensi kemanfaatan dapat berupa pekerjaan lebih mudah (makes job easier),

EMPIRIK: Jurnal Penelitian Islam 43

Anita Rahmawaty

bermanfaat ( usefull), meningkatkan produktiitas (increase productivity), mendorong efektivitas ( enchance efectiveness), dan meningkatkan kinerja pekerjaan ( improve job performance). Berdasarkan deinisi dan indikator- indikator di atas dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan prestasi orang yang menggunakannya.

Persepsi kemudahan penggunaan ( perceived ease of use) dideinisikan oleh Davis dalam Ayyagari (2006: 198) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi dapat dengan mudah dipahami. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan teknologi informasi dan kemudahan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pengguna. Beberapa indikator persepsi kemudahan penggunaan menurut Sun dan Zhang (2006: 644), antara lain meliputi mudah untuk dipelajari (ease to learn), mudah untuk digunakan (easy to use), jelas dan mudah dipahami (clear and understandable) dan menambah ketrampilan para pengguna (become skillful).

Sementara itu, kepercayaan dideinisikan sebagai kesediaan pihak tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa pihak yang dipercayainya tersebut akan melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain, kepercayaan itu akan mengukur apakah seseorang mempercayai pihak lain sebagai pihak yang dapat dipercaya.

Dalam konteks teknologi informasi, konsep kepercayaan dalam penelitian ini adalah kepercayaan pada penyelenggaraan layanan ATM dan kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi yang dilakukan. Menurut Koufaris dan Hampton-Sosa (2002: 15), indikator- indikator trust meliputi: trustworthy, keep the best interest, keep the promises and commitment, believe the information provided dan genuinely concerned.

Menurut Adam dalam Nasution (2004: 5), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan teknologi informasi menunjukkan kemudahan penggunaan. Suatu teknologi informasi yang sering digunakan menunjukkan bahwa teknologi informasi tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan. Kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) pada pengguna dalam mempelajari seluk beluk bertransaksi melalui teknologi informasi. Kemudahan penggunaan

44 Vol. 3, No. 2, Juli-Desember 2010

Pengaruh Trust dalam Automatied Teller Machine Berdasarka Technology Acceptance Model

juga memberikan indikasi bahwa para pengguna teknologi informasi bekerja lebih mudah dibandingkan dengan yang bekerja tanpa menggunakan teknologi informasi tersebut.

Begitu juga dengan kemanfaatan dalam menggunakan teknologi informasi merupakan manfaat yang diperoleh atau diharapkan oleh para pengguna dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Sikap seseorang dalam menggunakan teknologi informasi diprediksikan jika seseorang tersebut mempercayai bahwa teknologi informasi dapat memberikan manfaat terhadap pekerjaannya dan pencapaian prestasi kerjanya. Oleh karena itu, tingkat kemanfaatan teknologi informasi mempengaruhi sikap pengguna dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap para pengguna ATM dipengaruhi oleh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat dan trust (kepercayaan) terhadap teknologi ATM tersebut. Hipotesis yang diuji adalah:

H 1 : Terdapat pengaruh perceived usefulness (PU) terhadap sikap nasabah

dalam menggunakan ATM di BSM Kudus.

H 2 : Terdapat pengaruh perceived ease of Use (PEOU) terhadap sikap

nasabah dalam menggunakan ATM di BSM Kudus.

H 3 : Terdapat pengaruh trust terhadap sikap nasabah dalam menggunakan

ATM di BSM Kudus.

b. Pengaruh Trust dan Sikap terhadap Perilaku Pengggunaan ( Behavior Intention)

Kepercayaan dideinisikan sebagai kesediaan pihak tertentu terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa pihak yang dipercayainya tersebut akan melakukan tindakan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain, kepercayaan itu akan mengukur apakah seseorang mempercayai pihak lain sebagai pihak yang dapat dipercaya.

Dalam konteks teknologi informasi, konsep kepercayaan dalam penelitian ini adalah kepercayaan pada penyelenggaraan transaksi teknologi informasi dan kepercayaan pada mekanisme operasional dari transaksi tersebut. Menurut Koufaris dan Hampton- Sosa, indikator-indikator trust meliputi: trustworthy, keep the best interest, keep the promises and commitment, believe the information provided dan genuinely concerned. Pada akhirnya, kepercayaan ini juga dapat

EMPIRIK: Jurnal Penelitian Islam 45

Anita Rahmawaty mendorong sikap dan perilaku pengguna untuk menerima teknologi

informasi. Hipotesis yang diuji adalah:

H 4: Terdapat pengaruh trust terhadap perilaku penggunaan (behavior intention) ATM di BSM Kudus.

H 5: Terdapat pengaruh sikap (atitude) nasabah terhadap perilaku penggunaan (behavior intention) ATM di BSM Kudus.

Berangkat dari pengembangan hipotesis di atas, maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Perceived Usefulness

H5 Intention (BI)

H2

Perceived

Ease of Use

H3 H4

(PEOU)

Trust (TR)